Z VOTION – 02 Oktober 2025
Hello Gen Z people! Renungan harian ini dapat diakses melalui Instagram kami di www.instagram.com/z_votion.id. Jangan lupa untuk follow ya!
Judul Renungan Hari Ini:
Memberi Tanpa Mengosongkan Diri
“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup (Yohanes 7:38)”
Ada perbedaan mendasar antara ember dan mata air. Ember akan kosong jika dituangi keluar, tetapi mata air terus mengalir tanpa pernah habis karena memiliki sumber yang dalam. Dalam hubungan, banyak orang berfungsi seperti ember, mereka memberi sampai kosong, lalu merasa lelah, kesal, dan terkuras. Akan tetapi Allah memanggil kita untuk menjadi seperti mata air. Ketika hubungan terasa melelahkan, seringkali itu pertanda bahwa kita mencoba memberi dari “ember” kita sendiri yang terbatas. Kita mengandalkan kekuatan, kesabaran, dan kasih sendiri yang pada akhirnya akan habis. Akan tetapi ketika kita terhubung dengan sumber kehidupan, kita dapat memberi tanpa henti, tanpa merasa kosong.
Rahasia mata air adalah akarnya yang dalam. Semakin dalam akar cinta yang tertanam dalam kasih Allah, semakin berlimpah kita dapat memberi kepada orang lain. Kita tidak lagi bergantung pada respons atau balasan dari orang lain untuk merasa puas, karena kepuasan kita datang dari hubungan kita dengan Tuhan.
Hubungan yang sehat adalah ketika dua mata air bertemu, keduanya memberi tanpa mengharapkan, keduanya menyegarkan tanpa merasa terkuras. Mereka tidak saling mengosongkan, tetapi saling memperkaya. Seperti dua sungai yang bertemu dan menjadi aliran yang lebih besar dan kuat. Untuk itu hari ini, kita mencoba untuk memeriksa kembali sumber kekuatan dalam hubungan kita. Apakah kita mencoba memberi dari “ember” yang terbatas atau dari “mata air” yang tidak pernah kering? Tuhan ingin menjadi sumber yang terus mengalir dalam hidup dan hubungan kita.
What To Do:
1. Saatnya kita mulai untuk memeriksa kembali diri kita, dan sumber hubungan kita kepada Tuhan, apakah hanya diri kita yang kita andalkan untuk memberi atau memang dari kesadaran kita akan kasih Tuhan yang terlalu besar dalam hidup kita.
2. Belajarlah untuk mulai memberi, tidak karena rasa kasihan kita kepada orang lain, tapi dengan memberi karena kita sadar bahwa Tuhan Yesus telah memberi duluan kepada kita.
📖 Bible Marathon: Mazmur 89-90