Skip to content

Manusia yang Agung

Mari kita meneguhkan hati, menguatkan hati untuk tetap setia mencari Tuhan, tetap setia berdoa dan tidak menjadi kendor. Kesibukan hidup—walaupun itu pekerjaan gerejawi—jangan mengurangi kecepatan kita dalam bertumbuh, jangan membuat kita lamban atau lambat. Jangan sampai kegiatan makin banyak dan bertumpuk, tapi kehidupan rohani kita tidak bertumbuh. Kita mengerti bahwa kesibukan hidup menyita waktu dan perhatian. Namun jangan sampai kesibukan mengendurkan kehidupan rohani kita. Jangan sampai kita tertipu Iblis, tertipu kuasa kegelapan karena sibuk dengan segala kegiatan, sehingga pertumbuhan rohani kita menjadi kendor. 

Kita bulatkan tekad untuk tetap mencari Tuhan dan mengalami pertumbuhan. Itulah sebabnya, perayaan ibadah tidak usah macam-macam, yang penting kita memuliakan Tuhan dengan pujian dan penyembahan. Yang penting kita terus bertumbuh dalam pengenalan akan Allah melalui firman Tuhan yang kita dengar. Yang penting kekudusan kita makin meningkat dan kita terus berambisi untuk mencapai tingkat kekudusan setinggi-tingginya, tingkat keberkenanan di hadapan Allah setinggi-tingginya. Kita tanggalkan semua beban dosa. Mari kita terus terbang tinggi. 

Kalau dalam kehidupan rohani, justru kita harus terbang setinggi-tingginya sampai kita tidak bisa jatuh. Kalau kita masih ada di lingkungan atmosfer bumi, masih ada daya tarik bumi yang menarik kita jatuh; tapi kalau kita sudah keluar dari daya tarik bumi, kita tidak akan jatuh dan terus melayang tinggi menuju langit ketiga. Memang, kita masih kadang-kadang jatuh, karena kita kurang terbang tinggi. Jadi sekarang kita mau terbang tinggi. Jangan sampai kesibukan hidup mengurangi kecepatan kita terbang tinggi. 

Kita menjadi komunitas yang benar-benar hanya memikirkan Tuhan dan Kerajaan-Nya. Ini bukan berarti lalu kita tidak bertanggung jawab atas pekerjaan, keluarga, dan hal lainnya. Justru ketika kita benar-benar menjadikan Tuhan sebagai tujuan hidup, pasti kita menjadi manusia yang agung, rajin, giat, bertanggung jawab. Jadi kalau seseorang hidup tidak bertanggung jawab, malas, tidak karu-karuan, pasti dia lepas dari persekutuan dengan Allah. Sebab seseorang yang bersekutu dengan Allah, yang berjalan dengan Tuhan, pasti menjadi manusia yang agung. 

Tidak bermaksud mau sombong, namun kita mau menjadi komunitas yang istimewa di hadapan Allah. Setiap kali kita menyembah, kita membumbung tinggi sampai takhta Allah, sampai para penghuni surga—para serafim, kerubim dan semua malaikat—ikut menyembah. Bahkan kita juga selalu dinantikan oleh para malaikat, para serafim, kerubim dan penghuni surga, makhluk surgawi (angelic beings) untuk menyembah Allah. Itulah sebabnya, bukan hanya cakap dalam menyanyi, dalam vokal, dalam musik, tapi kesucian hidup setiap hari yang kita bangun, kecintaan akan Tuhan yang terus kita kobarkan lebih dari perhatian, kecintaan kita kepada siapa pun dan apa pun. 

Kita harus tetap dalam integritas mencari Tuhan, sebab hidup ini sementara, fana, singkat dan tragis. Hanya di langit baru bumi baru saja tidak ada ketragisan. Dan itu menjadi tujuan kita, fokus kita, biar kita menjadi komunitas yang serius memikirkan kehidupan yang akan datang. Kita tinggalkan dunia dengan segala kesenangannya. Kita tinggalkan dosa dengan segala kepuasannya. Memang, mengucapkan kalimat ini sangat mudah, tetapi melakukannya sangat sulit. Namun ingat! Sulit bukan berarti tidak bisa, sulit bukan berarti mustahil, karena Allah yang menuntun kita, memampukan kita melakukan apa yang Dia kehendaki. 

Namun, banyak orang Kristen benar-benar tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Mereka hanya mengalami perjumpaan dengan para pendeta, rohaniwan, dan liturginya di dalam gereja. Orang-orang seperti ini pasti suatu hari ditolak oleh Tuhan. Tidak mungkin mereka bisa melakukan kehendak Bapa. Sebab yang dapat melakukan kehendak Bapa adalah mereka yang berinteraksi dengan Allah Bapa. Menjadi orang baik itu belumlah memenuhi syarat kehidupan orang percaya. Jadi kalau firman Tuhan mengatakan, “Kamu harus sempurna seperti Bapa,” artinya segala sesuatu yang kita lakukan tidak boleh melanggar kehendak-Nya.

Ini hebatnya dari hidup kekristenan, karena Allah yang kita sembah adalah Allah yang hidup. Roh Kudus dimeteraikan di dalam diri kita, aktif menuntun kita, membawa kita kepada maksud keselamatan itu diberikan: menjadi sempurna seperti Bapa, serupa dengan Yesus. Hidup tak bercacat, tak bercela.

Seseorang yang bersekutu dan berjalan dengan Tuhan,pasti menjadi manusia yang agung.