Hello Sobat Junior! Renungan harian ini dapat diakses melalui instagram kami di www.instagram.com/truth.junior
Jangan lupa untuk follow ya!
Renungan hari ini berjudul:
Penjaga Hutan Milik Raja
“Tanah jangan dijual mutlak, karena Akulah pemilik ditanah itu, sedang kamu adalah orang asing dan pendatang bagi-Ku.” – Imamat 25:23
Di sebuah desa kecil bernama Lestaria, tinggal seorang anak laki-laki bernama Nara yang suka bermain di luar, memanjat pohon, dan menangkap capung di padang rumput. Sayangnya, Nara punya kebiasaan buruk: ia suka membuang sampah sembarangan.
Suatu hari, Nara tertidur di bawah pohon besar. Saat ia membuka mata, langit terlihat berbeda. Udara terasa segar, dan burung-burung berkicau seperti menyambutnya. Tapi anehnya, tidak ada satu pun plastik atau sampah berserakan. Tiba-tiba muncullah seorang pria berjubah hijau dengan mahkota dari daun. “Selamat datang di Hutan Milik Raja,” katanya sambil tersenyum. “Ini hutan milik Raja Semesta yang menciptakan seluruh dunia ini. Aku penjaga hutan-Nya. Kami sedang mencari penjaga baru yang bisa dipercaya.”
“Aku bisa!” seru Nara bersemangat. Penjaga itu mengangguk. “Baik. Tapi ada satu syarat penting: kau harus merawat hutan ini seperti milik Raja, bukan milikmu. Jangan rusak. Jangan kotori. Rawatlah dengan hormat.” Nara pun memulai tugasnya. Ia menyapu daun kering, mengembalikan batu ke tempatnya, dan menanam bunga baru. Setiap kali ia ingin membuang bungkus permen, ia ingat pesan sang Penjaga: “Ini milik Raja.”
Seminggu berlalu. Nara merasa senang dan damai, tapi tiba-tiba ia terbangun. Ia kembali berada di bawah pohon desa Lestaria. Sejenak ia bingung, tapi ia melihat sesuatu di tangannya ada sebutir biji pohon dengan tulisan: “Titipan dari Raja. Rawatlah dengan kasih.”
Sejak hari itu, Nara berubah. Ia menjadi peduli lingkungan dan mengajak teman-temannya membersihkan taman, menanam pohon, serta tidak membuang sampah sembarangan lagi. Ia tidak pernah lupa pelajaran dari mimpinya: dunia ini bukan milik kita, tapi milik Allah. Kita hanya penjaga-Nya.