Skip to content

 Menjadi Orang Pilihan

Saudaraku,

Sedikit sekali orang yang menghayati kekekalan. Gereja seharusnya mengajarkan bagaimana orang percaya dapat memberi dengan segenap hidup, bukan berapa jumlah uang yang dimiliki, bukan ketepatan membagi persentase, melainkan kepekaan mendengar Tuhan guna menemukan kehendak-Nya untuk dilakukan dan rencana-Nya untuk dipenuhi. Uang itu bukan segalanya. Ada yang lebih besar dari uang karena uang seberapapun tetap bisa dihitung, tapi ada yang tidak bisa dihitung dan bisa unlimited, yaitu hati kita yang mencintai Tuhan sepenuhnya sampai kita tidak menghargai nyawa kita sendiri. Seperti Maria, ia tidak menghargai nyawanya sendiri.

Di setiap masa Tuhan memiliki rencana. Dan di dalam menggenapi rencana-Nya, Allah memilih orang-orang tertentu; Musa, Yosua, Yusuf, Daud, Daniel, Sadrakh, Mesakh, Abednego, Elia, Elisa, Paulus, para Rasul dan masih banyak lagi. Dan percayakah Saudara bahwa Tuhan pasti memberi mereka kemenangan? Pasti mereka bisa melewati masalah atau tantangan yang ada? Sekarang, pernahkah Saudara memperkarakan bagaimana Saudara menjadi orang yang dipilih Tuhan untuk menggenapi rencana-Nya? Untuk itu, mari kita melihat Maria; mengapa Tuhan memilih Maria? Dari ribuan, jutaan, belasan juta mungkin wanita yang hidup waktu itu, kenapa Maria yang dipilih? Pasti ada jawaban atau alasannya, maka kita harus belajar dan memperoleh berkat.

Dalam kisah Natal, kita tidak pernah tahu latar belakang Maria. Tetapi kekokohan dan ketegaran wanita ini menunjukkan bahwa dia berkualitas. Coba kita kilas balik melihat ketika berlangsung pesta perkawinan di Kana yang kehabisan anggur. Di sana, Maria tampil. Bagaimana Maria tahu bahwa Yesus bisa menjawab masalah itu? Maria berbicara kepada Yesus, “Mereka kehabisan anggur.” Sedangkan kepada para pelayan, Maria berkata, “Ikuti apa yang Dia katakan.” Bayangkan, wanita ini hebat.

Ketika kita ditanya, “apakah Anda percaya Tuhan?” Pasti semua kita mengaminkan pertanyaan tersebut. Tapi, pertanyaan penting berikutnya adalah, “Apakah Anda bisa dipercayai Tuhan?” Kapasitas Maria memadai untuk menjadi seorang yang bisa dipercayai Tuhan, karena Maria berani menentang badai. Ikut Tuhan itu berat sebab yang kita lawan adalah kuasa kegelapan. Maka Tuhan berkata kepada pengikut-Nya, “Hitung anggarannya.” Kalau kita mau membangun menara jaga, pasti tinggi. Hitung anggarannya! Maka yang kita harus lakukan sekarang adalah membenahi diri (kesabaran, kesucian, kejujuran, dan lain sebagainya).

Firman Tuhan mengatakan, “Pelita yang menyala tidak ditaruh di bawah gantang atau mangkok besar tapi ditaruh di kaki dian.” Dengan kalimat lain, kita harus menjadi manusia yang unggul untuk bisa dipercaya Tuhan. Namun hari-hari ini Iblis menipu kita dengan membuat kita menipu diri sendiri dengan merasa seakan-akan kita dipakai, seakan-akan berguna, seakan-akan jadi pendeta besar, tapi ternyata kapasitas diri kita buruk sehingga kita malah berbuat dosa dalam pelayanan. Hati-hati, Saudara, Iblis bisa lakukan itu, dan Tuhan bisa membiarkan dulu.

