Sekecil apa pun yang kita pandang, kalau itu merupakan perubahan karakter, perubahan watak, maka pandanglah itu sebagai hal yang besar. Misalnya, kalau dulu setiap kali marah ada kata-kata kasar yang kita ucapkan, sekarang tidak ada lagi. Ucapkanlah syukur itu sebagai berkat besar. Kalau dulu kita kehilangan satu barang, kita akan memikirkan terus sampai kita kehilangan sukacita. Tapi sekarang tidak. Pandanglah itu sebagai berkat besar dan memang itu berkat besar. Karena perubahan-perubahan dari hal-hal kecil ini akan bergulung terus seperti bola es demi perubahan-perubahan yang lebih besar yang kita akan alami. Dan setiap hari mestinya ada perubahan yang terjadi di dalam hidup kita. Hanya kadang-kadang atau sering kita tidak menyadari perubahan-perubahan tersebut.
Pasti ada perubahan yang Tuhan izinkan terjadi. Kalau jasmani, fisik kita ini ada regenerasi. Memang tidak bisa dilihat oleh mata jasmani, tetapi tahukah kita berapa banyak perubahan sel-sel mati diganti sel-sel baru dan itu sebenarnya keajaiban Allah yang sudah menjadi tatanan dalam tubuh setiap individu. Jika bukan Tuhan yang menciptakan manusia dengan keadaan ini, siapa? Hanya Tuhan yang menciptakan itu. Dan ini bukan hal yang sederhana, kenapa? Karena tidak ada makhluk mana pun, tidak ada manusia mana pun yang dapat menciptakan hal itu. Hanya Tuhan yang menciptakan. Dan jangan pandang itu perkara sederhana; tubuh kita mengalami regenerasi merupakan perkara besar. Kalau tidak, mati kita. Lambat laun, cepat atau lambat, mati.
Tuhan juga terus memberikan kita pembaruan rohani. Dari hal-hal kecil, hal-hal yang dipandang kecil, dari hal-hal sederhana yang kita pandang sederhana sampai kepada hal-hal besar. Jadi, jangan hanya melihat hal-hal besar, yang kadang-kadang itu hanya kamuflase. Misalnya, “Oh, dulu saya main judi, sekarang tidak main judi.” Sejujurnya, faktornya bisa karena tidak ada uang, tidak ada tempat untuk main judi, jatuh miskin, banyak merugi dan takut rugi lagi. Tapi coba kalau banyak uang, ada peluang, belum tentu tidak berjudi. Maka mulailah dari perkara kecil namun merupakan perubahan yang permanen, artinya satu kebiasaan buruk, satu kebiasaan yang salah, satu perbuatan yang salah yang kita benar-benar tidak lakukan, benar-benar benci terhadap dosa itu atau jenis kesalahan itu.
Nanti akan berkembang lagi untuk jenis dosa-dosa yang lain dan akan bergulung terus seperti bola es, sehingga kita bisa benar-benar terlepas dari segala jenis dosa. Dan kita mengembangkan hati yang takut akan Allah, hati yang menghormati Allah. Karena memang kalau orang benar-benar takut akan Allah dan menghormati Allah, itu tidak akan berbuat salah, tidak akan berbuat dosa. Tentu takut dan hormatnya kepada Allah harus bertumbuh terus, berkembang terus, sehingga sampai pada titik di mana dia membangun kodrat ilahi dalam dirinya dan kodrat dosa dimatikan.
Kalau sampai kodrat ilahi ditumbuhkan, kodrat dosanya dimatikan, orang baru bisa mencapai kesucian yang sesungguhnya. Orang baru bisa berpikir seperti Allah berpikir dan berkehendak, keinginannya selalu sesuai dengan kehendak Allah.
Tapi ingat, hal itu dimulai dari perubahan-perubahan kecil yang kelihatannya sederhana, tapi perubahan itu permanen dan terus akan mengalami perubahan makin besar seperti bola es, yang makin besar. Dan itulah proses mematikan kodrat dosa, mematikan manusia yang lama, menghidupkan kodrat ilahi dan kemudian kita menghidupkan karakter Kristus di dalam kita. Sehingga kita bisa berkata, “Hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku.” Jadi, kita syukuri adanya perubahan-perubahan yang kita pandang kecil tetapi sebenarnya itu perkara besar yang Allah kerjakan. Ini bagian dari proses pendewasaan, proses penyempurnaan yang Allah lakukan.
Jangan berpikir berlebihan. Jangan berpikir hal-hal yang kita anggap itu besar, ya memang besar, tetapi terhadap hal-hal kecil pun kita harus memandangnya hal yang besar. Yang penting perubahannya permanen. Ingat, perubahan kecil tapi permanen akan bergulung terus menjadi seperti bola salju yang membunuh dan mematikan manusia lama, yang membunuh dan mematikan kodrat dosa dan membangun kodrat ilahi dan benar-benar hidup baru di dalam Tuhan.