Wahyu 18:4-5
“Lalu aku mendengar suara lain dari surga berkata: “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka- malapetakanya. Sebab dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat segala kejahatannya.”
Percayalah apa yang dikatakan firman Tuhan, bahwa lebih dari segala sesuatu yang dapat kita peroleh dalam hidup ini adalah menemukan Tuhan dan dalam hubungan yang benar dengan Tuhan. Maka sebelum kita kehilangan kesempatan untuk menemukan Tuhan dalam hubungan yang benar dengan Dia, hal ini harus benar-benar menggetarkan jiwa kita. Sebab ketika suatu saat nanti ternyata yang kita butuhkan hanya Tuhan, kita tidak bisa sok akrab, sok dekat dengan Tuhan. Kita harus akrab dan dekat sejak kita hidup di bumi dan menjalani hari-hari hidup kita, sampai kita menutup mata. Dan saat ini dunia sedang masuk dalam masa penampian dan pemisahan. Di mana orang fasik akan berlaku fasik, tapi orang kudus akan dikuduskan. Dunia akan mengalami pemisahan. Kejahatan akan dimatangkan, tapi kesucian juga akan dimatangkan.
Jadi, kita tidak bisa ada di daerah netral. Kita harus memiliki integritas atau kita harus memiliki posisi (Ingg. positioning). Apa yang kita baca ini adalah gambaran dari akhir dunia. Suatu hari nanti, dunia ini akan menjadi lautan api (Yun. limne to puros), dan orang-orang yang tidak takut akan Allah yang hidup dalam dosa akan ada di lautan api ini. Tetapi orang-orang yang layak menjadi umat Allah, yang layak menjadi mempelai Tuhan Yesus, akan diangkat ke langit baru dan bumi baru. Perhatikan apa yang dikatakan di dalam firman ini, “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.”
Jangan sampai kita membiarkan diri masuk dalam perangkap dunia ini, apalagi sampai tidak dapat melepaskan diri. Jangan berpikir bahwa suatu hari nanti, kita akan sungguh-sungguh dan bisa terlepas dari belenggu dunia. Ibarat orang yang sakit kronis, seandainya 20 tahun yang lalu keadaan penyakit sudah diketahui, maka masih bisa diselamatkan. Tapi sekarang sudah tidak bisa diselamatkan, karena hatinya sudah mengeras. Ini sama dengan titik tidak balik, point of no return. Ingat, Yudas diperingatkan Tuhan sekali, dua kali, tiga kali, dan terakhir. Alkitab mencatat bahwa Iblis berbisik kepada Yudas, sampai dia bisa mendengar. Iblis berbisik, bukan Roh Kudus yang berbisik. Dia sudah tuli terhadap suara Roh Kudus, dan Yudas terhilang. Walaupun Yudas tahu dirinya salah, tapi tidak bisa bertobat.
Jadi, “Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah …” Kapan itu? Sekarang. Jangan berpikir kalau nanti ada waktu di mana kita bisa sungguh-sungguh; “Nanti aku mau bertobat, ke gereja, berdoa tiap pagi, hidup suci, kalau bisa bahkan melayani Tuhan, nanti.” Setan akan berusaha membuat kita menunda apa yang kita harus lakukan sekarang. Jangan berpikir keputusan nanti sama dengan keputusan hari ini. Tidak akan sama. Itulah sebabnya firman Tuhan mengatakan, “Jika engkau mendengar suara TUHAN hari ini, bertobatlah kamu.” Maka kita harus berani memisahkan diri dari dunia. Jangan kita hanyut oleh siapa pun dan apa pun dari dunia ini. Tetapi marilah kita hanyut di dalam Tuhan.
Setan juga menarget supaya kita tidak hanyut dengan Tuhan. Bisa saja dengan kesibukan pelayanan sehingga kita lupa hanyut dengan Tuhan. Ini memang berat dan sulit. Maka kita harus memetakan waktu kita setiap hari, apa yang harus kita lakukan setiap hari. Tidak boleh tidak, kita harus memetakan. Dan jangan anggap ini hal ringan, jangan remehkan. Petakan hari kita, apa yang kita harus lakukan hari lepas hari, bahkan dari jam ke jam. Jangan beri kesempatan mata kita melihat apa yang tidak patut, dan jangan biarkan telinga kita mendengar apa yang tidak patut. Jangan berdialog dengan orang yang tidak membuat kita terberkati, kecuali kita mau memberkati orang itu. Bahkan jangan punya hobi atau kesenangan apa pun yang Tuhan tidak ikut menikmatinya.
Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 6:12, “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi tidak semua berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba.” Boleh, tapi jika tidak berguna untuk pertumbuhan iman kita, jangan. Sepertinya tidak melanggar hukum, tetapi kalau menjadi ikatan, juga jangan. Sebab kita harus terikat dengan Tuhan. Kalau kita tidak mulai sekarang melarikan diri dari ikatan-ikatan dunia, maka sampai titik tertentu kita tidak akan bisa keluar dari kubangan itu. Jangan kita ukur keadaan kita nanti seperti keadaan sekarang. Sebab keadaan kita sekarang, masih ada kemungkinan untuk keluar, masih ada hasrat ke gereja, hasrat berdoa. Tapi suatu saat, kalau kita menjadi beku, kehidupan rohani kita mengalami serosis, maka kita tidak akan punya kerinduan mencari Tuhan. Kita tidak sanggup mengangkat kepala memandang Tuhan. Dan itu memang dirancang oleh Iblis. Ayo, segera pisahkan diri kita dari dunia ini.