Skip to content

Suara di Dalam Diri

Saudaraku sekalian yang kekasih,

Percaya kepada Tuhan itu bukan sesuatu yang mudah, tapi kita harus berani percaya. Allah tidak kelihatan, bahkan Allah seakan-akan tidak ada. Apalagi kalau kita menghadapi masalah, lalu Tuhan sepertinya tidak peduli, sepertinya Tuhan masa bodo, sepertinya Tuhan itu tidak memberikan kepada kita perhatian. Dan itu membuat kita menjadi kurang percaya, iman kita menjadi kendor. Lalu kita berkata, “Tuhan ini sebenarnya ada atau tidak sih?” Ada suara di hati kita. Dan manusia lama kita itu, daging kita ini bisa menjadi pangkalan dari kuasa gelap, bisa menjadi pangkalan Iblis yang bisa menarik kita dari jalan yang benar, mengintimidasi kita. Ada suara-suara yang buruk yang bisa muncul dari dalam diri kita; “Allah memang tidak ada, Allah tidak jelas, Allah meninggalkan kamu karena kamu banyak salah, kamu dilupakan,” dan seterusnya. Coba perhatikan suara-suara itu dan kemudian lawan. Jangan dianggap tidak ada.

Suara itu ada, dan harus dihadapi. Suara itu muncul seperti ketika Saudara dijahati orang, lalu suara itu muncul mengatakan, “Lawan dia, kalau kamu nggak lawan nanti tambah kurang ajar dia,” begitu. Lalu kadang-kadang juga bisa berkata begini, Iblis juga bisa berkata, “Lihat, dia bisa terhormat, kamu tidak bisa terhormat.” Lalu ada suara, “Habisi dia! Geser dia!” Itu suara-suara yang jika tidak kita perhatikan, bisa menenggelamkan kita. Kita harus menyadari adanya suara-suara itu. Kita harus hadapi suara-suara itu. Lalu kita harus kalahkan suara-suara itu. Juga muncul suara-suara yang membuat kita meragukan Allah, “Allah itu tidak ada, Allah melupakan kamu. Dia tidak ada, Dia tidak peduli. Memang Allah itu misteri, tidak jelas.” Suara-suara itu ada di dalam diri kita. Harus kita perhatikan, kita kenali. Lalu kita hadapi, kita kalahkan.

Bagaimana mengalahkan suara-suara itu? Kita mengalahkan suara-suara itu dengan Firman Tuhan. Jadi ketika ada suara mengatakan, “Allah tidak ada, Allah tidak jelas,” kalahkan dengan Ibrani 11:6, “Orang yang mencari Allah, berpaling kepada Allah harus yakin Allah itu ada dan Allah memberi upah kepada barangsiapa yang mencari Dia.” Katakan kepada diri kita sendiri, “Allah itu hidup. Apa yang dikatakan Alkitab benar. Alam semesta tidak mungkin ada sedemikian sempurna jika tidak diciptakan oleh Pribadi yang Maha Cerdas dan Maha Bijaksana,” Allah itu hidup. Alkitab itu bukti nyata jejak Allah. Dan Roh Kudus juga akan berbicara dalam hati kita. Tetapi Roh Kudus tidak akan berbicara, kalau kita tidak memiliki Firman, karena Roh Kudus akan menggunakan Firman. Tuhan Yesus berkata, “Roh itu akan mengingatkan kamu segala sesuatu yang Ku-katakan.” Memang ada hal-hal yang dikatakan Roh Kudus terkait dengan masalah-masalah kita yang spesifik. Tetapi dasar-dasar, prinsip-prinsip yang Roh Kudus sampaikan kepada kita pasti ada dalam Alkitab. Tidak mungkin tidak ada di dalam Alkitab.

Ada suara-suara di dalam diri kita yang bisa menyeret kita keluar dari jalan Tuhan, keluar dari kekudusan, kesucian Tuhan. Suara-suara itu harus Saudara perhatikan dan lalu kita lawan. Jangan kita diam. Kita harus lihat ada suara itu, jelas suara itu. Supaya jangan kita anggap itu suatu kebenaran, jangan anggap itu sudah menjadi bagian hidup kita dan tetap boleh menjadi bagian hidup kita. Suara-suara itu tidak boleh menjadi bagian hidup kita. Kita harus berani untuk menghadapi suara itu dan menaklukannya dengan firman Tuhan. Kalau suara itu berkata, “Lawan musuhmu! Kalau tidak dia nanti akan tambah kurang ajar.” Lalu kita harus pakai Firman, “Kasihilah musuhmu.” Tuhan Yesus berkata, “Kasihilah musuhmu;” “Pembalasan adalah hak Tuhan, bukan hak kita.” Tuhan yang membela kita, bukan kita membela diri kita sendiri.  

Kalau itu tidak kita lakukan, maka lama-lama nanti suara itu akan menguasai kita dan akan melahirkan tindakan atau perbuatan yang melukai hati Bapa. Membuat kita berdosa, membuat kita jatuh. Tapi kalau kita lawan dengan Firman, suara itu lama-lama mati. Kita matikan suara itu. Roh Kudus pasti berbicara, tetapi Roh Kudus menggunakan Firman. Menggunakan ayat-ayat Alkitab. Kecuali hal yang spesifik, hal yang khusus untuk Saudara yang memang tidak dialami orang lain, Roh Kudus pasti bicara juga. Tetapi kalau itu sifatnya umum, Roh Kudus pasti landasan dasarnya itu Alkitab. Inilah pergumulan kita, sebab ini adalah inti dari peperangan rohani. Bukan mistik, tapi natural. Karenanya firman Tuhan mengatakan, “Jangan beri kesempatan kepada Iblis” (Ef. 4:27).

Dahulu kita begitu, karena kita ada di dalam daging yang merekam nafsu-nafsu. Di dalam jiwa kita telah diwarnai, dilukisi gambar-gambar buruk yang telah kita serap di masa lalu dan kita nikmati. Namun sekarang kita mau berubah dan berani bertindak. Kita lawan suara-suara dalam hati kita yang dapat menyeret kita kea rah yang salah dan bahkan menenggelamkan kita. Ini pergumulan kita. Saya percaya apa yang saya sampaikan ini merupakan pesan Tuhan untuk kita perhatikan dengan serius.

Teriring salam dan doa,

Pdt. Dr. Erastus Sabdono

Ada suara-suara di dalam diri kita yang bisa menyeret kita keluar dari jalan Tuhan, kalau kita tidak lawan, maka lama-lama suara itu akan menguasai kita dan bisa melahirkan tindakan atau perbuatanyang melukai hati Bapa.