Saudaraku,
Ada satu pengalaman rohani indah yang mestinya semua kita bisa alami, yaitu bagaimana kita bisa menikmati pesta rohani setiap hari. Kalau anak-anak dunia menikmati pesta hidup mereka dengan makan minum, hiburan, belanja, jalan-jalan, wisata, dan lain-lain; tetapi kita memiliki pesta rohani yang lain. Sementara kita juga makan minum, kita juga menikmati wisata dan lain-lain. Pesta rohani yang indah, yang Tuhan berikan kepada kita, kapan kita menikmati itu? Ketika kita merasakan sukacita Bapa. Ketika Bapa di surga kita senangkan. Kita bisa merasakan sukacita Bapa atas segala sesuatu yang kita lakukan. Kita menikmati sukacita rohani yang luar biasa. Kapan itu terjadi?
Yang pertama, ketika kita mendapat godaan, kesempatan melakukan kesalahan, tetapi kita memilih tidak melakukan kesalahan; ketika orang menjahati kita, kita tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, Bapa disukakan. Ketika kita mendapat kesempatan untuk membalas dendam tetapi kita tidak melakukannya. Ketika kita mendapatkan kesempatan untuk mencuri atau korupsi, yang membuat kita jadi kaya. Atau ketika kita ingin melakukan hal-hal yang menyenangkan memuaskan daging kita tetapi kita memilih tidak, itu menyenangkan Bapa di surga.
Yang kedua, pada waktu kita mendapat kesempatan menolong orang. Tuhan akan mempertemukan kita dengan orang-orang yang oleh karena mereka kita harus membagi roti kita, sampai pada tingkat menjadi roti yang terpecah anggur yang tercurah. Ketika kita dipertemukan dengan Lazarus-Lazarus dan kita memberikan bukan remah-remah roti kita tetapi bagian roti kita kepada mereka. Itu menyenangkan hati Bapa, benar. Apa yang kita lakukan untuk Saudara kita yang membutuhkan pertolongan, itu perbuatan kita untuk Tuhan sendiri, atau diperhitungkan Tuhan sendiri.
Yang ketiga, ketika kita memberi diri menghampiri Bapa dengan hati yang menghormati dan mengasihi Dia; kita memuji Dia, kita menyembah dengan tulus. Menyembah Tuhan idealnya dengan setiap ucapan, setiap perbuatan kita, itulah sikap menyembah yang benar. Tetapi itu sudah kita jelaskan di butir pertama dan kedua. Yang ketiga dalam bentuk hati yang tulus, hati yang benar-benar tulus menghormati dan mengasihi Allah, di situ kita menyenangkan hati Bapa, kita menghormati Bapa di surga. Waktu kita menyembah Tuhan dengan tulus kita menghormati Dia, kita menyenangkan hati Allah.
Yang keempat, ketika kita menyediakan waktu kita untuk mendengarkan Firman Tuhan; baik melalui membaca Alkitab, melalui membaca buku rohani, yang Tuhan tunjukkan kepada kita “buku rohani ini yang mesti kamu baca.” Ketika mendengarkan khotbah dari hamba Tuhan yang memang menjadi juru bicara Tuhan, pada waktu itulah Bapa memberi pengertian-pengertian kepada kita. Waktu ada percakapan-percakapan di meja makan, di cafe, kita ngomong tentang Tuhan, sharing itu hati Bapa disukakan.
Jadi kapan kita mengadakan pesta rohani? Pada waktu kita hidup dalam kesucian dengan kemungkinan kesempatan berbuat dosa, waktu kita membagi hidup kita untuk orang lain, waktu kita memberikan pujian penyembahan yang tulus dari hati, waktu kita menerima kebenaran-kebenaran yang diberikan Allah Bapa, mempercakapkan kebenaran-kebenaran. Pasti Tuhan akan memberikan kepada kita kesempatan-kesempatan untuk mengadakan pesta rohani. Hidup kita bahagia sekali, sungguh, alami itu!
Teriring salam dan doa,
Dr. Erastus Sabdono
Pesta rohani yang indah, yang Tuhan berikan kepada kita, dapat kita rasakan ketika kita menyenangkan hati Bapa