Saudaraku,
Rahasia kehidupan ini adalah kesucian hidup itu sangat kuat kuasanya. Sehingga masalah apa pun, bahkan yang tak dapat diurai dan diselesaikan dengan mudah, dapat kita lawan dengan kesucian. Mungkin orang bertanya, apa hubungannya masalah hidup dengan kesucian hidup kita? Kalau kita hidup dalam kekudusan, maka kita menjadi kekasih Tuhan. Kesucian membangun persahabatan atau fellowship dengan Allah. Kalau kita menjadi kekasih Tuhan, Tuhan tidak mungkin tidak campur tangan ketika kita menghadapi masalah. Kita sebagai manusia saja, kalau teman atau orang dekat kita ada masalah—tanpa perlu dimintai tolong—kita sudah pasti turun tangan. Kita pasti mau menolong karena dia menjadi bagian hidup kita.
Kalau kita menjadi kekasih Tuhan, kita menjadi bagian Tuhan, maka Tuhan tidak mungkin tidak campur tangan dalam masalah-masalah hidup yang kita hadapi. Saudara ingat apa yang dikatakan dalam firman Tuhan di Kisah Para Rasul, ketika orang-orang Kristen dianiaya, apakah Tuhan Yesus diam? Ya, seakan-akan Dia diam. Tetapi dalam satu kisah mengenai Saulus yang memburu orang-orang Kristen ke kota Damsyik, di tengah jalan Tuhan menjumpai Saulus—yang kemudian hari namanya diganti Paulus—dan Tuhan berbicara kepada Saulus dengan seruan, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Saulus tidak merasa menganiaya Tuhan, sebab yang dianiaya itu orang Kristen. Tetapi ternyata perlakuan Saulus kepada orang Kristen, itu diperhitungkan perlakuan Saulus kepada Tuhan sendiri. Maka Tuhan berkata, “Mengapa engkau aniaya Aku, Saulus?”
Jadi, Saudara-saudaraku, khususnya yang sekarang teraniaya dan diperlakukan tidak adil, tenang, Tuhan bukan diam dan membiarkan keadaan itu akan terus berlarut-larut. Pasti ada titik akhir di mana Tuhan akan membela kita. Tidak mungkin Tuhan tidak membela kita. Tetapi masalahnya, apakah hidup kita kudus? Itu masalahnya. Di Yesaya 59:1-2 firman Tuhan mengatakan, “Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” Artinya, telinga Tuhan pasti mendengar doa kita. Tangan Tuhan tidak pendek, tetapi yang membuat tangan Tuhan tidak terulur dan yang memisahkan kita dengan Allah adalah dosa kita.
Jadi, kita melihat bagaimana Iblis berusaha memisahkan kita dari Allah—Sang Sumber Berkat—dengan cara menjatuhkan kita dalam dosa. Itulah sebabnya dalam Yohanes 10:10 dikatakan pencuri datang untuk mencuri dan membunuh. Iblis dating untuk membuat kita kering kerontang, jauh dari berkat. Berkat kita tercuri karena perbuatan dosa yang kita lakukan. Iblis berusaha keras agar kita melakukan perbuatan dosa, menjatuhkan kita. Mengapa rumah tangga gagal, bisnis berantakan, anak berantakan? Dasarnya satu, akarnya satu: dosa. Tuhan Yesus datang untuk memberi hidup supaya mereka memilikinya dalam segala kelimpahan. Ya, Tuhan datang dalam hidup seseorang supaya hidup orang itu dalam kelimpahan. Iblis datang supaya hidup orang itu dalam kemiskinan, kekeringan. Dengan cara apa? Menjatuhkan orang itu dalam dosa.
Dengan segala cara Iblis mendorong orang melakukan dosa. Dosa artinya segala perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah. Jadi, kalau orang hidup dalam kesucian, ia diberkati. Maka, lawan masalah hidup dengan kesucian. Jadi, ketika kita dianiaya, diperlakukan tidak adil, diam; tidak membalas, tidak bereaksi. Allah yang bereaksi. Kita diam, mulut kita tidak bereaksi, tetapi kita aktif untuk menjaga dan membangun kesucian. Kesucian itu artinya bertindak sesuai dengan pikiran perasaan Allah, atau segala sesuatu yang kita lakukan sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Roh Kudus akan menolong Saudara hidup dalam kesucian, pasti. Tangan kita terbatas, tidak mampu menanggulangi semua masalah. Kita mengharapkan pertolongan Tuhan. Tetapi, apakah kita layak ditolong kalau hidup kita tidak bersih, tidak berkenan, tidak menyenangkan Tuhan? Tuhan mau melindungi kita, tapi kita layak tidak dilindungi kalau kita hidup dalam pemberontakan?
Jadi, Saudara-saudara, berusahalah untuk hidup kudus dan jalin hubungan dengan Tuhan. Miliki hubungan dengan Tuhan sebagai kekasih. Saudara bisa membuktikan ketika Saudara hidup kudus, hidup suci, maka Saudara akan mendapat perlakuan istimewa dari Tuhan. Di dalam Mazmur 18:25-27 dikatakan, “Karena itu Tuhan membalas kepadaku sesuai dengan kebenaranku, sesuai dengan kesucian tanganku di depan mata-Nya. Terhadap orang yang setia, Engkau berlaku setia. Terhadap orang yang tidak bercela, Engkau berlaku tidak bercela. Terhadap orang suci, Engkau berlaku suci. Tetapi terhadap orang yang bengkok, Engkau berlaku belat-belit.” Wah, kalimat ini luar biasa. Pasti kita akan melihat bukti kehadiran Tuhan dalam hidup kita, campur tangan pertolongan Tuhan yang nyata.
Tapi ingat, jangan kita mengatur Tuhan karena waktu Tuhan itu bukan waktu kita. Kalau Saudara sudah mulai hidup suci, jangan berpikir untuk cepat-cepat masalah selesai. Belum tentu. Tuhan memiliki jadwal, tetapi yang pasti kalau kita hidup suci, kita pasti diberkati Tuhan. Ini tidak mudah, tetapi bisa kita lakukan kalau kita sungguh-sungguh mau hidup di dalam kesucian. Jangan ragu-ragu terhadap cara hidup ini, cara hidup yang membuat seseorang diberkati Tuhan, dibela Tuhan, ditolong Tuhan. Bukan hanya sejak hidup di bumi ini, sampai tarikan nafas yang terakhir, sampai denyut nadi dan detak jantung yang terakhir, Tuhan menyertai. Ambillah keputusan untuk hidup kudus dan alami berkat Tuhan.
Teriring salam dan doa,
Dr. Erastus Sabdono
Ketika kita hidup kudus, hidup suci, maka kita akan mendapat perlakuan istimewa dari Tuhan.