Skip to content

Maksud Penyertaan Tuhan

Ketika kita menghadapi masalah besar yang mustahil terselesaikan, mari lawan dengan kesucian, hadapi dengan kekudusan, yaitu menjaga perasaan Tuhan. Orang-orang yang menjaga perasaan Tuhan ini akan dihargai oleh Allah. Kalau sampai seseorang dihargai oleh Allah, dia akan dilindungi Tuhan secara khusus. Memang, ketika kita mulai hidup suci, mau menjaga perasaan Tuhan, dan mulai mempertimbangkan setiap kata yang mau diucapkan, setiap tindakan, perbuatan kita, keadaan seakan-akan sama saja. Lalu ada suara yang jahat di dalam hati, “Apa bedanya kamu dengan mereka? Kamu sudah hidup benar, kamu sudah hidup suci, tetapi lihat keadaanmu tidak berubah, bahkan kadang-kadang seperti terpuruk.” Sampai suara jahat itu berkata, “Tuhan tidak ada.” Saat-saat seperti itu, kita harus ingat bahwa Tuhan menguji setiap kita. Seberapa kita sungguh-sungguh memercayai Dia? 

Kalau dengan mudah kita melihat kemuliaan Allah, dengan mudah kita mendapatkan jalan keluar dari masalah, kalau dengan mudah Tuhan memberi pertolongan, maka kita tidak dapat bertumbuh secara dewasa. Sebab, pada intinya maksud penyertaan Tuhan dan kehadiran-Nya di dalam hidup kita, bukan sekadar masalah-masalah kita dapat diselesaikan. Tetapi agar kita bisa berjalan dengan Tuhan, dan inilah yang membawa kita kepada kehidupan kekal, kehidupan yang terindah di dalam Kerajaan Surga. 

Jadi, kalau dunia dibuat Tuhan atau diizinkan Tuhan mengalami guncangan-guncangan hebat, sebenarnya itu peringatan bagi kita untuk mencari perlindungan yang sempurna. Dan perlindungan yang sempurna itu tak lain dan tak bukan, hanya Tuhan sendiri. Perlindungan dari sakit-penyakit, dari bencana, perlindungan dari segala ancaman dan bahaya di dunia ini, itu belumlah perlindungan yang sempurna. Perlindungan yang sempurna adalah ketika kita meninggal dunia, dan di hadapan pengadilan takhta Kristus kita dijumpai berkenan. 

Makin banyak bahaya, betul kita membutuhkan perlindungan. Dan perlindungan sempurna itu dari Allah. Tetapi setelah tujuan kita mencapai, menggapai Allah, bukan sekadar kita bebas dari bahaya dan ancaman-ancaman yang terjadi di sekitar kita; sakit-penyakit, bencana, dan lain sebagainya. Tetapi pada akhirnya, golnya adalah bagaimana kita bisa berjalan dengan Tuhan sampai pada kekekalan. Oleh sebab itu, kalau kita mulai hidup suci, meninggalkan dosa, tetapi mengapa keadaan hidup kita seperti tidak berubah? Karena Tuhan mau menguji kita, memiliki kepercayaan kepada pribadi-Nya. 

Mengapa Abraham memiliki anak setelah usianya hampir saja 100 tahun? 25 tahun kira-kira, Abraham menunggu kelahiran anaknya, padahal Allah sudah berjanji seperempat abad sebelumnya. Karena Abraham diajar untuk memercayai pribadi Allah. Jadi kita bisa mengerti mengapa Tuhan kadang-kadang, atau bagi orang yang dikasihi-Nya, Allah mengizinkan persoalan-persoalan berat terjadi. Mengapa? Karena dari persoalan itu Tuhan mau memanggil, “Ayo, capai Aku. Ayo, gapai Aku.” Dan untuk mencapai Allah, kita harus kudus sebab Allah itu kudus. 

Persoalan yang diizinkan Tuhan adalah cara Allah untuk menarik kita datang kepada-Nya. Dan kalau dunia ini dibuat Tuhan berguncang hebat dengan adanya ekosistem bumi yang rusak, banyak bencana, perang, berbagai krisis, tentu tujuannya supaya manusia mencari perlindungan yang sempurna. Tetapi perlindungan yang sempurna bukan hanya menyangkut masalah kesehatan, sakit-penyakit, ekonomi, dan lain sebagainya yang sifatnya fana. Perlindungan yang sempurna adalah ketika kita meninggal dunia, lalu kita didapati oleh Tuhan berkenan. Kita mencapai Allah bukan sekadar supaya anak kita lulus sekolah. Kita mencapai Allah bukan sekadar supaya mendapatkan pekerjaan dan uangnya banyak. Kita mencapai Allah bukan sekadar kita dapat terhindar dari berbagai bencana. Apa pun yang terjadi, tidak menjadi masalah kalau kita sudah mencapai Allah. 

Kalau kita bersama dengan Tuhan, maka kita memiliki kekekalan yang indah. Ada saat-saat di mana kita terpuruk. Dan keterpurukan membuat kita memandang Tuhan. Mari kita berpaling kepada Tuhan. Banyak di antara kita yang belum berpaling kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, karena kita anggap Tuhan tidak jelas, masih tidak nyata, sehingga kita jadi gambling; setengah-setengah. Tidak melepaskan Tuhan sama sekali, tetapi juga tidak mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Yang begini banyak sekali, dan mungkin kita juga termasuk kelompok itu juga. Tidak bulat dalam mencintai Tuhan. Tetapi, sekarang kita tahu bahwa pertolongan kita hanya datang dari Tuhan. 

Jadi, jangan gambling, jangan spekulatif. Harus ada dalam kepastian. Hanya ada satu kepastian, yaitu Tuhan. Jadi, mari kita memandang Tuhan. Ingat, kita tidak bisa mengandalkan Tuhan kalau kita tidak menyentuh Dia dengan benar; artinya hidup dalam kesucian, menjaga perasaan Tuhan, hidup di dalam kebenaran, tidak sembarangan, tidak sembrono. 

Maksud penyertaan Tuhan dan kehadiran-Nya di dalam hidup kita, bukan sekadar masalah-masalah kita dapat diselesaikan, tetapi agar kita bisa berjalan dengan Tuhan.