Skip to content

Dua Hal

Saudaraku,

Firman Tuhan mengatakan bahwa orang yang berharap kepada Tuhan memperbaharui kekuatannya seperti rajawali yang terbang tinggi. Badai pasti kita akan alami, badai pasti menghempas, tetapi badai tidak akan menjatuhkan kita. Artinya, persoalan-persoalan yang kita hadapi tidak akan menghancurkan atau meremukkan kita, tetapi sebaliknya, dapat membuat kita lebih rohani, seperti yang Alkitab katakan, “Terbang tinggi bagai rajawali.” Kita akan dapat membuktikan bahwa Tuhan tidak akan mempermalukan, walau kadang-kadang atau seakan-akan hidup kita tidak berubah. Sebab itu bukan berarti Tuhan tidak memedulikan kita.

Tuhan punya waktu, dan Tuhan tidak pernah terlambat, tapi Tuhan juga tidak pernah tergesa-gesa. Cobalah ubah rutinitas hidup kita. Sejujurnya, ada banyak hal yang kita lakukan yang tidak mendatangkan berkat sama sekali. Menit demi menit berlalu, jam demi jam berlalu pun tidak ada berkat sama sekali. Bagaimana kita mengharapkan berkat Tuhan sementara kita tidak sungguh-sungguh mencari Tuhan dan menjadikan Tuhan segalanya? Jangan sombong, Saudara. Tuhan mau kita menjadi orang yang rendah hati, yaitu orang yang menyadari bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Tuhan. Hidup kita mestinya selalu bergantung kepada Tuhan, siang-malam memikirkan Tuhan, sehingga hadirat Tuhan yang melingkupi kita. Kita tidak boleh memberi ruangan untuk mendengar dan melihat apa yang tidak patut yang dapat merusak pikiran kita. Kalau kita mau hidup di dalam pengurapan, maka kita tidak boleh membiarkan diri kita bergaul dengan orang-orang yang tidak takut Tuhan, yang akhirnya bisa menyeret kita.

Coba mulailah menjadikan Tuhan satu-satunya dunia kita. Seakan-akan kita tidak memiliki dunia lain kecuali Tuhan. Lalu kita lihat bagaimana perubahan hidup kita, walaupun mungkin tidak cepat. Mungkin seakan-akan Tuhan membiarkan kita di dalam keadaan yang terus-menerus begitu. Arti dari “menanti-nantikan Tuhan” adalah selalu menunggu lawatan-Nya, kehadiran-Nya. Bukan hanya pada waktu berdoa, Saudara. Setiap hari memikirkan Tuhan. Dan setiap orang percaya—khususnya bagi para pelayan Tuhan—hanya ada dua hal yang harus kita pikirkan, yaitu menyelamatkan diri sendiri—artinya harus hidup lebih suci—dan menyelamatkan orang lain. Tidak ada yang boleh dipikirkan kecuali dua hal itu. Tentu segala kesibukan kerja dan tanggung jawab harus kita penuhi. Namun semua itu pun ditujukan untuk kedua hal tersebut. Sehingga setiap kita dicengkeram oleh kehadiran Tuhan. Kita sebagai orang yang terpilih harus hanya memikirkan itu.

Supaya kehadiran kita di mana pun merupakan perwakilan Tuhan, dan perkataan kita juga merupakan perkataan Tuhan, sebab kita menjadi juru bicara-Nya. Jangan sampai pada waktu kita meninggal, kita menyesal karena menyia-nyiakan kesempatan yang begitu berharga untuk mencari dan menemukan Tuhan. Di dalam Yesaya 40:30 dikatakan, “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.”

Jadi, jangan melawan Tuhan. Memang, sekarang sepertinya aman-aman. Tunggu waktunya kita dapat dipermalukan. Tapi, kalau kita mencari Tuhan, kita akan dimuliakan; bukan hanya nanti setelah meninggal, di bumi pun kita tidak akan dipermalukan. Maka, perbaharui hidup Saudara.

Top of Form

Teriring salam dan doa,

Pdt. Dr. Erastus Sabdono

 

 

Dan setiap orang percaya khususnya bagi para pelayan Tuhan hanya ada dua hal yang harus kita pikirkan, yaitu menyelamatkan diri sendiri—artinya harus hidup lebih suci dan menyelamatkan orang lain.