Kita adalah organisme yang hidup, makhluk hidup. Artinya, bukan hanya fisik kita yang hidup, tapi manusia batiniah kita pun harus menjadi makhluk yang hidup. Inilah yang sebenarnya Tuhan kehendaki. Namun, seringkali kehidupan kekristenan seseorang itu tidak berubah pada waktu hidup nyaman, waktu tidak ada masalah, waktu semua baik-baik. Di mana keadaan itu menjadikan seseorang lalai. Yang sering orang katakan sebagai “zona nyaman”. Bukan tidak boleh memiliki banyak materi dan fasilitas, namun jangan fokusnya hanya pada perkara-perkara dunia.
Sebaliknya, juga ada orang yang hidup rohaninya tidak bertumbuh karena masalah berat yang bertumpuk-tumpuk dan bertubi-tubi, sampai ia merasa kecewa, mengapa Tuhan memperlakukan dirinya begitu kejam, menurutnya. Bahkan tanpa disadari, ia memandang Tuhan itu jahat. Bagaimana sikap kita? Ini seharusnya sikap kita, baik kita dalam keadaan tidak memiliki persoalan, baik dalam keadaan baik-baik saja, maupun dalam keadaan banyak masalah, kita harus selalu memperhatikan, apakah kita memiliki kehidupan rohani yang bertumbuh? Apakah kita berubah? Tentu perubahan kita haruslah perubahan ke arah Yesus, perubahan yang sempurna; makin hari makin tidak didapati cela cacat, dosa, dan salah.
Dan hanya Roh Kudus yang bisa menolong kita untuk itu. Kalau pikiran kita sendiri sering lolos atau meleset, karena kita tidak mengenali keadaan kita yang sebenarnya. Tetapi, kalau Roh Kudus yang menuntun kita, maka kita bisa mengenali keadaan kita secara benar, keadaan kita yang sebenarnya. Karena Tuhan yang membantu, menolong kita untuk melihat keadaan kita. Jadi, betapa pentingnya dan mutlaknya untuk kita setiap hari datang kepada Tuhan di dalam doa.
Sebab ketika kita berdoa, jika ada dosa, kenajisan, atau kebiasaan-kebiasaan yang Tuhan tidak kehendaki yang masih kita lakukan, Tuhan pasti bongkar. Tuhan pasti bukakan. Tuhan pasti menunjukkan dan kita harus mau memperbaruinya. Jadi, kalau orang tidak berdoa, tidak mungkin hidupnya tambah bersih dalam standar kekudusan Allah. Yang berdoa saja belum tentu hidupnya bersih, jika doa dengan motif yang salah. Yang berdoa saja tidak mudah mengalami perubahan, apalagi yang tidak berdoa, pasti tidak mengalami perubahan sama sekali. Ironis, ini terjadi di dalam kehidupan banyak orang Kristen. Tidak berdoa sama sekali, atau doanya pada waktu mau makan, mau tidur, tetapi tidak ada waktu khusus untuk duduk diam di kaki Tuhan.
Padahal ketika kita duduk diam di kaki Tuhan, kita terkoreksi. Dan Tuhan pasti tahu hal-hal apa yang masih hidup di dalam diri kita yang mengotori hari yang baru yang Tuhan berikan. Tuhan pasti tahu dan menunjukkan kepada kita hal-hal busuk, hal-hal buruk yang masih kita lakukan yang merusak hari indah yang Tuhan berikan kepada kita setiap hari. Maka, jangan sampai karena keadaan senang, tidak ada masalah, kita terlena. Ingat, segala sesuatu akan berakhir. Keadaan nyaman, keadaan baik-baik, bukanlah jaminan, karena tidak akan berlangsung terus. Jadi, ketika kita ada dalam keadaan baik-baik, nyaman, ingat kalimat ini: “Semua akan berakhir.” Sebaliknya, ketika kita ada di dalam kesulitan, kesukaran, yang nyaris marah-marah dan kecewa terhadap Tuhan, dan mungkin sudah kecewa, ingat: “Jangan lawan Tuhan, karena penderitaan kita akan berakhir pada waktunya.”
Jadi, satu hal yang berharga sekali yang Tuhan berikan kepada kita pada kesempatan ini, bahwa hari baru yang Tuhan berikan itu tidak bisa kita hindari. Kita hidup di dalam perjalanan waktu, dan hari baru yang Tuhan berikan adalah anugerah, yang di dalamnya kita bisa mengumpulkan harta di surga, harta abadi. Jadi, setiap hari, kalau kita mau diubahkan Tuhan, keadaan kita tidak sama seperti kemarin. Dan hari baru yang tak ternilai harganya, kita isi dengan hal-hal indah; yaitu kekudusan dan kesucian. Makin hari hidup kita makin bernilai dan berharga di hadapan Tuhan.
Dan kalau setiap hari kita mengalami perubahan yang positif dalam pimpinan Tuhan, itu berarti kita dapat melihat kemuliaan Tuhan yang lebih besar. Hal ini tidak bisa terjadi atas mereka yang tidak memiliki gairah untuk mengisi hari baru yang mahal itu dengan kekudusan dan kesucian. Maka setiap hari, kita minta Tuhan menjamah, menjadikan kita orang-orang yang dibarui. Jadi, jangan tenggelam oleh persoalan-persoalan berat yang kita alami. Tetapi, jadikanlah persoalan-persoalan berat itu sebagai sarana kita untuk bertumbuh dan berubah. Jangan terlena oleh kesenangan-kesenangan hidup, karena semua akan berakhir. Tapi kiranya di ujung akhir hidup nanti, kita menemukan matahari yang tidak pernah terbenam.
Ketika kita duduk diam di kaki Tuhan, kita terkoreksi.