Skip to content

Orang Kristen yang Gagal

 

Coba kita memperhatikan, meneliti, mengamati, dan memeriksa dengan saksama tahun-tahun yang telah kita lalui, khususnya kejadian-kejadian besar atau kejadian-kejadian yang kita anggap besar yang melanda hidup kita, yang pernah kita alami, yang biasanya menguras emosi perasaan kita, membuat kita takut, gentar, bahkan benar-benar terancam. Sadarkah kita bahwa semua kejadian itu merupakan cara Allah untuk membangun satu pribadi yang berkarakter indah? Dan kalau kita memperhatikan setiap peristiwa itu, kita akan menemukan bagian mana dalam hidup kita yang dikikis oleh Allah. Ada bagian-bagian hidup kita yang merupakan kekurangan, kelemahan, dan kodrat dosa yang harus disingkirkan. 

Sebab kalau masih ada unsur dosa di dalam hidup kita, maka kita tidak layak masuk Kerajaan Surga, apalagi menjadi anggota keluarga Kerajaan Allah. Tuhan menanggulangi kita melalui peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian tersebut. Pada waktu kita menghadapi masalah-masalah dan belum tahu apa maksud Tuhan dengan memberikan masalah-masalah tersebut, terkadang kita bersungut-sungut, mencari kambing hitam, menyalahkan orang, mencari-cari siapa penyebab dari masalah ini supaya kita bisa melampiaskan kekesalan, kemarahan kita. Tetapi sekarang, setelah kita melihat bagaimana Tuhan ternyata sedang membentuk kita menjadi pribadi yang agung, mestinya waktu itu kita tidak marah-marah, tidak bersungut-sungut, tidak kesal, menjadi pahit, dan mencari kambing hitam atau orang yang bisa kita persalahkan.

Dari pelajaran masa lalu yang telah kita alami, ke depan kita mau bersyukur, tidak akan marah-marah lagi, bersungut-sungut, mencari kambing hitam, dan mempersalahkan orang. Ke depan, kita mau melihat kebijaksanaan Tuhan, hikmat Tuhan yang sempurna, yang mengizinkan kejadian-kejadian itu kita alami. Luar biasa bagaimana Tuhan menolong kita dengan memberikan kita berbagai pengalaman hidup yang ternyata itu merupakan berkat kekal atau berkat abadi. Itulah sebabnya kita perlu memperhatikan apa yang pernah terjadi di waktu yang lalu. Jadi, kalau ada bagian dalam hidup kita digarap oleh Allah, maka kita harus mau berubah. Jangan sampai Tuhan mengulangi penggarapan, atau lebih parahnya, Tuhan tidak memberi kesempatan lagi kita berubah. 

Sebab kalau kita selalu terus-menerus menghadapi kesulitan, maka kita tidak menjadi efektif untuk pekerjaan Tuhan, karena kita masih berparkir pada masalah kita sendiri, penggarapan diri kita sendiri. Roh Kudus akan menolong, akan bicara kepada kita masing-masing untuk mengerti bagian mana yang sedang digarap. Maka kita harus benar-benar berubah. Sebab kalau tidak, nanti masalah yang sama akan kita hadapi. Dengan keadaan yang berat itu, kita akan lelah. Jadi, Tuhan menggarap seseorang untuk punya kepribadian yang unggul supaya ia bisa melakukan pekerjaan Allah. Kalau kita belum selesai dengan diri sendiri, maka Tuhan tidak bisa memercayakan pekerjaan-Nya kepada kita. Sebab Tuhan mau menjadikan kita memiliki kepribadian yang unggul supaya kita layak menjadi anak-anak Allah, layak menjadi anggota keluarga Kerajaan Surga. 

Dan selanjutnya, kita bisa menjadi alat Tuhan, Tuhan mau menampilkan kita. Dan Tuhan mau menunjukkan pola hidup yang harus dikenakan oleh manusia. Jadi bukan hanya kita bisa bicara tentang Tuhan, namun hidup kita sudah bicara tentang Tuhan, sudah memancarkan kehidupan Tuhan yang harus diteladani oleh setiap orang percaya; kita menjadi model dengan mana orang membentuk dan membangun dirinya. Jadi kalau ada orang-orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri, namun sudah memiliki gelar sarjana, magister, atau bahkan doktor, pasti ia tidak akan efektif untuk pekerjaan Tuhan. Bahkan Iblis menjadikan orang-orang ini sebagai sarana untuk membinasakan banyak orang. 

Jadi, kita harus mengerti bahwa orang percaya itu dikehendaki Allah untuk menjadi seorang yang berkepribadian dengan karakter yang unggul supaya bisa ditampilkan, bisa menjadi contoh. Dan ini mutlak, semua kita harus memikirkan ini, mempertimbangkan ini, bagaimana menjadi model. Sehingga ketika melihat model hidup kita yang baik, maka orang mau menjadi Kristen, orang mau ke gereja. Oleh sebab itu, masalah-masalah yang sekarang Tuhan izinkan terjadi jangan membuat kita marah, bersungut-sungut. Jejak Tuhan itu sempurna. Tuhan mau kita memeriksa hidup kita; kejadian demi kejadian yang kita alami, bagian apa dalam diri kita yang digarap Tuhan. 

Kalau belum selesai, kita harus selesaikan segera, karena Tuhan mau menjadikan kita model. Tuhan mau menjadikan kita display-Nya. Tuhan melindungi kita, Tuhan menjaga kita agar kita benar-benar menjadi manusia yang memuaskan hati Tuhan. Kiranya ini menjadi kerinduan kita, yaitu kita menjadi model Tuhan. Orang Kristen yang tidak bisa menjadi model adalah orang Kristen yang gagal. Kita jangan gagal.