Skip to content

Lukisan Indah Kehidupan

Bagaimana kualitas hidup kita, tergantung kita masing-masing. Hidup bagai sebuah lukisan, dan seberapa indahnya lukisan hidup kita, tergantung kita. Namun yang tidak disadari oleh banyak orang adalah bahwa melukis keindahan membutuhkan kerja keras. Kita tidak bisa hidup suka-suka kita sendiri. Lalu dengan sendirinya nanti terlukis, tergambar, pemandangan yang indah di dalam hidup kita. Melukis keindahan itu perlu pertaruhan yang mahal. Di dalam pertaruhan itu kita harus berani membuang segala hal yang membuat lukisan kita tidak indah. 

Lukisan hidup yang indah di hadapan Allah terlahir dari kehidupan yang selalu ada di hadapan Allah. Kalau kita mempertahankan hidup di hadapan Allah, selalu di dalam hadirat Tuhan, berarti kita harus terus menjaga kekudusan dan tidak melakukan hal-hal yang Tuhan tidak ikut menikmatinya; maka lukisan akan tergambar indah dengan sendirinya. Jadi kerja keras kita adalah bagaimana kita selalu menghayati bahwa kita ada di hadapan Allah. Kalau kita ada di hadapan Allah, jangan coba-coba hidup sembarangan. Kita harus hidup dalam kesantunan ilahi. Kesantunan ilahi artinya kesantunan sebagai anak-anak Allah yang berkodrat ilahi, yang harus selalu bertindak sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah.  

Jadi jelas, bagaimana kita merajut keindahan lukisan kita, yaitu kita hidup di hadirat Allah. Seperti Daud yang berkenan di hadapan Allah adalah karena ia hidup di hadapan Allah. Daud memiliki hati yang berkenan. Berkali-kali di Alkitab dikatakan bahwa seseorang itu berkenan kepada Allah karena ia hidup di hadapan Allah. Inilah yang kita harus terus kembangkan. Dua puluh empat jam di hadirat Allah, tiada henti, terus-menerus di hadapan Allah. Ini yang Allah kehendaki di dalam hidup kita. Kita hayati kehidupan di hadapan Allah. Kita berhati-hati dalam segala sesuatu yang kita lakukan. 

Dan tanpa kita sadari, kita sedang merajut lukisan yang indah. Lukisan hidup seseorang yang ada di hadapan Allah, pasti indah. Lukisan yang indah dalam hidup seseorang harus berlangsung setiap saat, bukan hanya sesekali; tetapi setiap saat. Ibarat naik taksi argonya sudah jalan, entah jalannya ngebut atau tidak ngebut, argo taksi tetap jalan. Tentu kalau jalannya ngebut, argonya juga lebih cepat. Jadi setiap saat kita merajut lukisan yang indah dalam hidup kita, setiap saat. Tidak ada saat di mana kita tidak merajut lukisan di hadapan Allah. Tidak ada saat di mana kita tidak merajut, tidak ada waktu di mana kita tidak melukis; setiap saat kita melukis. 

Karenanya kita harus benar-benar berhati-hati atas segala sesuatu yang kita lakukan, kita pikirkan, kita ucapkan, di setiap waktu. Sekarang tergantung seberapa kuat minat kita untuk memiliki lukisan yang indah. Ibarat sebuah kompetisi, kita harus sungguh-sungguh memanfaatkan setiap kesempatan, setiap waktu yang ada. Suatu hari nanti lukisan hidup setiap orang akan terpampang dan semua orang akan melihatnya. Pada waktu itulah orang akan mendapatkan pujian dari Tuhan. 

Pada umumnya, orang mencari pujian dan kehormatan dari manusia. Namun, kita mau belajar mencari pujian dari Allah. Walau tidak ada manusia yang memuji dan menghormati kita, jangan jadikan itu masalah. Bahkan mungkin kita dipandang rendah, tidak bermartabat, tidak mulia, tidak memiliki nilai di mata manusia, tidak apa-apa. Tetapi kita terus berjuang, terus bergumul untuk memiliki nilai di hadapan Allah. Tuhan akan menolong kita. Karena Bapa memang menghendaki agar kita menjadi orang-orang yang unggul, yang mulia, yang berharga. 

Itulah sebabnya Roh Kudus dimeteraikan di dalam diri kita untuk menuntun kita kepada seluruh kebenaran, yang sama artinya menuntun kita agar kita menjadi manusia yang luar biasa. Ini yang Allah kehendaki, sehingga kita menjadi manusia yang bernilai. Hanya mereka yang lukisan hidupnya indah yang akan dilestarikan di kekekalan. Ini dahsyat dan menggetarkan. 

Maka kalau seseorang sembarangan hidup, tidak melukis lukisan indah di mata Allah, Tuhan tidak akan pajang, Tuhan tidak akan taruh di dalam Kerajaan Surga. Hanya orang-orang yang lukisannya indah, yang akan terus dibawa ke dalam Kerajaan Surga dan terus menjadi lukisan indah di kekekalan, yang terus menjadi lebih sempurna di kekekalan. Oleh sebab itu, mari kita benar-benar memperhatikan hal ini setiap saat, setiap detik, setiap menit ketika proses melukis itu sedang berlangsung. Jangan lupa setiap detik, setiap menit, proses pelukisan itu sedang berlangsung. Jadi jangan mengotori kanvas hidup kita dengan perbuatan yang tidak patut. 

Lukisan hidup yang indah di hadapan Allah terlahir dari kehidupan yang selalu ada di hadapan Allah.