Hidup di dunia ini singkat. Ketika kita lupa diri, lalu kita menikmati hidup dalam kenyamanan, maka kita menjadi tidak waspada, sehingga Iblis akan membelenggu, mengikat pikiran kita. Kemudian, tanpa sadar kita akan menjadi orang yang memiliki standar seperti manusia lain. Di dalam hati kita, ada banyak ikatan yang tidak sesuai kehendak Allah. Ikatan-ikatan dunia; percintaan dunia, kesombongan, keangkuhan, dan lain sebagainya. Semua kita harus bertobat, selagi masih memiliki kesempatan. Kalau nanti kita menutup mata, maka sudah tidak ada kesempatan lagi. Aspek lain yang kita harus tahu yaitu dunia bertambah jahat. Di luar negeri, dalam negeri, di mana pun. Dunia tidak bertambah semakin baik. Sebaliknya, semakin mengerikan dan berbahaya.
Kalau seseorang tidak segera mengubah diri, tidak segera memberi diri untuk diubah, maka ia bisa menjadi manusia yang tidak akan berubah sampai selamanya. Karena dunia makin jahat, maka tarikannya makin kuat, dan suasananya pun makin pekat. Orang bisa terbelenggu, terikat dengan gaya, cara hidup, pola berpikir, filosofi dunia. Semakin lama ikatannya maka semakin lama orang terpapar oleh cara berpikir, filosofi, prinsip hidup manusia di sekitarnya, maka semakin sulit diubah. Makin tua, pasti makin sulit diubah, sampai tidak bisa diubah.
Suasana dunia kita hari ini adalah suasana yang mencenderungkan orang menjadi rusak. Sejak kanak-kanak, kita sudah terpapar dengan pengaruh dunia yang jahat. Kalau orang tua di rumah tidak bisa menjadi teladan, bahkan memberi pandangan, contoh, potret hidup yang buruk, maka akan semakin merusak anak-anak. Merusak hari esok atau masa depannya. Mari kita mempersiapkan diri untuk masuk langit baru bumi baru. Suami istri yang rukun, saling mencintai, akan menghadirkan Firdaus di dalam rumah tangga, sehingga anak-anak masuk ke dalamnya, dan anak-anak mendapat warisan yang tak ternilai, yaitu pengenalan akan Allah.
Warisan ini adalah warisan yang lebih mahal; lebih berharga dari harta, pendidikan apa pun yang orang tua bisa wariskan. Warisan kekal, warisan abadi yang menyelamatkan anak-anak kita atau generasi berikut adalah pengenalan akan Allah dan takut akan Allah. Anak-anak melihat model dari kehidupan anak Allah yang tidak egois, tidak menang sendiri, suka mengalah, mengasihi musuh. Model ini yang harus ditularkan ke anak-anak agar mereka bisa menjadi manusia yang permanen dalam takut akan Allah, sehingga dunia tidak bisa memengaruhinya lagi. Generasi ini adalah generasi yang mengerikan. Lihatlah keadaan dunia yang begitu jahat, begitu pula dengan pengaruhnya yang juga begitu jahat. Baik lewat gadget, pergaulan, semuanya berusaha untuk merusak.
Kita harus menjaga hidup kita sendiri, menjagai anak-anak kita. Lalu, kita bisa menjadi berkat bagi orang lain untuk menunjukkan model dari manusia yang Allah kehendaki itu apa dan bagaimana. Sementara dunia makin jahat, kita makin suci. Kita harus punya pilihan dan menentukan positioning; posisi. Orang yang mengalir saja adalah orang yang terbawa ke dalam kegelapan abadi. Orang yang menganggap sepele kuasa kegelapan, pasti ada dalam bahaya. Banyak orang menganggap sepele karena menganggap setan tidak kelihatan, Tuhan juga tidak kelihatan. Ingat, setan bermanuver dengan giatnya untuk bisa menyeret sebanyak mungkin orang masuk dalam dunia kegelapan.
Dunia dikondisi oleh Iblis menjadi dunia yang egois, mau menang sendiri, tidak mau mengalah, dan lain sebagainya, seperti yang tercatat dalam 2 Timotius 3 dari ayat 1. Kalau kita lihat cucu-cucu kita hari ini, akan jadi apa mereka di hari esok dengan kondisi dunia yang jahat seperti hari ini? Sungguh memprihatinkan. Tetapi kita percaya bahwa Yahweh; Allah Abraham, Ishak, dan Yakub, Allah yang menciptakan langit dan bumi, Yahweh yang berkuasa menyelamatkan kita, juga menyelamatkan orang-orang yang pasti bisa diselamatkan. Kita bersyukur kita mendapatkan peringatan ini. Peringatan yang membuat kita disadarkan bahwa kita hidup di dunia yang sangat berat untuk dihadapi.
Mari kita berlindung dan bergantung kepada Tuhan. Jangan berlindung kepada Tuhan hanya karena masalah kesehatan, ekonomi, atau masalah-masalah fana dunia. Berlindunglah kepada Tuhan agar kita bisa hidup suci, hidup tak bercacat tak bercela, agar kita memiliki karakter Kristus serta karakter Bapa di surga. Hati-hati dengan pengaruh dunia yang jahat! Pilihlah untuk mencari Tuhan dan mengalami proses perubahan terus-menerus. Kiranya kita dijagai Bapa agar kita berkenan. Banyak pengaruh jahat telah merasuk, menular kepada kita. Banyak dari kita yang telah terpapar oleh cara berpikir dunia yang tidak memiliki belas kasihan terhadap sesama. Mari kita pulih dan dibangkitkan. Mari kita bertobat agar kita dapat lolos dari kegelapan dunia.
Banyak dari kita yang telah terpapar oleh cara berpikir dunia yang tidak memiliki belas kasihan terhadap sesama.