Saudaraku,
Konsep seseorang mengenai apa yang dapat membahagiakan hidup bisa menjadi seperti sebuah ruangan di mana ia mengunci diri. Misalnya ia berpikir bahwa fasilitas materi yang dapat membuat dirinya merasa lengkap, utuh dan bahagia. Ruangan itu juga bisa menjadi penjara yang membelenggu sampai ia tidak bisa keluar dari situ. Mereka bisa berhati-hati melewati hidup dengan tetap bermoral baik, tetapi mereka tidak bisa menjadi pengikut Kristus yang sejati. Oleh sebab itu selagi masih bisa keluar dari ruangan tersebut, ia harus berusaha cepat keluar. Tetapi kalau ia membiarkan dirinya terus merasa nyaman di ruangan tersebut, maka ia tidak pernah bisa keluar dari penjara tersebut.
Mengapa seseorang tidak mau keluar dari ruangannya? Sebab ia sudah merasakan kenyamanannya. Baginya, atmosfir ruangan hidupnya itulah atmosfir yang paling enak dan satu-satunya yang bisa dinikmati. Ia tidak berpikir dan tidak percaya ada tempat lain yang lebih baik. Kalau diibaratkan dengan cita rasa lidah terhadap masakan, ia sudah terkunci oleh salah satu jenis rasa masakan. Ia merasa hanya masakan jenis itu saja yang enak, yang lain tidak diyakini bisa memuaskan cita rasa lidahnya. Cita rasa lidahnya adalah dunianya yang terbatas. Ia tidak akan meninggalkan dengan mudah cita rasa lidahnya tersebut, kecuali dalam keadaan terpaksa.
Demikian pula dalam kehidupan orang Kristen, dalam kondisi tertentu seseorang sudah tidak bisa lagi keluar dari ruangan kamar hidupnya, kecuali ketika ada goncangan-goncangan besar dalam hidupnya. Ini menunjuk masalah kehidupan yang terjadi. Ibarat ruangan, maka ruangan kamarnya sudah tidak menjadi nyaman. Ia akan mulai melihat kemungkinan ruangan hidup lain yang bisa memberikan kebahagiaan. Hal ini gambaran dari kehidupan seseorang yang diizinkan mengalami kegagalan bisnis, rumah tangga, karir, kesehatan dan berbagai prahara lain dalam hidup ini. Ia mulai melihat kemungkinan ada dunia lain yang lebih baik menjadi ruangan hidupnya.
Sejatinya, Tuhan tidak perlu membuat goncangan-goncangan dalam hidup ini agar seseorang mencari ruangan-Nya; Kerajaan-Nya. Dengan kesadaran oleh firman Tuhan dan kerelaan, seseorang sudah harus mengarahkan diri ke Kerajaan-Nya, tanpa pukulan Tuhan. Untuk bisa melakukan hal ini seseorang harus mengubah konsep hidupnya dengan kebenaran Injil yang murni. Hal ini juga akan mengubah cita rasa jiwanya secara bertahap, tetapi pasti. Tidak sedikit orang Kristen yang tidak akan pernah berpindah dari ruangan hidupnya disebabkan oleh konsep-konsep mengenai hidup yang sudah lama mengakar kuat. Sehingga membuat mereka tidak bisa diubah, ini adalah keadaan yang sangat membahayakan dan mengerikan.
Teriring salam dan doa,
Dr. Erastus Sabdono
Dengan kesadaran oleh firman Tuhan dan kerelaan, seseorang sudah harus mengarahkan diri ke Kerajaan-Nya, tanpa pukulan Tuhan.