Tuhan tidak pernah memberi yang tidak terbaik. Tuhan selalu memberi yang terbaik. Sejatinya, yang terbaik adalah perubahan karakter, supaya bisa masuk Langit Baru Bumi Baru. Itu yang terbaik. Yang lain, “bisa dilewati.” Jadi tidak perlu memaksa harus banyak uang, harus punya ini itu. Tuhan memberi yang terbaik untuk kita, yaitu karakter dan watak kita diubah supaya bisa masuk Langit Baru Bumi Baru. Sederhana, tetapi orang di luar kebenaran (biarpun orang Kristen), mereka tidak sederhana. Kita akan melihat nanti di kekekalan, di pengadilan Tuhan, apa yang kita lakukan selama di dunia semua tercatat, semua tersurat.
Ibrani 11:6 Firman Tuhan mengatakan, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.” Bagaimana kita bisa mencari Allah kalau kita gagal menghayati kehadiran-Nya? Seakan-akan Allah tidak ada. Lalu kita sembarangan bicara, sembarangan melakukan segala sesuatu. Kita harus menghayati Allah itu ada. Firman Tuhan mengatakan, “Allah memelihara kesetiaan-Nya. Ia tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Allah yang menciptakan, Allah yang hadir, Allah yang mengatur, menegakkan tatanan.”
Banyak hukum alam yang Allah ciptakan, yang membuat alam semesta bisa harmoni. Walaupun manusia sudah berbuat dosa dan bumi terkutuk, tetapi Tuhan tetap menjaga, memelihara kesetiaan-Nya sampai selama-lamanya, dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kita harus meteraikan di dalam hati bahwa Allah itu hidup; melatih diri untuk menghayati Allah. Allah itu hidup, Dia hadir. Kita harus memiliki waktu untuk berdoa. Itu meditasi yang luar biasa kuat sekali, membuat kita bisa menghayati Tuhan.
Gereja yang sehat dan benar adalah gereja yang berdoa. Satu ini kalau Saudara berhasil lakukan, hidup kita akan berubah. Tentang Tuhan, tetapi hal menghayati keberadaan Allah di setiap saat bukanlah satu hal yang mudah. Maka kita harus melatih diri, menghayati Allah itu ada. Waktu mengobrol di meja makan, Allah ada di situ. Maka, jaga mulut kita. Sering kali kita melakukan sesuatu yang tidak senonoh. Lalu kita tidak peduli ada Tuhan yang hadir. Marah, tidak jujur, membicarakan orang dan lain sebagainya. Tanpa mempertimbangkan Allah ada di situ. Satu kali, bumi akan jadi lautan api. Tetapi apa yang pernah kita buat di bumi akan diingat Tuhan.
Kita tidak ada di daerah netral, kita ada di daerah yang bertuan. Siapa Tuannya? Tuhan. Jadi kita terus menghayati Allah itu hidup, ada, beserta. Kita harus menghormati Dia dengan setulus hati. Tentu mengormati Allah tidak cukup karena takut dihukum. Tidak boleh juga karena kita takut dikutuk atau tidak diberkati. Kita takut kepada Dia, kita menghormati Dia karena kita mengasihi, mencintai Dia. Maka kita perlu mendengar Firman agar kita mengerti dan percaya bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Dia. Allah itu sudah ada dari kekal. Bumi kita ini seperti debu jika dibanding jagat raya yang tidak terbatas. Ada planet yang besarnya hampir 200.000 kali bumi.
Kita ini debu di dalam debu. Tetapi Allah semesta alam yang sudah ada dari kekal memperhatikan kita. Ia rela memberikan Putra Tunggal-Nya menebus dosa kita. Kita berutang kehidupan, berutang kebaikan yang tidak pernah bisa dibalas dengan apa pun. Karenanya, kita mencintai Dia. Dia yang lebih dahulu mencintai kita. Jadi kalau kita menghormati Tuhan, kita takut akan Tuhan karena kita mengasihi Dia. Kita harus menghayati, jika bukan Tuhan yang memelihara kita, yang menolong, yang membela kita, kita tidak seperti saat ini. Kita ada sebagaimana kita ada, karena kebaikan Tuhan.
Karenanya patut kita mencintai Tuhan, mengasihi Tuhan lebih dari apa pun dan siapa pun. Kalau kita mengasihi Tuhan, maka kita membangun hormat dan takut akan Allah. Hanya orang-orang yang mencintai Tuhan yang layak dilindungi Tuhan. Hanya orang-orang yang mengasihi Tuhan dan membangun sikap hormat, takut akan Dia yang terpelihara sampai kekekalan. Itulah sebabnya kita mendengar peringatan Tuhan ini. Kita mendengar Tuhan berbicara agar kita menjaga perkataan, menjaga renungan hati, pikiran dan perbuatan kita, karena ada Tuan rumah jagat raya Yang Mahahadir, Yang Mahatahu.
Jangan menunda untuk menghayati keberadaan Allah, dan memperlakukan Dia sebagai Allah yang hidup. Kalau terlambat menghayati keberadaan Allah, kita tidak akan pernah bisa menghayati Dia. Kita akan terhilang. Mungkin ini adalah peringatan terakhir bagi kita sebelum memiliki hati keras, dan tidak mampu menghayati keberadaan Allah. Dalam kebersamaan dengan Allah ada banyak sukacita, damai sejahtera yang melampaui segala akal yang kita akan alami. Yang tidak bisa dijelaskan dengan kta-kata, tidak bisa diuraikan dengan kalimat. Sampai suatu saat kita bisa membuktikan Allah itu hidup, Allah itu hadir. Saudara akan melihat tindakan-tindakan Tuhan yang luar biasa. Ia akan membuka jalan yang tertutup. Dia akan menyelesaikan hal-hal yang mustahil di dalam hidup kita.
Tuhan memberi yang terbaik untuk kita, yaitu karakter kita diubah, supaya kita bisa masuk Langit Baru Bumi Baru.