Skip to content

Tidak Peka

Kalau firman Tuhan mengatakan bahwa Allah bekerja dalam segala perkara, berarti dalam setiap peristiwa Tuhan berbicara kepada kita, dan di setiap kejadian Tuhan memberi pernyataan. Dari peristiwa-peristiwa kecil, peristiwa-peristiwa yang dianggap remeh, peristiwa yang dianggap sederhana, Tuhan memiliki berita di situ, percayalah. Apalagi peristiwa-peristiwa besar yang menyita perhatian, yang memeras emosi dan perasaan kita, pasti Tuhan berbicara. Bahkan, menjadi ancaman kalau kita tidak memedulikan berita apa yang Tuhan mau sampaikan kepada kita, pernyataan apa yang Tuhan mau berikan kepada kita.

Sehingga, banyak nasihat dan hikmat dari Tuhan yang terlewati. Oleh karena banyak orang tidak menghargai Tuhan, tidak menghormati Tuhan, tidak memperkarakan peristiwa dan kejadian yang terjadi dalam hidupnya, maka ia menjadi tidak sensitif, tidak peka. Jangankan perkara kecil, dalam perkara besar pun dia tidak menemukan hikmat di balik peristiwa-peristiwa itu. Maka setiap peristiwa yang terjadi di dunia, kita harus perhatikan. Pasti ada sesuatu yang Tuhan mau sampaikan. Pasti demikian pula dalam peristiwa-peristiwa besar yang terjadi dalam hidup kita pribadi—menyangkut bisnis, kesehatan, karier, dana, dan lainnya.

Sesuatu yang merenggut emosi dan perasaan, hal-hal yang besar, pasti memuat pesan Tuhan di balik itu. Dalam perkara kecil saja Tuhan mau berbicara kepada kita, apalagi perkara besar. Dan betapa banyak mutiara yang Tuhan berikan kepada kita setiap hari, melalui setiap peristiwa yang terjadi. Ingat ini, kalau Allah bekerja dalam sesuatu, pasti apa yang Allah kerjakan itu bernilai; tidak mungkin tidak bernilai. Betapa rugi kalau mutiara-mutiara itu terbuang sia-sia. Oleh sebab itu, pesan dan nasihat Tuhan hari ini, mari kita camkan. 

Jika kita belum tahu apa yang Tuhan mau sampaikan lewat suatu peristiwa, maka kita harus memperkarakannya dengan serius, “Tuhan, mengapa terjadi ini?” Sering Tuhan tidak menjawab langsung. Tuhan seakan berdiam diri. Dalam keberdiaman-Nya, seakan Tuhan mau berkata, “Apakah kamu serius mau berurusan dengan apa yang Kukerjakan?” Sebab kita harus memperkarakan itu sendiri dengan Tuhan. Tanyakan, dan jangan bermental blok. Jangan berpikir bahwa kita tidak akan bisa mendengar suara Tuhan. Seakan-akan suara Tuhan hanya dapat didengar orang-orang yang ‘berkarunia’ mendengar suara-Nya.

Suara Tuhan adalah hak setiap anak-anak Allah, tergantung seberapa kita serius berurusan dengan Tuhan, seberapa kita berani untuk mencuci hidup kita dari dosa. Tuhan itu hidup dan nyata. Maka, alami Tuhan. Jadi, di setiap peristiwa, ada suara. Peristiwa itu berbicara. Allah mau berbicara kepada kita. Di setiap kejadian, ada pernyataan. Jadi, bukan sekadar supaya kita tidak dagang rugi, tidak salah pilih barang waktu beli, namun pasti lebih dari itu. Sebab proyeksi Tuhan itu proyeksi kekekalan, karena Allah itu kekal. 

Allah itu luar biasa. Dan setiap kita punya kurikulum yang khusus. Allah menyusun kurikulum untuk setiap individu demi hidup kekal individu tersebut. Peristiwa demi peristiwa dirangkai Tuhan, dirajut Tuhan. Betapa hebatnya itu. Jika kita serius memperhatikannya, maka kita bisa menemukan gerak Tuhan, manuver Tuhan yang ternyata aktif. Dia bukan Allah yang diam, tetapi Allah yang aktif, yang melalui Roh-Nya Dia bekerja. Sampai kita seperti dipaksa untuk berubah. 

Suatu perbuatan yang rasanya merupakan ‘kesalahan kecil’ sudah Tuhan tegur. Maka sekecil apa pun kesalahan itu, kita tidak boleh melakukannya. Sebab kesalahan kecil yang kita lakukan, dampaknya luar biasa. Bersyukur kalau Tuhan masih terus mengingatkan kita. Dan ini adalah persiapan untuk kita menghadap Dia. Maka, ini harus dimulai sejak sekarang, bukan nanti.

Oleh karena banyak orang tidak tidak memperkarakan peristiwa dan kejadian yang terjadi dalam hidupnya, maka ia menjadi tidak peka.