Skip to content

Prajurit Kristus

Saudaraku,

Paulus menasihati Timotius untuk menjadi prajurit yang baik. Prajurit artinya orang yang bertugas sebagai abdi suatu negara atau kerajaan untuk membela kepentingan suatu negara atau kerajaan dalam peperangan. Dalam pertumbuhan pendewasaan yang benar, seseorang akan sampai pada taraf dapat dipercayai Tuhan menjadi prajurit-Nya. Tentu saja tidak semua orang Kristen bisa menjadi prajurit Kristus. Orang yang menjadi prajurit Kristus harus memiliki kesadaran bahwa dirinya adalah prajurit Tuhan dan berusaha untuk menemukan tempat untuk berjuang bagi kepentingan-Nya dengan pertaruhan yang tidak terbatas.

Ciri prajurit yang baik adalah sedang dalam perjuangan dan tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, serta berusaha untuk bisa berkenan kepada komandannya (2Tim. 2:4). Pertanyaan pertama yang kita ajukan kepada diri sendiri adalah perjuangan apakah yang sedang kita lakukan sekarang? Apakah kita sedang berjuang dalam perjuangan untuk kepentingan Kerajaan Allah atau tidak? Betapa terhormat dan membanggakan kalau kita mengerti kepentingan Kerajaan Allah dan berjuang untuk Kerajaan itu. Tetapi sayang sekali, sangat sedikit orang yang berjuang untuk kepentingan Kerajaan Allah. Pada umumnya orang berjuang hanya untuk kepentingan kerajaannya sendiri. Kalau pun ada yang berjuang untuk kepentingan pekerjaan Tuhan atau Kerajaan Allah, mereka hanya memberikan dukungan ala kadarnya. Orang-orang seperti ini bukanlah prajurit, melainkan penonton atau supporter.

Seharusnya semua orang percaya hanya hidup untuk kepentingan Kerajaan Allah, sebab seseorang yang ditebus oleh darah Tuhan Yesus harus terlibat dalam perjuangan bagi kepentingan Kerajaan Allah. Orang percaya yang normal selalu sedang ada dalam perjuangan bagi kepentingan Kerajaan Allah. Harus dicatat dalam hal ini bahwa tidak pernah ada “genjatan sejata” melawan kuasa kegelapan, sebab selama bumi berputar dimana Iblis belum dihukum, selalu ada peperangan melawan oknum ini.

Kalau seseorang tidak sedang berjuang untuk kepentingan Kerajaan Allah berarti ia sedang ada dalam posisi di luar jalur. Dalam kehidupan orang percaya tidak ada wilayah di mana kita tidak hidup untuk kepentingan Kerajaan Allah. Firman Tuhan berkata, “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1Kor. 10:31).

 

Teriring salam dan doa,

Dr. Erastus Sabdono

 

Seharusnya semua orang percaya hanya hidup untuk kepentingan Kerajaan Allah, sebab seseorang yang ditebus oleh darah Tuhan Yesus harus terlibat dalam perjuangan bagi kepentingan Kerajaan Allah.