Tidak semua orang layak dibela Tuhan, ada syaratnya, yaitu: pertama, orang yang membela Tuhan. Tuhan membela orang yang membela diri-Nya. Bagaimana mungkin orang yang hidup untuk diri sendiri, egois, kejam, lalu minta dibela oleh Tuhan? Sebab, berarti ia menguasai Tuhan, seakan-akan Tuhan yang melayani dia. Pertanyaannya, orang seperti itu hidup untuk siapa? Tuhan tidak menghendaki hal itu terjadi dalam hidup kita. Maka, kita harus sungguh-sungguh mau melayani Tuhan. Hanya orang yang membela Tuhan, yang dibela oleh Tuhan. Sebaliknya, orang yang tidak membela Tuhan, pasti tidak layak dibela oleh Tuhan.
Kalau kita membawa masalah hidup kita kepada Tuhan, pasti Tuhan membela, asalkan kita tidak hidup untuk diri sendiri, dan kesenangan diri sendiri. Namun, bagi orang Kristen baru yang belum mengerti, Tuhan masih bisa toleransi. Tetapi kalau orang Kristen yang sudah dewasa, sudah sekian belas bahkan berpuluh tahun menjadi Kristen, maka tidak bisa lagi kita memanfaatkan Tuhan untuk membela kita. Kita yang harus membela Tuhan, maka Tuhan membela Kita. Ini rahasia penting yang harus diketahui oleh orang percaya. Karena banyak orang tidak tahu bagaimana mestinya hidup di dalam pembelaan Tuhan itu. Mereka hidup suka-suka, lalu ketika ada masalah datang, barulah mereka berseru kepada Tuhan, “Tolonglah, Tuhan, belalah aku.”
Bagaimana cara kita membela Tuhan? Caranya adalah dengan menyelamatkan jiwa-jiwa yang Tuhan kasihi. Sebab kalau kita melihat hari ini, kuasa kegelapan bermanuver begitu hebat memengaruhi dunia yang membuatnya jadi jahat luar biasa. Sangat mengerikan. Manusia dikondisi tidak percaya akan Allah, lalu bertubi-tubi menghadapi masalah, lalu merasa Tuhan tidak adil, sehingga mereka kecewa, lalu meninggalkan Tuhan. Maka kalau hari ini kita melihat ada orang-orang yang tidak mau ke gereja, itu bisa di antaranya adalah mereka yang unjuk perasaan; “Tidak mau ke gereja, percuma. Tuhan jahat!” Padahal justru di sini Tuhan mau mengajar kita untuk belajar memiliki hidup yang benar.
Yang kedua, menyenangkan Dia dalam segala perbuatan yang kita lakukan. Malah sebenarnya kita tidak perlu minta tolong Tuhan, karena Tuhan tidak pernah membiarkan kita. Sebagaimana orang tua yang mengetahui masalah yang dihadapi oleh anaknya, belum cerita pun orang tua sudah menawarkan bantuan. Jadi masalahnya, apakah hidup kita sudah menyenangkan Dia? Kalau hidup kita menyenangkan Tuhan, maka tidak mungkin tidak Tuhan bela kita. Ingat, orang-orang Kristen yang dianiaya Saulus. Ketika Saulus pergi ke kota Damsyik, dia hendak membantai orang percaya yang ada di sana, tetapi di tengah jalan Tuhan datang, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?”
Saulus bertanya, “Siapa Engkau?” Maka Yesus menjawab, “Aku, Yesus, yang kau aniaya.” Jadi menganiaya orang percaya sama seperti menganiaya Tuhan. Itu merupakan bentuk pembelaan Tuhan bagi orang percaya. Maka jangan berhenti berseru kepada Tuhan.
Yang ketiga, menjadikan Tuhan kebahagiaan kita satu-satunya. Sampai kita berani berkata, “Tuhan, kalaupun masalahku tetap seperti ini, aku tetap mencintai Engkau dan aku tetap menghormati-Mu.” Kalau sampai begini, Tuhan tidak mungkin tidak campur tangan, dan turun dalam hidup kita. Tidak mungkin. Jadi ketika kita menjadi kekasih Tuhan, Tuhan pasti melindungi kita secara istimewa. Ketika Tuhan kita hormati, kita hargai, kita cintai, Ia pasti mencintai kita. Menjadi kekasih Tuhan itu luar biasa. Tidak ada yang perlu kita takutkan. Jadi sekarang kalau kita menghadapi masalah-masalah besar atau orang yang memusuhi kita jauh lebih kuat, percayalah Tuhan lebih besar dari segala-galanya. Dia lebih kuat dari segala-galanya. Jadi kita jangan takut.
Ketika kita menjadi kekasih Tuhan, Tuhan pasti membela kita. Tidak mungkin Tuhan membiarkan kita dipermalukan. Mari kita merasakan bagaimana pertolongan Tuhan yang luar biasa. Jadi sekarang kita harus belajar bergantung ke Tuhan. Doa pribadi itu penting sekali, ungkapkanlah masalah kita sedetail-detailnya, lalu serahkan di dalam tangan Tuhan. Apa yang rasanya tertutup, buntu, seakan kita menghadapi tembok, percayalah Tuhan bisa menghancurkan tembok tersebut. Hanya Dia penolong kita. Mari kita buktikan bahwa Tuhan pasti membela. Tetapi jangan lupa, hiduplah dalam pembelaan kepada Tuhan, hidup suci, jangan menyakiti hati Tuhan dengan dosa, jadikan Tuhan kebahagiaan kita satu-satunya, dan selalu membangun keintiman dengan-Nya.
Hanya orang yang membela Tuhan, yang hidup suci dan yang menjadikan Tuhan satu-satunya kebahagiaan yang layak dibela oleh Tuhan.