Saudaraku,
Sikap takut akan Tuhan sampai pada tingkat gemetar seperti yang dialami Daniel dan Yohanes menunjukkan bahwa Allah itu dahsyat. Dalam Daniel 8:18, ketika Daniel bertemu dengan “Yang Ilahi,” ia jatuh tertelungkup sampai pingsan. Pengalaman yang sama juga dialami oleh Yohanes di pulau Patmos, yang menulis: “Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki Tuhan sama seperti orang yang mati” (Why. 1:17). Allah adalah Allah yang dahsyat, bukan saja kuasa-Nya, melainkan keagungan pribadi-Nya tiada tara. Kalau selama ini orang berbicara mengenai Allah yang dahsyat dan kedahsyatan-Nya diukur dengan kekuataan dan berkat jasmani-Nya yang berlimpah, hal itu karena mereka tidak mengalami dan memahami kedahsyatan Tuhan dari Pribadi-Nya yang agung, rencana-rencana-Nya yang luar biasa dan kemuliaan-Nya yang tiada tara.
Pada umumnya, dan tanpa disadari, banyak orang yang memandang dan memperlakukan Tuhan secara tidak pantas. Mereka pun tidak mengasihi Tuhan sebagaimana mestinya. Mengapa hal itu bisa terjadi dalam kehidupan seseorang? Sebab mereka tidak berusaha mengenal Tuhan sehingga pengenalan mereka akan Tuhan tidak bertumbuh. Menjadi lebih rusak lagi kalau pengenalan mereka akan Tuhan keliru atau sesat berhubung dengan banyak guru yang mengajar salah kepada mereka. Di sini berlaku orang buta menuntun orang buta. Karena tidak mengenal yang sejati, maka mereka tidak memiliki pemahaman mengenai nilai-nilai kehidupan yang benar.
Mereka menganggap Tuhan tidak terlalu penting. Waktu, pikiran dan tenaga yang disediakan bagi Tuhan sangat terbatas, sehingga mereka tidak sungguh-sungguh mengalami Tuhan secara riil. Bisa dimengerti kalau mereka tidak menghormati Tuhan secara pantas. Mereka pun juga akan sangat mudah disesatkan oleh orang-orang yang mengarang cerita atau sebuah kesaksian, berfantasi dan berimajinasi mengenai pengalaman adi kodrati mereka dengan Tuhan. Kalau seseorang yang mengenal Tuhan dan mengalami Tuhan dengan benar, maka ia akan sangat bisa membedakan roh. Sehingga ketika seseorang bersaksi mengenai Tuhan, dari kesaksiannya bisa dideteksi apakah Tuhan yang ditemuinya tersebut Tuhan yang benar atau sebuah fantasi saja. Kecerdasan Tuhan, hikmat dan kemuliaan-Nya tiada tara. Ia adalah Allah yang Maha Murah, tetapi bukan Allah yang murahan.
Teriring salam dan doa,
Dr. Erastus Sabdono
Kalau selama ini orang berbicara mengenai Allah yang dahsyat dan kedahsyatan-Nya diukur dengan kekuataan dan berkat jasmani-Nya yang berlimpah, hal itu karena mereka tidak mengalami dan memahami kedahsyatan Tuhan dari Pribadi-Nya yang agung, rencana-rencana-Nya yang luar biasa dan kemuliaan-Nya yang tiada tara.