Skip to content

Kehidupan yang Luar Biasa

Saudaraku,

Matius 5:18-19, “Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”

Hal ini menegaskan bahwa hukum masih harus ada sampai langit dan bumi yang sekarang ini lenyap. Mengapa demikian? Sebab sebelum penghakiman terakhir, Taurat tidak mungkin ditiadakan, justru hukum ini yang menjadi landasan penghakiman kepada semua manusia. Selanjutnya, berdasarkan apa yang dikemukakan Tuhan Yesus dalam Matius 5:18-19, bahwa hukum Taurat menentukan posisi seseorang dalam Kerajaan Surga nanti; dimana orang yang mengajarkan Taurat dengan benar akan memperoleh hadiah; ada posisi yang baik atau tinggi dalam dunia yang akan datang. Tetapi yang tidak melakukan dan mengajarkan Taurat dengan baik, akan mendapat posisi yang rendah dalam Kerajaan Surga. Pernyataan Tuhan Yesus ini memberi kesan seakan-akan Taurat menentukan keselamatan. Sekilas pernyataan ini bertentang dengan keselamatan oleh anugerah, tetapi sebenarnya tidak.

Hukum Taurat tidak ada artinya sama sekali kalau Tuhan Yesus tidak mati di kayu salib. Justru kematian Tuhan Yesus di kayu salib memberi fasilitas keselamatan yang memungkinkan seseorang berkemampuan melakukan hukum secara benar, bahkan menjadi sempurna seperti Bapa di surga. Kalau seseorang mengaku percaya kepada Tuhan Yesus, tetapi ternyata perbuatannya bertentangan dengan hukum Taurat (yang intinya adalah kasih), maka berarti ia tidak menerima keselamatan. Hukum saja dilanggarnya, apalagi menjadi sempurna seperti Bapa. Dalam hal ini betapa pentingnya hukum dalam kehidupan manusia, yang merupakan tangga pertama untuk memasuki tangga berikutnya, yaitu sempurna.

Di Matius 5:19 dikatakan, “yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat  akan menduduki tempat yang tinggi.” Kalimat ini tentu saja tidak ditujukan kepada orang-orang Yahudi yang tidak menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, tetapi untuk mereka yang memiliki keselamatan (masuk proses dikembalikan kepada rancangan Allah semula). Sehingga mereka memiliki kehidupan yang luar biasa, yaitu melakukan hukum dan sempurna seperti Bapa. Itulah sebabnya orang percaya dipanggil untuk hidup secara luar biasa dalam kelakuan, bahkan melebihi tokoh agama manapun (Mat. 5:20). Pada waktu Tuhan menyampaikan perkataan tersebut (Mat. 5:17-19), Tuhan Yesus masih menyembunyikan ke-Mesiasan-Nya berhubung orang-orang Yahudi memiliki konsep yang salah mengenai diri-Nya. Tuhan hanya mengisyaratkan bahwa orang yang mengajar yang baik dan benar adalah orang-orang yang memiliki kedudukan yang tinggi dalam Kerajaan Surga, yaitu mereka yang akan akan menerima kemuliaan bersama Kristus. Dengan kehidupan moral yang luar biasa, maka orang percaya menjadi terang dan garam dunia; saksi yang efektif.

 

 

Teriring salam dan doa,

Dr. Erastus Sabdono

 

Dengan kehidupan moral yang luar biasa, maka orang percaya menjadi terang dan garam dunia; saksi yang efektif.