Lukas 14:33
“Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku.”
Tuhan berfirman, “Hidup keagamaanmu atau kebenaranmuharuslah lebih dari ahli Taurat dan orang Farisi,” dan Yesuspada waktu berbicara itu, Dia belum mati di kayu salib. Dia menyampaikan khotbah di bukit dan membandingkan moral Hukum Taurat dengan moral anak-anak Allah. Makanya kitaharus bersedia bertobat dan menghasilkan buah-buah pertobatan. Jadi, kalau belum, kita ulangi lagi. Kita starting from zero, tidak apa-apa. Kesalahan banyak orang Kristen disebabkankarena kemalasannya berjuang untuk mengikut Yesus.Mereka berpikir bahwa kematian Yesus di kayu salib memikuldosa-dosa mereka dan sekaligus secara otomatis membuat orang percaya dianggap benar secara permanen. Pokoknya percayaYesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, berarti permanenmenjadi anak-anak Allah. Yang nanti berhak masuk surga.
Ini adalah orang-orang Kristen yang konsep keselamatannyaadalah: “terhindar dari neraka, dan diperkenankan masuk surga,” itu saja. Maka pertanyaan, “Apakah keselamatan itu bisa hilangatau tidak?” bisa dijawab “bisa” atau “tidak.” Sejatinya, kitaharus membahas dulu apa itu keselamatan. Sebab kalaupengertian “keselamatan” itu terhindar dari neraka dan diperkenankan masuk surga, nanti akhirnya jawabnya “tidak bisa hilang” karena ditentukan untuk selamat. Bisa munculteologi seperti itu. Keselamatan adalah sebuah proses perubahan, di mana Allah mengubah orang percaya untuk menjadi manusia sesuai dengan rancangan Allah semula. Keselamatan tidak bisa dipisahkan dengan kesempurnaan.Keselamatan itu fokusnya sempurna seperti Bapa atau serupadengan Yesus, memiliki pikiran dan perasaan Kristus yang berdinamika batiniah. Jadi, bermainnya di area batiniah. Pasti kalau batiniahnya benar, ekspresi luarnya juga benar. Tapi kalauyang output-nya kelihatan benar, belum tentu dalamnya benar.
Kematian Yesus di kayu salib membuat orang percaya dianggapbenar. Tapi, bukan benar secara permanen. Setelah dibenarkan, orang percaya harus mengalami pendewasaan atau pemuridanuntuk terus bertumbuh ke arah kedewasaan, menjadi sempurnaseperti Bapa atau serupa dengan Yesus. Inilah yang dimaksudbahwa keselamatan itu harus diperjuangkan atau dikerjakan. Banyak orang berusaha masuk, tapi tidak bisa. Maka, harusberjuang. Kalau seseorang tidak berjuang sehingga sampai matitidak mengalami perubahan; tidak mengalami perubahan sepertiYesus atau tidak melakukan kehendak Bapa, sesuai Matius 7:21-23, lalu apa yang terjadi? Ditolak. Ibarat tanah liat itu berharga, benar. Tapi tidak permanen berharga. Kalau sudah dibentuk, tidak mau menurut, tidak jadi bejana, maka dibuang.
Banyak orang Kristen merasa jadi Kristen, setelah mengakuYesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, permanen jadi anak-anak Allah yang sah, nanti mati masuk surga. Karena keselamatan itu terhindar dari neraka dan diperkenankan masuksurga, menurut pikiran mereka. Itu tidak tepat. Keselamatanadalah proses perubahan. Makanya pembenaran itu harusdipahami tidak permanen. Tapi ini satu aspek. Oleh sebab itu, pembenaran dari Allah bukanlah perjalanan final darikehidupan Kristen. Dibenarkan oleh Allah merupakan awaldari perjalanan panjang, di mana seseorang harus mengalamiproses perubahan. Jadi, mereka yang dibenarkan harus sungguh-sungguh mau bertobat untuk mencapai kesalehan hidup setinggi-tingginya yang bisa dicapai oleh manusia. Inilah yang dimaksudmempersiapkan jalan bagi Tuhan.
Jadi begitu mendengar Injil, orang berkata, “Aku percaya, Yesus,” ia diproses. Secara moral umum harus benar dulu, sampai puncak dari kesalehan yang bisa dicapai. Baru kemudianTuhan akan terus bawa kepada kesempurnaan. Ini berarti setiaporang harus ada usaha untuk mengubah diri. Dari mengubahkarakter yang buruk, dan terus berproses oleh pimpinan Roh Kudus, menjadi kudus atau sempurna seperti Bapa. Untuk ini, memang seseorang harus bersedia meninggalkan semua dosa dan kesenangan dunia yang mengikat hidupnya. Ingat, orang yang datang untuk memiliki hidup yang kekal, sama denganmemiliki keselamatan. Tuhan Yesus tidak berkata begini, “Mari ikut Aku, nanti Aku didik kamu supaya kamu tidak terikatdengan dunia.” tapi, “Lepaskan dulu, lepaskan ikatan dunia, baru ikut Aku.” Lukas 14:33 mengatakan, “Kalau kamu tidak melepaskan dirimu dari segala milikmu, kamu tak dapat jadimurid-Ku.” Jelas. Menanggalkan beban dan dosa, baru ikutperlombaan.
Jadi, seseorang yang benar-benar mau mengikut Yesus harusterlebih dahulu bersedia memiliki pertobatan yang benardengan buah-buah pertobatan seperti yang dikehendakioleh Allah. Menanggalkan beban dan dosa. Banyak orang Kristen menganggap mudah masuk surga, tanpa pertobatan yang menghasilkan buah-buah pertobatan yang sesuai dengankehendak Allah. Ketika jadi Kristen, bisa diproses, memang. Mestinya dia berusaha untuk mencapai kesalehan yang puncak, yang bisa diusahakan manusia. Tapi, dia tidak berusaha begitu. Disesatkan, dikerdilkan, diparkir oleh pengertian “keselamatanbukan karena perbuatan baik” dari perspektif yang salah. Atau termakan oleh ajaran yang mengatakan, kita tidak akan pernahlayak di hadapan Allah, tanpa Allah yang melayakkan. Kalimatitu benar, semua juga oleh karena salib. Tetapi setelah mengenalsalib, dia harus melayakkan diri berjalan dengan Allah. Janganhanya pihak Allah yang melayakkan. Dan ini merupakankesalahan berabad-abad, bukan beberapa tahun.