Skip to content

Rahasia Kehidupan

Saudaraku,

Ini adalah misteri kehidupan yang diungkapkan oleh Alkitab bahwa Allah semesta alam, Allah Bapa kita yang menyimpan dan memuat berjuta misteri, berkenan menyatakan Diri dan ada bagian-bagian dalam diri-Nya yang bisa atau boleh kita kenali. Hal ini yang penting bahwa Allah tidak memiliki kesukaan, kebahagiaan, atau kesenangan apa pun, Dia tidak bisa dibahagiakan atau disukakan oleh apa pun kecuali oleh satu ini, yaitu menciptakan makhluk yang disebut manusia dimana manusia dengan rela dari kehendak bebasnya melakukan segala sesuatu sesuai dengan pikiran dan perasaannya, untuk menyenangkan Dia.

 

Itulah sebabnya dalam rancangan-Nya, Allah berkata, “baiklah Kita menciptakan manusia menurut gambar dan rupa Kita.” Dari pikiran dan perasaan ini, bisa dilahirkan kehendak. Tentu kehendak yang diingini oleh Bapa adalah kehendak yang selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan-Nya. Inilah kualitas yang disebut sebagai demuth.

Tetapi di Kejadian 1:27, yang diciptakan hanya tselem. Adapun demuth atau kualitas yang dihasilkan oleh pikiran dan perasaan ini merupakan tanggung jawab manusia. Inilah wajah batiniah yang harus kita sendiri lukis. Karena itu merupakan prestasi kehidupan setiap individu.

 

Kejatuhan manusia ke dalam dosa telah menutup kemungkinan manusia bisa mencapai gambar dan rupa Allah. Tetapi keselamatan dalam Yesus Kristus membuka peluang itu. Orang-orang yang dipilih oleh Allah seperti kita, yang diberikan kesempatan mendengar Injil dan mengenal Injil dengan benar adalah orang-orang yang masuk dalam perlombaan yang diwajibkan. Ketika kita dipanggil menjadi umat pilihan, maka sesungguhnya fokus hidup kita hanya ditujukan untuk menemukan kualitas diri. Yaitu bagaimana kita melukis wajah batiniah yang indah yang akan menghasilkan tindakan atau perbuatan baik yang kita pikirkan, ucapkan, lakukan yang menyenangkan hati Allah dan itu bisa diarsipkan dalam kekekalan, menjadi kenangan dan tulisan abadi dari pengembaraan anak-anak Allah yang mengikut jejak Tuhan Yesus Kristus.

 

Saudaraku,

Tidak semua orang memiliki kesempatan ini. Hanya orang-orang terpilih. Maka, jangan ada lagi sesuatu yang kita anggap berharga, apa pun itu. Tetapi kesempatan untuk melukis wajah batiniah kita adalah berharga di mata Allah. Sebelum kita menutup mata, kita temukan wajah batiniah seperti yang Tuhan kehendaki dan Yesus Tuhan kita yang mulia, menjadi model kita membangun atau membentuk diri kita. Suatu hari nanti ketika kita menghadap takhta pengadilan Kristus, kita semua telanjang, tidak ada yang bisa ditutup-tutupi. Masalahnya, apakah kita didapati setia? Kesetiaan yang sejati kepada Yesus dibuktikan ketika kita tidak merasa tidak memiliki apa-apa atau siapa-siapa. Yang kita miliki adalah semua milik Tuhan yang harus kita gunakan untuk kemuliaan nama-Nya. Kita akan merindukan kedatangan Tuhan sebab kita rindu bertemu dengan Tuhan.

 

Jangan sombong, tidak ada yang hebat di antara kita. Kita rendahkan hati kita untuk terus dibentuk menjadi pribadi yang Allah kehendaki. Kita harus jujur dengan diri kita sendiri. Kita harus selalu membawa hidup kita di hadapan Tuhan untuk diperiksa dan diteliti. Roh Kudus pasti berbicara kepada kita. Kita harus serius sungguh-sungguh melihat penilaian Tuhan terhadap diri kita. Bukan penilaian manusia, tetapi penilaian Tuhan atas diri kita. Pertanyaannya: “Rindukah Saudara memiliki kehidupan yang memancarkan kemuliaan Allah?” Memancarkan kemuliaan Allah bukan berarti wajah kita bercahaya seperti lampu, kulit kita menjadi mengkilap. Tetapi dalam keagungan, kemuliaan, moral, karakter, kepribadian kita. Dan orang pasti akan mengendus kemuliaan itu.

 

Tentu dari 100 orang, ada 5 atau 10 orang yang terus mencela kita, tidak masalah. Kita tidak perlu pedulikan itu. Yang penting kita benar di hadapan Tuhan. Kita harus merindukan menjadi pribadi yang agung, yang memancarkan kemuliaan yang hilang itu, maka pikiran dan perasaan kita harus terus didewasakan melalui kebenaran. Allah itu transenden atau melampau akal. Tetapi hal-hal yang bertalian dengan kehidupan kita, pasti imanen, artinya bisa kita pahami secara logis, secara natural. Pembaharuan pikiran oleh kebenaran firman itu menjadi inti dari perubahan kodrat. Kita bisa merasakan itu. Kita mengalaminya secara riil, logis untuk bisa mencapai hal tersebut.

 

Tapi tentu harus diimbangi dengan kesediaan kita untuk hidup tidak bercacat tidak bercela, walau saat ini masih ada pergumulan. Tetapi harus ada komitmen untuk tidak mendukakan hati Allah semampu yang dapat kita lakukan. Kita mau bersih dari apa yang melukai hati Tuhan. Kita harus menjauhi hal yang membuat Tuhan tidak nyaman. Kita harus bersedia meninggalkan percintaan dunia. Jangan berpikir ada sesuatu yang bisa membahagiakan kita, kecuali Tuhan dan Kerajaan-Nya. Yang akhirnya membuat kita akan terus haus dan lapar akan kebenaran. Tuhan pasti memimpin kita bagaimana mengatur hidup dengan baik. Kita mau berjuang mengubah wajah batiniah kita.

 

 

Teriring salam dan doa,

Dr. Erastus Sabdono