Jadi, benahi diri dengan baik, perbesar kapasitas ibarat rajawali kita bisa terbang tinggi, Saudara. Kepak sayap kita harus kuat supaya Tuhan bisa percayai kita. Jangan kena badai, kita jatuh. Sebaliknya, kena badai, malah terbang lebih tinggi. Badai lebih besar, dia lebih tinggi, sampai kepada kemuliaan Tuhan. Dan Tuhan mau pakai kita, pasti! Tuhan mau menyelamatkan jiwa-jiwa melalui hidup kita. Pekerjaan Tuhan kitalah yang harus melakukan, karena Yang Mulia Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus, berkata, “Seperti Bapa mengutus Aku, Aku mengutus kamu.” Coba, Saudara tanya kepada diri Saudara sendiri. Saudara ini sudah berkarya belum bagi Tuhan? Saya kira, sebagian Saudara belum buat apa-apa. Jangan kita seperti orang kaya di Lukas, sukses dalam bisnisnya tapi mati dalam kemiskinan. Dia tidak buat apa-apa untuk Tuhan, dia buat untuk dirinya sendiri. Lalu firman Tuhan berkata, “Hai kamu, orang bodoh, untuk siapa semua ini yang telah engkau perjuangkan?”

Saudara,

Setiap kita yang mengikuti Yesus, harus pikul salib. Jadi, kalau ikut Yesus, itu sebenarnya mencari gara-gara. Tidak ada kenyamanan seperti yang dikatakan di Lukas 9, “Serigala mempunyai liang, burung mempunyai sarang, Anak Manusia tidak memiliki tempat untuk meletakkan kepala-Nya.” Artinya, kerja, kerja dan kerja. Hidup dipersembahkan bagi Tuhan sepenuhnya. Kalau kita sering mengatakan “Yesus menang” atas tugas yang Bapa percayakan kepada-Nya, itu kemenangan Yesus, bukan kemenangan kita. Tetapi kemenangan Yesus itu menjadi akses kita menemukan Bapa dan bisa mengalami kemenangan. Lalu, kita dilatih oleh Bapa melalui Roh Kudus untuk memikul salib kita sendiri.

Karakter kita diubah, watak kita diubah, dan menderita. Kita punya watak harus diubah, lalu kita membantu orang untuk mengalami perubahan, itu salib. Tentu dalam pekerjaan ini pertaruhannya waktu, tenaga, pikiran, uang, dan lain-lain. Kadang-kadang karakter saja belum beres, bagaimana mau pikul salib? Setelah karakter kita diubah, pasti kita pikul salib. Dan setiap kita punya salib sendiri. Tuhan mau pakai kita, Saudara. Pasti Tuhan akan menyediakan proyek-proyek-Nya yang kita harus kerjakan, dari proyek kecil sampai tender besar. Tuhan pasti beri, namun perbesar kapasitas dirimu, banyak orang di sekitar yang harus diselamatkan.

Diselamatkan bukan hanya menjadi anggota gereja, melainkan harus dipulihkan menjadi manusia seperti rancangan Allah semula. Ya, kita sendiri harus berubah dulu, baru bisa menjadi alat dalam tangan Tuhan merubah orang lain. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Percayalah bahwa apa yang Saudara baca hari ini benar-benar dari Tuhan. Responi, tanggapi apa yang Saudara baca ini. Adalah kehormatan kalau kita menjadi kawan sekerja Allah, karena hanya orang yang menjadi kawan sekerja Allah yang benar-benar menderita bersama Yesus, dan hanya orang yang benar-benar menderita bersama Yesus yang akan dimuliakan bersama Yesus.

 

Teriring salam dan doa,

Dr. Erastus Sabdono

 

Adalah kehormatan kalau kita menjadi kawan sekerja Allah, karena hanya orang yang menjadi kawan sekerja Allah yang benar-benar menderita bersama Yesus, dan hanya orang yang benar-benar menderita bersama Yesus yang akan dimuliakan bersama Yesus.