Skip to content

Melipatgandakan Kesungguhan

Saudaraku,

Di dalam Daniel 12:10 firman Tuhan mengatakan, “Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji, tetapi orang-orang fasik akan berlaku fasik; tidak seorang pun dari orang fasik itu akan memahaminya, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya.” Ayat ini menunjukkan bahwa sebelum dunia ini berakhir (akhir zaman), manusia menjadi semakin menuju keadaan ekstrem; yang jahat bertambah jahat, tetapi orang-orang bijaksana akan memahaminya; yang suci disucikan dan dimurnikan.  Fasik artinya tidak takut Tuhan, tidak peduli kehendak-Nya dan pasti tidak mengasihi sesamanya, seperti yang tertulis di dalam 2 Timotius 3:1-5. Jadi yang jahat bertambah jahat, yang suci bertambah suci. Orang akan sulit bahkan tidak bisa ada di daerah netral atau daerah mediokritas. Manusia harus memilih, apakah menjadi suci dan semakin suci atau jahat dan semakin jahat. Di sini secara tidak terbuka atau secara tidak terang-terangan atau secara implisit diajarkan kepada kita bahwa kita harus melipatgandakan kesungguhan kita di dalam berurusan dengan Tuhan atau mengenai keimanan atau mengenai kehidupan rohani kita.

Melipatgandakan sampai benar-benar maksimal atau dengan kata lain bersungguh-sungguh atau menjadi benar-benar ekstrem. Sebab jika tidak demikian, kita pasti akan jatuh, kita akan terbawa oleh suasana dunia dan menjadi jahat oleh lingkungan kita. Lingkungan dunia, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan; mungkin juga lingkungan gereja. Karena tidak semua orang di dalam gereja itu takut akan Allah. Jangan merasa karena ini orang gereja, ini majelis, ini pendeta; lalu bisa otomatis jadi baik. Tergantung, Kristennya itu Kristen baik nggak? Majelis gerejanya baik tidak? pendetanya baik tidak? Jadi bukan mengenai agama atau kedudukan, tetapi manusianya. Hati-hati dengan pergaulan!  Pergaulan di dunia ini jahat dan Iblis memakai suasana di kantor, suasana dalam pekerjaan, suasana dalam dunia bisnis, suasana di dalam keluarga besar untuk bisa memengaruhi kita; pengaruh positif atau negatif.

Maka semua kita harus bersedia berubah untuk bertobat setiap hari demi kekekalan kita. Jadi bicara mengenai kekekalan, Saudara, jangan skeptis, jangan pesimis karena itu adalah realita yang bisa kita hadapi setiap saat atau bisa kita jumpai. Kita bisa meninggal dunia hari ini, besok bisa, lusa bisa. Melalui segala cara; bisa karena umur, bisa karena sakit, bisa karena kecelakaan, bisa banyak sarana yang bisa membuat orang itu meninggal dunia. Tetapi mau kapan saja kita meninggal tidak masalah karena kita sudah bersiap-siap, kita sudah berjaga-jaga. Makanya, kita mohon ampun kepada Tuhan supaya kita selalu beres, kita selalu berkeadaan bersih.

Daniel 12:10, “Banyak orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji.” Kita dimurnikan, kita disucikan dan diuji. Kesucian itu harus diuji. Jangan heran kalau Saudara menghadapi hal-hal yang tidak pernah Saudara pikir akan hadapi; itu ujian terhadap kesucian hidup. Orang akan disucikan dan dimurnikan dan diuji. Kiranya, kita serius memperkarakan atau mempersoalkan hal ini lebih dari kita memperkarakan mengenai masalah uang, harta kekayaan, popularitas, penampilan, gelar, pangkat, berbagai kesenangan, hobi, dan lain sebagainya. Lebih dari segala hal, lebih dari segala sesuatu kita mau memperkarakan hal ini, yaitu bagaimana kita menjadi anak-anak Allah yang disucikan dan dimurnikan dan diuji. Dan bersiap-siap kita diuji. Yuk, kita memuliakan Allah Bapa dengan sikap setiap hari, setiap saat di mana kita memberi diri disucikan, dimurnikan, dan diuji. Semua kita belum sempurna dan bisa dikatakan jauh dari sempurna, tetapi kita mau sempurna. Nanti waktu kita sudah di surga kita ingat waktu kita tiap pagi berdoa, dalam pertemuan di hadapan Allah. Tentu Allah mengingat kita. Dan para malaikat yang kudus, dan penghuni surga pun mengenal orang-orang yang dengan tulus dan setia setiap hari menyembah memuliakan Allah.

Teriring salam dan doa,

Erastus Sabdono

Kita harus melipatgandakan kesungguhan kita di dalam berurusan dengan Tuhan, sebab jika tidak demikian, kita pasti akan jatuh, kita akan terbawa oleh suasana dunia dan menjadi jahat oleh lingkungan kita.