Skip to content

Rahasia Kehidupan

 

Matius 6:33 

“Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

 

Senangkan hati Tuhan mumpung kita masih hidup, kuasai diri, tenang, teduh, sabar. Tuhan pasti memberkati kita. Pendidikan tinggi, kekayaan kita percuma kalau kita tidak hidup menyenangkan Tuhan. Ini bicara soal hubungan kita dengan Tuhan secara pribadi. Jangan ucapkan satu kata pun yang tidak memberkati orang. Setiap kata yang kita ucapkan harus menyenangkan hati Tuhan, karena kita adalah anak-anak Allah. Tindakan kita sekecil apa pun menimbulkan reaksi Tuhan. Dan Tuhan itu reaktif sekali. Jadi karena kita adalah anak-anak Allah, maka apa yang kita lakukan pasti “mengganggu dan memengaruhi” perasaan Allah. Kecuali kita tidak mau jadi anak-anak Allah, maka Allah pun akan berkata, “Enyah kamu dari hadapan-Ku!”

Paulus berkata, “Aku berusaha, baik aku diam dalam tubuh ini, maupun di luarnya, supaya aku berkenan.” Pertanyaan bagi setiap kita, apakah kita sudah melakukan usaha itu? Kalau sudah, maka pertanyaan selanjutnya, seberapa kuat dan sungguh-sungguh usaha kita? Tuhan berkata, “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa, akal budi dan kekuatan.” Sejujurnya, kita sadari bagaimana kita memaksa berdoa minta ini dan itu disertai dengan air mata dan tangisan. Tapi kita tidak memaksa untuk menjadi orang yang tak bercacat tak bercela, tidak memaksa untuk menjadi orang kudus Allah, tidak memaksa untuk memiliki kehidupan yang menyenangkan Allah. Ubahlah hidup kita. Ketika kita menyenangkan Tuhan, nasib kita pasti berubah, rumah tangga kita berubah, kesehatan dan ekonomi kita juga berubah, Tuhan akan pulihkan. 

Tuhan menghendaki kita memiliki kehidupan yang baik-baik, yang diberkati. Tapi, Tuhan tidak bisa memberkati kalau kita tidak berkenan kepada-Nya. Tuhan tidak akan memberkati pemberontak. Itulah sebabnya kita membaca di dalam Alkitab, kalau kita taat, diberkati; taat mendapat berkat, tidak taat menerima laknat. Maka kita harus memaksa diri untuk mengasihi Tuhan. Dulu kita mengasihi, namun tidak sungguh-sungguh. Masih banyak kesenangan dan sembarangan berperilaku. Mari kita paksa diri untuk meninggalkan kesenangan dunia, untuk hidup suci. Kalau tidak memaksa, tentu tidak bisa. Karena Tuhan mau kita mengasihi-Nya dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi. Maka, mulailah sejak muda untuk punya usaha yang serius menyenangkan Tuhan. Sehingga kita punya kesukaan hidup jadi luar biasa. 

 

Rahasia kehidupan sebenarnya di sini, yaitu ketika seseorang benar-benar menyenangkan hati Tuhan, maka kita akan dibela Tuhan. Jangan sombong. Ini adalah misteri kehidupan, yaitu kehendak bebas. Kita bisa mengasihi Tuhan, juga bisa membenci Dia. Kita bisa taat, tapi juga bisa memberontak. Tapi jika kita memilih taat, maka untuk pilihan ini harus ada usaha yang serius, usaha yang sungguh-sungguh dan kita menunjukkan usaha itu. Usaha itu antara lain bangun pagi pukul 05.00 untuk berdoa. Rasanya masih mau tarik selimut dan tidur, tapi kita harus bangun, menghadap, dan menyembah Tuhan. Menyembah pun tidak sembarangan. Harus fokus. Dan kita berdoa agar Roh Kudus menolong kita bagaimana menyenangkan hati Bapa dalam penyembahan ini. Sampai malaikat-malaikat pun ikut menyembah bersama kita.

Karena malaikat-malaikat pasti diberikan Tuhan kepada masing-masing kita. Malaikat-malaikat tidak ikut menyembah kalau kita sembarangan. Tapi kalau kita sungguh-sungguh menyembah Tuhan, malaikat-malaikat pun ikut menyembah bersama kita. Setiap hari kita terus mencari Tuhan, kita harus tahu bagaimana posisi kita di hadapan Allah, apakah kita menyenangkan Dia atau tidak. Kecuali, orang yang tidak serius berurusan dengan Tuhan, tidak peduli perasaan Tuhan, apakah dirinya menyenangkan Tuhan atau tidak. Tuhan juga tidak akan memberi tahu. Untuk apa diberi tahu? Tapi kalau kita sungguh-sungguh berurusan dengan Allah, mau tahu apakah kita menyenangkan Tuhan atau tidak, maka Tuhan pasti berbicara. Kalau ada hal-hal yang membuat Tuhan tidak senang, tidak nyaman bersama kita, Tuhan akan beri tahu, supaya kita bisa ada di hati Tuhan Yesus. 

Tuhan tidak akan berjalan dengan orang yang hatinya kotor. Tuhan tidak akan berdampingan dengan orang yang mendukakan hati Allah Bapa. Kita harus mempersoalkannya, sampai ada gairah yang kuat yang menyala di hati untuk menyenangkan Dia. Dan gairah itu kuat, makin kuat, makin kuat, sampai kita berani berkata, Apa pun yang Kau perintahkan kepadaku, Tuhan, kulakukan! Sebab untuk apa aku hidup kalau aku tidak menyenangkan Engkau?” Kita tidak bisa bersikap pasif, tapi kita harus aktif. Kesempatan demi kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita setiap hari, kita harus memanfaatkan. Kalau tidak, suatu saat nanti kita akan menyesal ketika kita ada di hadapan keagungan dan kemuliaan Allah. 

Tapi kalau sekarang kita terus berusaha untuk menyenangkan Tuhan, ketika kita menghadap Tuhan suatu hari dan memandang kemuliaan-Nya, kita akan mengerti betapa patut dan pantasnya kita menyenangkan Dia. Manusia bisa membenci Allah, tapi kita memilih untuk mengasihi Allah. Manusia bisa memberontak, tapi kita memilih mengabdi kepada Allah dan menyenangkan Dia. Maka pintu berkat akan dicurahkan kepada kita, sampai anak cucu keturunan kita akan diingat Tuhan. Allah itu luar biasa.