Skip to content

Menggandakan Usaha

Kalau kita memperhatikan perkembangan zaman, kita melihat roda perubahan makin cepat. Penemuan-penemuan baru, kalau dulu hanya beberapa dekade baru muncul, 1-2-3-4 dasawarsa baru muncul, atau 20-30-40 tahun baru muncul; sekarang terus muncul hal-hal baru. Inilah yang dikatakan oleh Firman Tuhan bahwa di akhir zaman “pengetahuan akan bertambah-tambah.” Alkitab sudah mencatat dengan jelas adanya perkembangan itu. Adanya peningkatan pengetahuan dari manusia. 

Tetapi di lain pihak, Tuhan juga membuka pikiran banyak orang atau orang tertentu untuk menerima hikmat Allah guna menghadapi dunia yang gelap. Kalau kita menghadapi gelapnya dunia hanya dengan pengetahuan mengenai Allah yang telah tersusun dalam doktrin di atas kertas, kita pasti tidak akan sanggup. Dunia kita yang gelap, yang rusak dengan tarikannya yang begitu kuat, tidak bisa dihadapi dengan pengetahuan doktrin dan teologi yang telah tersusun di atas kertas; walaupun sangat sistematis dan sangat argumentatif. 

“Sistematis” artinya tertulis dengan sangat bagus; “argumentatif” artinya kokoh dalam alasan-alasan dan landasan-landasannya. Itu sudah beratus-ratus tahun dimiliki orang Kristen. Tetapi kita melihat grafik kehidupan kekristenan, makin hari makin merosot. Potret atau peta yang dapat disaksikan dengan jelas adalah Eropa; negara-negara Kristen yang hari ini seakan-akan tidak pernah mengenal Injil. Gereja-gereja ditinggalkan menjadi kosong. Manusia lebih memberi nilai tinggi terhadap nilai-nilai kemanusiaan atau humanisme, tetapi mengeliminasi atau memisahkan Allah. Ini kejahatan. 

Ketika seseorang tidak membutuhkan Allah, atau tidak merasa perlu Allah dan menjalani hidup dengan memisahkan diri dari Allah atau Allah dieliminasi atau Allah disisihkan, itu adalah kejahatan. Inilah yang membawa banyak orang masuk ke dalam api kekal. Mengerikan! Karenanya, kita harus mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, melipatgandakan waktu, usaha, dan mempertaruhkan segenap tenaga, pikiran hidup kita untuk mengenal Allah secara langsung. 

Hamba-hamba Tuhan harus menerima wahyu-wahyu kebenaran Firman Tuhan yang efektif, berdaya guna untuk menghadapi dunia yang gelap. Hamba-hamba Tuhan harus benar-benar mencari Tuhan untuk menyampaikan apa yang Tuhan kehendaki; isi hati Tuhan yang Tuhan mau sampaikan kepada umat. Tidak terjebak dalam pembahasan teologi atau doktrin semata-mata. Pembahasan teologi tidak salah, tetapi jangan terjebak hanya membahas doktrin pengajaran dan asyik dalam menalar Allah, seakan-akan itu sudah merupakan hal yang cukup bagi Tuhan. 

Yang penting, mestinya setiap individu menemukan Firman Tuhan, suara Tuhan yang berdaya guna dan efektif membuat seseorang bisa menjalani hidup di dalam kekudusan dan kesucian Allah. Kebenaran Injil akan terus menggiring orang percaya ke dalam Kerajaan Surga dan terlepas dari ikatan belenggu dunia. Maka dibutuhkan Firman yang murni, yang keluar dari hati Allah. Kekristenan tidak bisa dipertahankan, ditopang oleh doktrin-doktrin sesistematis apa pun, seargumentatif apa pun, karena itu adalah huruf-huruf mati dan bisa malah membunuh, memadamkan iman. Tetapi, Roh akan menghidupkan. 

Kita melihat nuansa di tengah-tengah para hamba Tuhan dimana mereka hanya sibuk dengan pengetahuan tentang Allah. Mereka berharap dengan doktrin dan pengajaran yang dilestarikan gereja, mereka bisa melestarikan iman Kristen. Ternyata, semua hanya teori. Kenyataannya, banyak orang Kristen yang wajar seperti anak dunia dan serupa dengan dunia. Ini merupakan isyarat yang membahayakan. Kita harus menemukan suara Tuhan. Doktrin tidak dibuang, tetapi ada yang mesti direvisi.

Alkitab berkata jelas di Matius 24, “Kejahatan akan bertambah-tambah. Karena kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang menjadi dingin.” Juga 2 Timotius 3:1-5, menunjukkan keadaan dunia yang jahat, dan keadaan dunia seperti ini tidak bisa dihadapi dengan kekristenan yang biasa-biasa saja. Tidak bisa dihadapi dengan kekristenan yang sekadar menjadi agama. Tetapi harus dihadapi dengan kekristenan yang menjadi jalan hidup, dimana kehidupan Yesus yang dikenakan.

Oleh sebab itu, kita minta Roh Kudus memunculkan hikmat-hikmat yang ada di dalam Injil, guna membekali kita menghadapi dunia yang sangat gelap. Kita harus kembali kepada Injil yang orisinal. Bukan hanya sibuk dengan pandangan para teolog, sibuk dengan keputusan-keputusan konsili yang seakan-akan itu sudah sejajar dengan Tuhan atau Firman-Nya.

Kita harus mencari Tuhan, menemukan Tuhan dan menerima hikmat surgawi yang melengkapi kita untuk menghadapi dunia yang gelap. Melalui Suara Kebenaran, doa pagi, dan renungannya, kita akan selalu mendengar kebenaran-kebenaran yang segar, yang mengalir dari takhta Bapa, yang keluar dari hati Tuhan. Inilah yang harus kita usahakan dengan sangat serius di akhir zaman ini, dimana dunia terus menuju kepada keadaan yang makin gelap dan akan berujung kepada kehancuran. Kita harus mempersiapkan diri agar kita didapati tidak bercacat dan tidak bercela. Mari, kita gandakan waktu kita untuk mencari Allah.

Kita harus menggandakan waktu mencari Tuhan, menemukan Tuhan dan menerima hikmat surgawi yang melengkapi kita untuk menghadapi dunia yang gelap.