Skip to content

Mengenali Diri dengan Benar

 

Mazmur 139:23-24

“Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal.”

 

Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa kita membutuhkan pencerahan dari Allah sendiri agar kita dapat mengenali diri kita dengan benar. Kita tidak akan pernah mengenali diri kita secara benar kalau kita tidak minta pencerahan dari Allah. Hanya orang-orang yang sungguh-sungguh menghormati Allah, mengasihi Allah, dan sungguh-sungguh mau menyenangkan hati-Nya yang ingin berkeadaan bersih di mata Allah, agar tidak ada sesuatu yang mengganggu perasaan-Nya. Kalau Alkitab berkata di Roma 8:28, “Allah bekerja dalam segala hal mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia,” artinya Tuhan akan membuka pikiran seseorang untuk mengenali dirinya sendiri, jika ia memang menghormati Allah, mengasihi Allah dan mau menyenangkan hati-Nya. 

Tuhan akan membuat peristiwa-peristiwa kehidupan yang membuat kita mengenali virus kejahatan dan kelicikan yang ada di dalam diri kita. Mereka yang mengasihi Allah akan mendapat anugerah ini. Dan kalau kita mengasihi Allah, kita tidak memberikan sebagian hidup kita, sebab standar untuk mendapat penggarapan Allah adalah kita harus menyerahkan diri sepenuhnya supaya Allah dapat menggarap kita sepenuhnya tanpa gangguan. Jadi, kalau tidak sepenuhnya, bisa saja proses itu terjadi, tetapi tidak akan berlangsung secara ideal. Itulah sebabnya di dalam Lukas 14:33, firman Tuhan mengatakan, “Barangsiapa tidak menyerahkan seluruh miliknya, ia tak dapat menjadi murid-Ku.” Artinya, tidak bisa diubah. Proses perubahan tersebut menggunakan peristiwa-peristiwa hidup. Seperti Abraham, Yusuf dan juga Daud yang pasti mengalami proses. Tetapi, kematangan kita harus sempurna seperti Bapa dan serupa dengan Yesus. Betapa jauh standar yang kita akan capai lebih dari Abraham, Yusuf, dan Daud. 

Mereka adalah orang-orang yang menjadi kekasih atau sahabat Allah yang hidup hanya untuk memenuhi rencana Allah. Abraham harus lulus sebagai “bapa orang percaya,” supaya kehidupannya menjadi teladan orang percaya di kemudian hari, termasuk untuk kita hari ini. Tuhan mau mengolah batin kita agar kita punya hati yang bersih, dan itu hanya bisa terjadi atau berlangsung di sekolah Roh Kudus. Maka, jangan kotori tubuh kita dengan percabulan, dengan dosa. Sebab tubuh kita menjadi bait Allah supaya Allah nyaman di situ, harus bersih. Dan yang bisa membersihkan adalah Roh Kudus. Jadi, Tuhan mau membersihkan kita. Caranya? Kita harus bertemu Tuhan, mengasihi Dia, menyenangkan Tuhan. Tuhan akan tunjukkan dosa kita, tapi kita yang harus mencabut dosa itu. Maka, proses menyangkal diri berlangsung di situ. 

Ini tidak bisa dibuat sambilan. Ini harus menjadi aktivitas segenap hati. Sebab sesungguhnya, aktivitas hidup kita tidak ada yang menarik kecuali bagaimana kita bersih. Kita mau menjadi sebersih-bersihnya, karena menjadi bait Allah. Nurani kita harus bersih, dan proses itu berlangsung setiap hari. Selalu ada suara Tuhan di balik setiap peristiwa hidup. Sangat disayangkan kalau kita tidak serius dengan Allah. Dia hidup, Dia nyata. Jangan menjadi seakan-akan Dia tidak ada dan lemah karena kita yang tidak serius berurusan dengan Dia. Buatlah sejarah baru dalam hidup kita, serius dengan Tuhan. Bersihkan diri dari semua kenajisan, karakter, watak, mental yang buruk, yang rendah, agar kita layak menjadi bait Allah. 

Kita akan buktikan hari-hari ke depan bahwa Yahweh yang kita sembah, Elohim Yahweh adalah nyata. Kita tidak usah debat-debat teologis, buktikan Allah itu hidup dan benar, Dia nyata. Dan suatu hari kita ada di pengadilan Tuhan, kita diperkenan masuk rumah Bapa. Percayalah, kita akan dilindungi terus karena kita adalah biji mata Allah. Jangan khawatir atas apa pun, karena Tuhan menyertai kita. Selalu ingat apa yang ditulis Alkitab, ketika Daud dalam kesesakan, dia menguatkan percayanya kepada Allah. Jangan kita menaruh curiga terhadap-Nya, tetapi hiduplah dalam kehidupan yang bersih. Ruangan hati kita biar diisi oleh Allah, tidak ada dosa dan kenajisan di situ. Memang Tuhan sering membuat kita seperti ada di tempat di mana pintu tertutup dan tidak jelas ke depan. Tapi Tuhan ingatkan satu hal hari ini, kalau Dia membuka, maka tidak ada yang bisa menutup. Dan kalau Dia menutup, tidak ada yang bisa membuka. 

Tuhan mau hidup kita bersih, karena Tuhan tidak bisa menyangkali diri-Nya. Kalau hidup kita tidak bersih, maka kita tidak bisa diberkati. Betapa sayangnya Allah Bapa kepada bangsa Israel, tetapi Allah tidak bisa memberkati bangsa itu kalau mereka tegar tengkuk, keras kepala, dan tidak dengar-dengaran. Hiduplah bersih dan alami Allah yang hidup dan nyata. Jangan hanya di dalam fantasi pikiran, sebab Allah bukan fantasi. Apa yang Alkitab tulis harus dihidupkan di dalam hidup kita. Drama kehidupan anak-anak manusia yang berjalan dengan Allah, yang jejaknya ditulis dalam Alkitab, harus kita hidupkan dalam hidup kita.