Saudaraku,
Selama seseorang masih mencari dan menuntut penghormatan dari manusia, ia tidak akan pernah menjadi orang percaya yang benar atau tidak dapat mengenakan kekristenan yang sejati. Ini berarti ia tidak akan menjadi orang terhormat di hadapan Allah dan akan menerima kehormatan dalam keabadian. Di dunia Tuhan masih bisa memberikan kehormatan demi kepentingan pekerjaan-Nya atau kemuliaan nama-Nya. Kalau Tuhan menjadikan atau mengizinkan seorang anak Tuhan terhormat—baik disebabkan prestasi pendidikan, ekonomi, kekuasaan dan lain sebagainya—itu harus digunakan untuk kepentingan-Nya.
Hal ini sejajar dengan Tuhan Yesus Kristus yang menjadi Tuhan bagi kemuliaan Allah Bapa (Flp. 2:11). Ia menjadi Tuhan bukan untuk kemuliaan-Nya sendiri, melainkan bagi kemuliaan Allah. Dalam hal ini setiap anak Tuhan wajib mengembangkan semua potensi yang dimiliki demi memperoleh kehormatan yang kemudian digunakan untuk kepentingan Allah. Tetapi kenyataan yang terjadi, banyak usaha yang dilakukan hanya tertuju kepada kepentingan kehormatan, prestise dan harga diri sendiri. Secara natural ini terjadi dalam kehidupan setiap individu, seakan-akan sudah menjadi kodrat yang tidak bisa dilepaskan.
Keselamatan dalam Tuhan Yesus mengajarkan seseorang menanggalkan hasrat untuk dihormati manusia dan beralih untuk mencari penghormatan dari Allah dengan cara melakukan segala sesuatu untuk kepentingan-Nya. Inilah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus. Ia melakukan segala sesuatu untuk kemuliaan Allah Bapa dengan melakukan kehendak dan menyelesaikan pekerjaan yang Bapa percayakan kepada-Nya. Walau untuk itu Ia harus dihina dan disiksa.
Dalam hal ini, kalau kita memberi kemuliaan bagi Tuhan, berarti bukan hanya memuji nama Tuhan dengan nyanyian, melainkan mengusahakan agar rencana Allah dalam kehidupan kita digenapi. Artinya setiap individu menjadi seorang yang memiliki karakter seperti Kristus (menjadi corpus delicti) dan mengusahakan orang lain juga menjadi seperti Kristus. Inilah pelayanan yang sesungguhnya. Firman Tuhan mengatakan bahwa barangsiapa melayani Tuhan Yesus, ia harus mengikut Dia dan di mana Tuhan Yesus berada, di situ pun pelayan-Nya akan berada. Barangsiapa melayani Dia, ia akan dihormati oleh Bapa (Yoh. 12:26).
Dengan demikian, maka segala sesuatu yang dilakukan ditujukan untuk kepentingan Tuhan Yesus, yaitu menggenapi rencana Bapa tersebut. Berkenaan dengan ini Paulus mengatakan bahwa baik kita makan atau minum atau melakukan sesuatu yang lain harus dilakukan untuk kemuliaan Tuhan. Itulah pelayanan yang sesungguhnya bagi Tuhan Yesus. Hal ini tidak bisa digantikan dengan sekadar menjadi orang Kristen yang rajin pergi ke gereja, menjadi aktivis atau bahkan menjadi pendeta.
Teriring salam dan doa,
Dr. Erastus Sabdono
Selama seseorang masih mencari dan menuntut penghormatan dari manusia,
ia tidak akan pernah menjadi orang percaya yang benar
atau tidak dapat mengenakan kekristenan yang sejati.