Skip to content

Sandera Diri

 

Sejatinya, pelayanan itu berat karena mengubah struktur komponen hidup seseorang. Bukan hanya menyelenggarakan pertemuan. Yang sulit adalah bagaimana menyentuh setiap orang yang hadir sehingga mereka berubah. Struktur komponennya dibentuk terus, sampai akhirnya mereka bisa melakukan kehendak Bapa. Itulah sebabnya pertobatan Kristen adalah perubahan pikiran. Kalau di Perjanjian Lama dan agama-agama pada umumnya, yang namanya bertobat itu berbalik dari berbuat jahat, melanggar hukum Taurat, berubah jadi melakukan hukum; dari menyembah dewa-dewa asing lalu kembali menyembah YAHWEH. Tapi dalam kekristenan, bertobat adalah perubahan pikiran, jadi tidak satu kali, setiap hari ada perubahan pikiran (metanoia). 

Orang Kristen yang benar itu jadi paranoid, makin hari makin paranoid, perubahan, penyimpangan pikiran. Kita tidak boleh berpikir sama seperti dunia, artinya berpikir beda. Tentu perlu waktu, sampai jurusan kita lurus. Apakah kita sudah sampai tingkat paranoid? Kita harus berjuang terus untuk sampai paranoid karena unsur-unsur kafir itu masih ada di dalam diri kita ini. Maka, setiap hari harus makan firman yang benar karena firman Tuhan katakan, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.” Jangan merasa sudah baik, ingat, hanya orang sakit yang butuh tabib. 

Kesempatan mengubah diri itu mahal sekali. Kesempatan memperbaiki orang lain juga luar biasa. Selera kita banyak yang salah. Standar struktur komponen yang benar itu Yesus. Tidak seperti Yesus, berarti salah kekristenan kita. Kita memang belum sempurna, maka setiap hari terus membawa diri ke hadapan Bapa: “Bapa, masih ada yang salahkah aku? Bagian mana yang keliru, Tuhan?”

Alkitab berkata, “Kalau kamu berkata engkau tinggal dalam Dia, kamu wajib hidup sama seperti Dia hidup.” Kita sandera diri kita dengan ucapan dan janji kita kepada Allah. Hidup cuma sekali dan singkat. Maka, berurusanlah dengan Tuhan. Tuhan itu hidup dan harus dialami. Tidak ada cara lain menjumpai Tuhan selain kita harus memberi waktu setiap hari menghadap Tuhan. Kalau tidak begitu, kita tidak akan bertemu Tuhan. Harus ada waktu untuk itu. Untuk kita dapat menjumpai Bapak Gubernur tidak mudah, apalagi Bapak Presiden. Tapi kita bisa menjumpai Allah semesta alam setiap saat. Kita menggelar ruang waktu untuk menjumpai Dia. Tidak perlu protokoler, sebab protokolernya telah diselesaikan Yesus di kayu salib. 

Jadi sekarang coba kita ubah cara berpikir kita. Kita bukan binatang, sebab binatang hari ini hidup, besok mati, selesai. Kita adalah makhluk kekal, yang dirancang tidak mati. Tapi karena manusia rusak, tentu manusia dengan kerusakan struktur komponennya, maka tidak bisa menikmati maksimal ciptaan-Nya. Maka Allah menciptakan langit baru bumi baru, dan manusianya diperbaiki. Itulah sebabnya pilar gereja kita ini yang pertama: kesucian. Ini sama maksudnya dengan struktur komponen yang diperbaiki; lalu yang kedua, langit baru bumi baru. Jangan menjadikan Tuhan itu sambilan, suplemen, tapi jadikan Tuhan itu segalanya. Dan yang ketiga, tanggung jawab.

Kita yang harus mengubah nasib diri kita sendiri, jangan tunggu waktu yang baik, karena waktu yang baik sudah diberikan. Ini tanggung jawab kita. Tinggal bagaimana kita menggeliat mengubah cara berpikir kita lewat membaca Alkitab, mendengar khotbah, datang berdoa. Kita harus memetakan hari hidup kita, karena waktu adalah anugerah yang tidak bisa dibeli. Dalam satu hari, apa yang kita mau lakukan? Kita petakan, dan setiap hari begitu Tuhan memberikan kita satu lembar kanvas hari yang baru, Tuhan menyertakan berkat pembentukan-Nya untuk memperbaiki struktur komponen pikiran dan perasaan kita. Sekarang tergantung bagaimana orang merespons.

Memang kita harus kerja, bisnis, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Tapi berjumpa dulu dengan Tuhan. Lalu semua peristiwa yang terjadi akan menjadi alat dalam tangan Tuhan mengubah struktur komponen kita. Kita harus berani untuk berubah, dan kita yang harus mengubah diri sendiri. Diperbaiki dengan kita membuat peta perjalanan hidup kita tiap hari. Ingat, Tuhan tidak bisa memiliki kita sebab kita masih memiliki diri sendiri. Ketika struktur komponen kita belum sesuai dengan struktur komponen Yesus, berarti kita pasti masih memiliki diri kita sendiri. Kita masih liar.

Maka, Yesus dikatakan yang sulung di antara banyak saudara. Sebagai orang tua, kita jangan menambah penduduk neraka. Orang tua harus mewariskan sebuah struktur komponen yang baik yang anak-anak bisa lihat. Karena kita punya firman, dan kita bisa menghadirkan Tuhan di rumah dan menjadi teladan. Itu warisan yang kekal. Tidak ada warisan yang lebih baik dari ini.