Skip to content

Tegar Bersama Tuhan

Ada penderitaan yang harus kita hadapi bukan karena kesalahan kita, dan bukan juga karena problem-problem umum, melainkan karena pekerjaan Tuhan. Hidup kita harus rela disita oleh kekristenan kita. Dengan demikian, baru kita bisa mengerti hidup yang sederhana itu bagaimana. Tentu pergumulan dalam keluarga, dan pekerjaan, itu pun pergumulan yang di dalamnya Allah bekerja mendewasakan kita; sebagaimana dikatakan dalam Roma 8:28, “Allah bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.” Sejatinya, waktu kita harus kita alokasikan hanya untuk mencari Tuhan. Kalau kita memiliki banyak kegiatan lain, yang sebenarnya tidak berguna untuk pertumbuhan iman, maka Allah tidak bisa bekerja dalam segala sesuatu secara optimal untuk mendewasakan kita.

Jadi kalau kita membuang waktu untuk hal yang tidak perlu dilakukan, maka Allah tidak bisa mendewasakan kita secara optimal. Allah bisa bekerja dalam segala sesuatu, tetapi sebagai pukulan, peringatan; bukan mendewasakan. Maka, berbahagialah orang yang cari masalah. Maksudnya, ketika dia berkata, “Apa yang harus kulakukan Tuhan?” Tuhan akan memberikan kita proyek. Lalu mengapa kita tidak mau mencapai setinggi-tingginya kesucian hidup? Setinggi-tingginya perkenanan di hadapan Tuhan? Seluas-luasnya jangkauan pelayanan? Ini yang membuat kita jadi picik, naif, bodoh dan miskin. 

Jangan berpikir kita tidak bisa buat apa-apa. Kita itu istimewa, dan setiap orang punya keunggulan yang tidak dimiliki oleh orang lain. Tidak ada orang yang tidak berguna. Tuhan bisa buat setiap kita punya peran di dalam Kerajaan Surga. Makanya, harus sesuci-sucinya, sekudus-kudusnya, jangan terikat dunia. Tuhan akan membekali kita dengan semua yang berguna untuk hidup kita pribadi, dan hidup orang yang kita layani. Kita mau jadi saluran berkat, bukan? Tapi kalau kita diberkati hanya untuk diri sendiri—bagaimana memperluas rumah, memperbanyak mobil—kita tidak bisa melayani sesama. Dan ngerinya kalau hal itu dibiarkan, kita bisa sampai level tidak mencintai Tuhan. 

Suatu hari kita akan melihat blueprint Tuhan mengapa kita jadi laki-laki? Kenapa lahir sebagai orang Tionghoa? Kenapa kita tinggal di sini? Kita didesain Tuhan untuk maksud tertentu. Dan kita harus menemukannya. Tapi kalau orang hanya mau cari senang sendiri, ia tidak akan pernah menemukan. Camkan ini! Orang yang melayani Tuhan di bumi, melayani Tuhan selamanya di surga. Sebaliknya, orang yang tidak melayani Tuhan di bumi, tidak akan pernah masuk Kerajaan Surga. 

Persoalan-persoalan umum—masalah ekonomi, sakit penyakit dan lain-lain—harus kita hadapi dengan tegar. Kenapa tegar? Karena selama kita hidup di bumi, kita harus mengalaminya. Tapi Tuhan tidak mungkin tidak tolong kita. Karena hidup kita adalah pekerjaan Tuhan. Ketika orang Kristen dianiaya, Tuhan berkata, “Saulus, Saulus, mengapa kamu menganiaya Aku?” Maka motif hidup kita harus lurus. Walau kita ini seringkali seperti yoyo naik-turun. Jantung kita harus kuat, tapi kalau tidak begitu kita tidak terlatih. Jadi kalau kita capek itu karena pikul salib, berat. Bukan karena masalah-masalah dunia fana. Jadi, masalah-masalah ini harus bisa kita lewati. Sebab Tuhan pasti tolong, bahkan rambut di kepala pun terhitung. Artinya, Tuhan pasti pelihara. Percayai Allah. Jangan ragukan Dia. Walaupun sering kita dalam kondisi yang tidak tahu mau buat apa. 

Dia hidup, Dia masih hidup dan tetap hidup. Dia Allah yang nyata, Dia realitas. Jangan kita fokus kepada dunia yang fana ini. Kehidupan ini sementara, dan kehidupan sesungguhnya nanti di belakang langit biru. Sekarang masalah kita hari ini adalah bagaimana kita memiliki tempat untuk menjadi pelayan Tuhan. Pelayan Tuhan tidak harus di gereja. Kita diberi Tuhan kesempatan menolong ipar, besan, mertua, tetangga; dan itu adalah pekerjaan Tuhan. 

Pasti ada kesempatan untuk kita menolong orang. Tapi mesti dari keluarga dulu; topang keluarga, sayangi pasanganmu, beri contoh kepada anak-anakmu perilaku yang baik, karena itu warisan yang lebih dari uang dan pendidikan. Itu dulu. Dan Tuhan akan memberikan proyek-proyek yang lebih besar. Sampai Tuhan akan memercayakan kepada kita pekerjaan-pekerjaan besar. Kita tidak akan jadi miskin gara-gara menolong orang; tidak mungkin. Malah kita jadi tegar; semakin tegar.

 

Kita tidak akan jadi miskin gara-gara menolong orang; tidak mungkin.

Malah kita jadi tegar; semakin tegar.