Saudaraku,
Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan, salah satu yang diperintahkan Allah Elohim YAHWEH, Allah Israel, adalah agar bangsa Israel menumpas habis bangsa kafir yang memusuhi mereka dan menghapuskan mereka dari tanah Israel. Hal itu dimaksudkan agar kehidupan bangsa Israel tidak tercemari oleh pola dan gaya hidup bangsa yang tidak mengenal Allah Israel. Semua unsur-unsur kekafiran harus benar-benar dilenyapkan dari antara mereka. Jadi, semua bangsa kafir harus dibunuh, dilenyapkan agar tidak ada unsur-unsur kekafiran masuk dalam kehidupan bangsa Israel. Allah benar-benar menginginkan atau menghendaki bangsa Israel memiliki cara hidup, gaya hidup umat pilihan yang tidak tercemari oleh gaya hidup, pola hidup mereka yang bukan umat pilihan.
Ini adalah satu kemutlakan. Hal ini juga berlaku bagi kita umat pilihan Perjanjian Baru. Di dalam Roma 12:2 jelas Tuhan berfirman agar kita selalu memperbaharui pikiran agar kita tidak serupa dengan dunia ini, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Betapa tingginya tuntutan hidup bagi umat pilihan seperti kita ini! Betapa tingginya dan tentu betapa sulitnya, tetapi sulitnya menjadi umat pilihan dengan cara hidup yang harus berbeda dengan dunia ini adalah keberuntungan yang tak ternilai ketika kita ada di kekekalan nanti.
Dan betapa terhormatnya orang yang memiliki cara hidup Anak Allah, cara hidup umat pilihan Allah yang tidak sama dengan dunia ini. Jadi, ini adalah kemutlakan, Saudara. Selama ini banyak orang Kristen yang tidak menganggap ini suatu kemutlakan. Seakan-akan kita boleh memiliki pilihan lain atau tidak terlalu menekankan hal ini, dan banyak orang Kristen merasa bahwa Allah tidak terganggu dengan cara hidup yang tidak jelas, yang ternyata masih memiliki unsur-unsur kekafiran itu. Berjuang untuk memiliki kehidupan sebagai anak Allah, cara hidup umat Perjanjian Baru adalah dinamika hidup warga Kerajaan Surga. Ini luar biasa, yang harus terus diperjuangkan sampai kita menutup mata. Ibarat perang tidak pernah ada gencatan senjata, ibarat studi tidak pernah ada cuti. Ibarat bekerja di kantor, tidak pernah ada libur.
Perjuangan yang tidak pernah berhenti, bagaimana kita terus mengalami proses perubahan sehingga kita menanggalkan semua unsur-unsur noda kekafiran yang ada pada kita. Yang memang sejak kecil, selain kita mewarisi gen orang tua kita yang namanya kodrat dosa, kita juga telah menyerap berbagai cara berpikir, gaya hidup manusia di sekitar kita yang tidak hidup di dalam kebenaran dan kekudusan Allah. Menegaskan hal ini di 2 Korintus 6:16 firman Tuhan mengatakan, “Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.”
Betapa hebat umat pilihan adalah bait Allah yang bergerak, yang hidup. Tentu bait Allah itu adalah tempat di mana Allah hadir di situ. Ada ruang maha kudus di dalamnya, dihadiri oleh TUHAN, betapa hal ini luar biasa. Tuhan tidak menolong kita dengan mengambil alih perjuangan untuk tidak menjamah apa yang najis, sebab ini adalah perjuangan kita. Kita yang harus memilih untuk tidak menjamah apa yang najis, maka Allah akan menerima kita.
Teriring salam dan doa,
Dr. Erastus Sabdono
Sulitnya menjadi umat pilihan dengan cara hidup yang harus berbeda dengan dunia ini adalah keberuntungan yang tak ternilai ketika kita ada di kekekalan nanti.