Skip to content

Memercayai Apa yang Tidak Kelihatan

 

Kita harus sungguh-sungguh melatih, memperhatikan apa yang tidak kelihatan, sehingga yang tidak kelihatan itu menjadi hidup dan riil di dalam hidup kita. Seperti yang dikatakan di dalam 2 Korintus 4:18, “Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.” Apa yang dimaksud oleh Rasul Paulus dengan yang tidak kelihatan ini? Kalau kita melihat ayat sebelumnya dan juga ayat sesudahnya, konteksnya mengenai kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, yang akan diperoleh oleh orang percaya yang setia. Atau dengan kalimat lain, yaitu mengenai ‘harta surgawi’ ini sama dengan ‘warisan kekal.’ 

Kita adalah anak-anak Allah yang diberi kesempatan mengumpulkan harta di surga dan kita adalah anak-anak Allah yang akan dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus Kristus. Tentu tidak semua orang Kristen akan menerima hal ini; warisan kekal, dimuliakan bersama dengan Tuhan Yesus, kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya. Orang-orang yang manusia batiniahnya dibarui dari sehari ke sehari, merekalah yang akan memperoleh kemuliaan kekal. Kalau kita melihat 2 Korintus 4:16, Paulus berbicara mengenai manusia lahiriah yang semakin merosot, tetapi manusia batiniah yang dibarui dari sehari ke sehari. Jadi tidak kepada semua orang Kristen ‘kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya’ itu diberikan, tetapi hanya kepada mereka yang terus berjuang untuk memperbarui manusia batiniahnya. Dan ini tentu adalah perjuangan yang dikatakan di dalam 2 Korintus 4:17 itu sebagai ‘penderitaan.’ 

Tentu ketika Paulus menulis surat ini, ia ada di dalam penderitaan dan aniaya karena melakukan pekerjaan Allah, yaitu menjadi pemberita Injil. Paulus menghadapi penderitaan yang begitu banyak. Tetapi justru penderitaan yang dialami Paulus, membuat Paulus mengalami pertumbuhan manusia batiniahnya. Dan inilah harta kekal yang dimiliki setiap orang percaya yang benar-benar mau dibentuk oleh Allah. Dan orang-orang yang memiliki manusia batiniah yang indah inilah yang akan menerima kemuliaan kekal. Ingat, hidup itu bukan hanya di bumi hari ini sampai kubur. Hidup ini tragis, benar-benar tragis. Kalau kita belum mengalami, lihatlah penderitaan orang lain. Banyak orang yang hidupnya benar-benar menyedihkan. 

Selain tragis, hidup ini juga singkat, dan kita tidak tahu kapan berakhir hidup kita masing-masing. Oleh karenanya, kita harus memandang ke depan, kehidupan yang akan datang —itu adalah realitas, bukan impian, fantasi, bohong-bohongan, omong kosong. Dimuliakan bersama dengan Tuhan Yesus, menerima kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya harus terus kita hidupkan di dalam pikiran kita, terus kita hidupkan di dalam jiwa kita. Sementara itu kita berjuang untuk terus bertumbuh memiliki manusia batiniah yang cemerlang, yang akan dibuktikan atau bisa dinyatakan atau dimanifestasikan dalam kehidupan setiap hari. 

Di mana seorang yang benar-benar memiliki manusia batiniah yang baik pasti, pertama, ia tidak akan melukai siapa pun, tidak akan berduri, walaupun tentu orang yang hatinya bengkok akan tidak suka dan biasanya menyerang orang yang benar, yang takut akan Allah, yang manusia batiniahnya terus dibarui, yang dipimpin Roh Kudus. Anak-anak Allah yang baik pasti mendapat serangan dari orang-orang yang dikuasai roh jahat. Jadi kalau kita diserang orang, serahkan saja ke tangan Tuhan. Kalau memang dia di pihak yang benar, pasti Tuhan berkati mereka. Tapi kalau kita di pihak yang benar, kita diberkati. Biar masing-masing bertanggung jawab kepada Tuhan. 

Kedua, pasti suka menolong orang lain, terbeban untuk keselamatan jiwa-jiwa dan berani mempertaruhkan hidupnya, kekuatannya, kekayaannya, tenaganya, semua untuk Kerajaan Surga. Hal ini didemonstrasikan, ditunjukkan oleh kehidupan Paulus, yang manusia batiniahnya dibarui. Prinsipnya adalah “Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan;” dan “Kalau aku hidup, aku hidup hanya untuk memberi buah.” Semua ini adalah prinsip hidup manusia yang batiniahnya dibarui dari sehari ke sehari. 

Ayo kita pikirkan, kita renungkan, kita pertajam pikiran kita untuk memercayai apa yang tidak kelihatan. Pikirkan perkara-perkara yang kekal, yaitu kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus. Kita semua masih punya kesempatan untuk layak dimuliakan bersama-sama dengan Tuhan Yesus. Karenanya kita harus berjuang untuk hidup suci, berjuang untuk melakukan pekerjaan Tuhan, apa pun yang Allah perintahkan untuk kita lakukan bagi pekerjaan-Nya, kita lakukan. Jangankan uang atau harta kita, nyawa kita pun, kita rela pertaruhkan.