Yakobus 4:8, “Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! Dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!”
Kalau hidup kita tidak benar-benar jujur, tidak benar-benar suci, kita mendua. Maka kita tidak layak mendapat sesuatu dari Tuhan. Kalau kita masih tidak memercayai Allah, berarti kita masih mendua. Tuhan sering membawa kita dalam keadaan sulit. Namun dalam situasi sulit, kita harus tetap tenang. Percaya kita dibuktikan dengan kesucian hidup. Percaya kita ditunjukkan dengan mencari Allah, Dia hidup dan kita menemui Dia setiap hari. Kita akan bisa duduk berlama-lama di hadapan-Nya karena tahu bahwa Dia hidup. Kita tidak bicara kepada angin, tidak bicara ke ruang kosong karena Allah itu hidup. Kalau kita mau hidup suci, kita harus mencari Allah, dan menyediakan waktu untuk bertemu dengan Dia. Bukan hanya 5 atau 10 menit seperti menelepon orang, tetapi harus duduk diam.
Maka, kalau kita percaya Allah itu ada, kita tidak khawatir, tidak takut. Belajarlah memercayai diri bahwa Allah mengontrol segala sesuatu. Kalau kita naik pesawat dan mengalami turbulance, itu latihan untuk kita tenang. Kalau pesawat ini tidak mendarat di bandara, pasti mendarat di langit baru bumi baru. Yakin dan belajar percaya. Selalu kita mengagumi Abraham karena percaya yang luar biasa dan itu menjadi inspirasi. Orang yang memiliki percaya yang benar dan hidup adalah dia menjadikan Tuhan sebagai kebahagiaannya. Ini menjadi tidak masuk akal bagi kebanyakan orang karena mereka tidak mengalami.
Kita harus masuk dalam persekutuan dengan Allah, kesucian hidup, hidup di dalam doa, menguatkan hati dalam setiap keadaan, sehingga kita mengerti bahwa Dia kebahagiaan satu-satunya. Kita akan menjadi manusia yang tangguh dan ini harus dialami bahwa Allah itu hidup. Dunia berguncang terus tiada henti, namun Allah tidak terguncangkan. Lalu, kenapa kita tidak bergantung pada Tuhan? Akhiri jalan hidup kita yang kurang bermanfaat, cari Tuhan saja. Ayo kita mencari Tuhan, merendahkan diri di hadapan Tuhan setiap hari.
Tidak ada yang lebih membahagiakan hati seorang pelayan Tuhan selain bisa memperkenalkan Tuhan dalam hidup jemaat. Bukan hanya mengajarkan tentang Tuhan, tetapi benar-benar menunjukkan bagaimana Tuhan hidup dalam dirinya dan mereka melihatnya. Hidup para hamba Tuhan harus menjadi kehadiran Tuhan. Jangan berbuat dosa. Harus hidup dalam kekudusan. Setiap kata yang diucapkan harus teduh. Sering kali Tuhan akan mengizinkan berbagai masalah supaya terang kita menyala. Ada yang dimusuhi, difitnah, dimarahi orang, namun kita harus teduh. Di situ kita baru bisa memancarkan keagungan Tuhan.
Bumi penuh kemuliaan-Nya bukan karena ada bulan, bintang, marga satwa, gunung, lautan, bunga dengan aroma dan warnanya, tetapi hidup kita menjadi kemuliaan Allah. Bumi penuh kemuliaan Allah melalui hidup kita; dari salam sapa kita, etika hidup kita, hormat kita kepada orang tua, peduli kita kepada orang susah, ketulusan kita memberi penghiburan kepada orang yang sudah dan tertindas. Di situ bumi penuh kemuliaan Allah lewat hidup kita.
Kantong kita bisa melarat, tetapi mental kita jangan melarat. Mari kita akhiri jalan hidup kita di hadirat Tuhan. Tidak ada tempat yang nyaman. Ini kita lakukan bukan hanya sekadar agar jalan hidup kita di bumi lancar, pekerjaan bagus, usaha diberkati, semua dalam keadaan sehat, bukan hanya itu. Tetapi agar kita terbimbing untuk menuju langit baru bumi baru. Tidak ada yang kita nantikan selain kedatangan Tuhan yang membawa kita ke Rumah Bapa. Itu yang seharusnya menjadi pengharapan kita.
Kalau kita tidak merindukan pulang ke Rumah Bapa, berarti ada yang salah dalam hidup kita. Berurusanlah dengan Allah, Dia hidup. Setiap kita pasti banyak masalah. Kita tidak perlu minta tolong Tuhan kalau kita sudah berurusan dengan Tuhan secara benar, sebab kita tidak akan dipermalukan. Kita akan melihat jejak Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita. Kita akan melihat Tuhan yang hidup, nyata jejak-Nya. Dan setelah melewati waktu nanti dan kita menoleh ke belakang, kita baru akan berkata, “Allahku hidup.” Iman kita akan bertambah kuat, maka jangan mendua hati.