Firman Tuhan mengatakan bahwa harapan itu menguduskan jika kita menaruh harapan pada kemuliaan bersama dengan Tuhan Yesus ketika Tuhan datang yang kedua kali nanti. Harapan seperti itu akan mengondisikan kita untuk hidup lebih berhati-hati, untuk hidup lebih bersungguh-sungguh. Jadi, selain kita terus belajar untuk mengembangkan kehidupan 24 jam di hadirat Tuhan, kita juga menggerakkan hidup suci. Kita harus sangat hati-hati dengan perkataan, sikap, perbuatan dan pikiran kita. Kita angkat hati kita untuk hanya terarah kepada Tuhan dan menantikan kedatangan Tuhan Yesus. Jangan kita menganggap ada sesuatu yang lebih membahagiakan kita lebih dari perjumpaan kita dengan Tuhan Yesus.
Siapa pun kita, tua muda, pria wanita, kita harus mengembangkan di dalam diri kita cinta yang membara kepada Tuhan Yesus. Banyak orang yang tidak merindukan bertemu dengan Tuhan Yesus karena hati dan pikirannya telah diracuni oleh dunia. Selera jiwanya dipenuhi dengan kesenangan dunia. Mungkin, kita juga pernah melewati tahun-tahun di mana kita tidak sungguh-sungguh rindu bertemu dengan Tuhan Yesus, walaupun kita adalah seorang pendeta, dosen STT, atau aktivis. Sekarang pun, kita belum sempurna, tetapi kerinduan untuk bertemu dengan Tuhan mulai bersemi di hati kita. Ingatlah bahwa pengharapan kebahagiaan kita hanya itu.
Jangan menantikan sesuatu yang kita anggap dapat membahagiakan. Secara duniawi, mungkin kita bisa menikmati hidup hari ini lebih dari waktu-waktu yang lalu, tetapi kita tidak memilih itu. Kita harus memilih untuk sungguh-sungguh 24 jam di hadirat Tuhan; bagaimana kita bisa menjaga kesucian. Maka, carilah wajah Tuhan sampai benar-benar menemukan Dia. Kalau belum, jangan berhenti—lewat doa, meditasi—sampai kita mendengar suara-Nya. Jangan menjadikan Tuhan sekadar ilmu yang dibicarakan, didebatkan, tetapi harus kita alami dengan nyata.
Kita harus berani mengatakan kepada Tuhan tentang kerinduan kita untuk mengalami-Nya. Kita dapat melihat betapa jahatnya dunia ini. Gerakan kuasa kegelapan yang mau membungkam gerakan hidup suci, gerakan 24 jam di hadapan Allah. Namun di sisi lain, kita juga dapat melihat hari-hari ke depan, bagaimana Bapa pasti menolong dan melindungi kita. Tidak usah membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi kita akan buktikan bahwa gerakan 24 jam di hadapan Tuhan bukan gerakan untuk menutup-nutupi dosa, bukan gerakan untuk sengaja kontroversial atau cari perhatian.
Maka, kita harus menggandakan pencarian kita akan Allah, supaya kelihatan bahwa ada gerakan orang yang sedang menuju Kanaan Surgawi. Kita harus berani meninggalkan kewajaran hidup. Jangan takut. Kalau kita menaruh pengharapan untuk bertemu Tuhan Yesus, maka ucapan “berkemas-kemas” betul-betul kita wujudkan dalam tindakan, yaitu bahwa kita sedang menuju Langit Baru Bumi Baru. Kita tidak akan pusing nama baik kita dirusak, dengan keadaan apa pun yang kita alami, karena kita merindukan bertemu dengan Tuhan.
Namun, satu hal harus kita perhatikan, yaitu ketika kita bertemu dengan Tuhan Yesus, pertanyaan Tuhan Yesus kepada kita adalah, “Apakah kamu mengenakan hidup-Ku?” Tuhan pasti yang paling tahu apakah kita sudah mengenakan hidup-Nya atau belum. Betapa takutnya kita jika kita tidak mengenakan hidup-Nya. Tidak ada hal yang lebih memuaskan hati Bapa dan Tuhan Yesus kecuali kita dapat mengenakan hidup-Nya. Ingat, kalau kita sungguh-sungguh mengenakan hidup Yesus, otomatis kita berkerinduan bertemu dengan Tuhan. Hal itu adalah sikap berkemas-kemas. Jangan bermental blok dengan asumsi bahwa suci itu tidak bisa sempurna, itu tidak mungkin.
Alkitab yang bicara, “Kamu harus sempurna seperti Bapa,” artinya, segala sesuatu yang kita lakukan tidak meleset, presisi seperti yang Allah kehendaki. Kita benar-benar bisa hidup sesuai dengan keinginan Allah, senekat-nekatnya, tetapi bukan munafik. Melihat dunia yang semakin rusak ini, kita harus memisahkan diri dan meninggalkan kewajaran hidup, agar kita punya gaya hidup yang berbeda dan orang melihat kita sedang “berkemas-kemas.” Semua kita lakukan bukan untuk pamer, melainkan karena kita mau mengajak orang sebanyak mungkin masuk Langit Baru Bumi Baru.
Kehidupan di balik kubur, itu luar biasa indahnya. Banyak penderitaan yang kita alami selama di bumi ini, bukan? Namun, semua ini justru mempersiapkan kita ke surga. Yang membuat kita semangat hidup. Kita punya Kerajaan, kita akan menjadi pangeran-pangeran Kerajaan Surga. Kemudian pada akhirnya, orang akan mengakui bahwa orang yang mencari Tuhan, sangat beruntung. Namun, sekarang kita juga tetap bekerja keras, cari uang yang banyak, studi yang sungguh-sungguh, karier yang sungguh-sungguh, dan berhati-hati dalam pergaulan.
Jangan ada sesuatu yang lebih membahagiakan kita lebih dari perjumpaan kita dengan Tuhan Yesus; itulah satu-satunya harapan kita, harapan yang kudus.