Saudaraku,
Masa-masa belakangan ini kita sedang terus dibawa ke kawasan Tuhan. Kita diajar untuk bagaimana hidup ber-Tuhan dengan benar; berurusan, berinteraksi dengan Allah yang hidup. Ini bukan lagi kawasan beragama yang hanya ditandai dengan kegiatan-kegiatan seremonial, tetapi ini benar-benar sebuah kawasan di mana kita ditantang untuk menyerahkan hidup kita sepenuhnya tanpa batas kepada Tuhan. Tidak bisa main-main lagi! Kita harus membakar diri kita dengan gairah mencari Tuhan.
Kalau Saudara melihat trend-trend gereja selama beberapa dasawarsa belakangan ini; ada trend akhir zaman, trend pujian dan penyembahan, trend doa rebah-rebah, trend pengajaran mengenai transformasi dan lain sebagainya. Trend demi trend datang silih berganti; datang dan berlalu. Tapi yang satu ini tidak bisa jadi trend yang datang silih berganti. Ini trend yang membuat kita sampai akhir tidak bisa diubah. Tidak mungkin ada trend doa dan doa puasa, nanti tidak ada lagi. Tidak mungkin. Ini bukan kegiatan sesaat yang membakar hati kita sesaat, menyalakan gairah sewaktu-waktu, lalu bisa datang dan pergi.
Ini adalah inti dari kekristenan sejak dulu. Yang memang telah diganti dengan berbagai kegiatan keberagamaan, liturgi, seremonial, perdebatan doktrin dan lain-lain. Dan silih berganti. Begitulah suasana dalam gereja yang juga tercatat dalam sejarah gereja. Tapi yang satu ini tidak bisa menjadi trend sesaat. Ini akan terus berkelanjutan sampai kita meninggal dunia. Melalui kesungguhan kita berdoa, puasa; kita seperti sedang menantang dunia. Kita itu tanpa sadar, seperti membuat gara-gara.
Yang pertama, kita menghadapi kuasa kegelapan. Lucifer yang tadinya tidur-tiduran, sekarang bangun. Tidak main-main trend yang satu ini. Yang lain datang silih berganti, yang ini langsung menjurus ke surga. Lalu langsung menohok kerajaan kegelapan. Karena kita terus berkampanye untuk memisahkan diri dari dunia. Kita terus berkampanye untuk hidup suci. Berkampanye untuk meninggalkan percintaan dunia. Berkampanye untuk maksimal hidup bagi Tuhan. Ini tidak main-main. Iblis yang tadinya santai-santai dengan para hulubalangnya ngopi-ngopi, terbangun.
Maka, mari kita bangkitkan gerakan untuk menghentikan laju Lusifer ini. Iblis berusaha untuk menghancurkan hamba Tuhan dan jemaat-Nya. Iblis pasti tidak pakai orang-orang biasa; ia pasti pakai orang-orang luar biasa yang diperhitungkan bisa merusak dan menjatuhkan kita. Maka kita harus selalu bergantung dengan Tuhan. Gerakan ini tidak bisa diikuti oleh orang-orang yang mau sambilan jadi Kristen. Kita sudah kurang waras di mata manusia lain. Tiap pagi doa, dan di waktu tertentu disertai dengan puasa. Benar-benar sudah tidak bisa lagi diikuti oleh orang-orang yang hanya sekadar beragama. Dan ini membahayakan bagi kerajaan kegelapan.
Setiap kali kita bersekutu, kita itu menantang; menantang kuasa kegelapan. Seperti Musa yang membawa bangsa Israel ke Sinai. Ia menantang Firaun. Sebab Firaun akan merasa dirugikan, karena kalau selama mereka di Mesir, mereka berguna bagi Mesir. Nah, sekarang Israel mau dibawa mencari Allah, itu mengganggu. Saudara mau ditarik dari dunia mencari Tuhan, lalu dipersiapkan ke langit baru bumi baru. Mengganggu kuasa kegelapan. Maka ia akan menggunakan kekuatan dan cara untuk menghentikan ini. Pasti tindakan-tindakannya kejam sekali.
Yang kedua, kita seperti menggugat. Menggugat gereja-gereja yang selama ini tidak melakukan apa yang kita lakukan. Selama ini kan kita searah—kebaktian hari Minggu, menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang tidak beda—lalu sekarang kita belok. Kita seperti menantang. Apalagi dalam pemberitaan Firman kita kadang mengatakan, “Mari kita kembali ke Injil yang benar.” Hal ini membuat yang lain berkata, “emangnya Injil saya salah?” Tapi kita akan jalan terus.
Kita tidak cari pengikut supaya ikut saya atau GSKI atau STT Ekumene, itu rendah. Tetapi kita mau bersama-sama benar-benar berkemas-kemas ke langit baru bumi baru. Ini adalah gerakan, movement dari Roh Kudus di akhir zaman. Doktrin kita telah dilengkapi. Doa kita lakukan. Puasa kita lakukan. Panggilan, ajakan untuk kerja keras maksimalkan potensi. Dan kita benar-benar mempersiapkan diri untuk masuk langit baru bumi. Suatu hari, saya menantikan saat dimana kita semua meninggal dunia atau satu persatu atau kiamat, Saudara tidak menyesal ikut gerakan ini.
Amin.
Tuhan Yesus memberkati
Pdt. Dr. Erastus Sabdono
Mari kita bangkitkan gerakan untuk menghentikan laju Lusifer,
maka kita harus selalu hidup bergantung pada Tuhan.