Saudaraku,
Dalam hidup kita masing-masing, pasti ada banyak pertanyaan. Banyak hal yang terjadi dalam hidup kita yang kita tidak mengerti mengapa hal itu terjadi. Terutama hal-hal yang tidak kita sukai. Hal-hal yang menurut kita menyusahkan, merugikan, tidak membahagiakan. Pasti kita mengalami hal ini. Kita tidak tahu mengapa hal itu Tuhan izinkan atau Tuhan perkenankan. Bodohnya kita, bodohnya banyak orang, adalah tidak mempersoalkan hal itu di hadapan Tuhan dengan serius; tidak membawanya ke hadapan Tuhan dan mempersoalkannya untuk tahu: “Mengapa Kau izinkan hal ini terjadi? Mengapa Kau perkenankan?”
Padahal, kalau kita sungguh-sungguh mempersoalkan, memperkarakan, membawanya kepada Tuhan, tidak mungkin Tuhan tidak menjawab, tidak mungkin Tuhan tidak memberitahu; tidak mungkin. Karena, seperti yang dikatakan di dalam firman Tuhan, “Bapa yang jahat di dunia ini tahu memberi apa yang baik untuk anaknya, sekalipun itu bapa jahat, apalagi Bapa di surga! Pasti memberi apa yang baik.” Kalau kita mengalami suatu kejadian, persoalan, kebutuhan, lalu kita bertanya kepada Tuhan, Tuhan tutup mulut, Tuhan tidak beritahu, betapa jahatnya Tuhan sebab Dia tahu, Dia yang mengizinkan, memperkenankan dan membiarkan hal itu terjadi. Karenanya, tidak mungkin Tuhan tidak menjawabnya. Dan tidak ada satupun kejadian dalam hidup kita yang tidak mendatangkan kebaikan, tak ada.
Roma 8:28, semua ada di dalam kendali, kontrol, pengetahuan dan penguasaan Tuhan untuk kebaikan kita. Bodohnya kita dan banyak orang Kristen, tidak sungguh-sungguh memperkarakan, tidak sungguh-sungguh mempersoalkan; apa maksud Tuhan, apa maunya Tuhan, apa kehendak Tuhan di balik semua ini. Apa yang terjadi? Orang memang tidak langsung marah, memaki-maki atau mengutuk Tuhan, tapi mereka kesal. Dan sering kita tidak jujur, kita kesal kepada Tuhan. Kita memendamnya, tidak mengucapkan, tapi kesal. Padahal firman Tuhan mengatakan, “Ucapkanlah syukur dalam segala hal.” Hal ini bisa kita lakukan karena tahu bahwa semua dalam pengaturan Tuhan dan akan baik pada akhirnya.
Karena tak tahu, kita marah, kesal. Dan akhirnya, kita tidak menemukan jalan Tuhan. Saudara tahu tidak bahwa ini termasuk berjalan dalam gelap? Jadi jangan Saudara berpikir bahwa orang yang berjalan dalam gelap itu hanya mereka yang ada di luar gereja, yang tidak ke gereja, yang hidupnya bergelimpang dengan pelanggaran moral. Kita yang baik begini juga tanpa kita sadari, kita jalan di jalan yang mungkin tidak gelap sekali, tapi remang-remang. Dan akibatnya? Waktu berjalan sia-sia. Mestinya, kita menjadi seorang yang berkenan, menyenangkan hati Tuhan, terbentuk jadi pribadi yang agung/luhur seperti yang Allah inginkan, tapi tidak jadi.
Faktornya memang banyak mengapa mereka marah dan kesal. Yang pertama, mereka tidak yakin Allah itu ada. Kedua, kalau yakin Allah itu ada, tapi mereka tidak yakin bahwa Allah mau berurusan dengan dirinya. Ketiga, kalau yakin Allah mau berurusan, tapi Allah kurang serius. Padahal Allah sangat serius dengan setiap kita. Setiap kita sangat dipedulikan-Nya. Firman Tuhan menulis, “Ada nama yang tertulis dalam Kitab Kehidupan” supaya nanti beroleh kesempatan hidup di Langit Baru Bumi Baru. Dan bagi orang percaya, kita ditarget supaya menjadi anggota keluarga Kerajaan. Lalu bagaimana kita bisa berkata bahwa kita tidak berharga di mata Tuhan? Kita sangat berharga. Belum lagi Firman Tuhan mengatakan, “Rambut di kepalamu pun terhitung.”
Sejatinya, sebagian Saudara ini dalam keadaan terhilang. Tapi Tuhan sabar luar biasa. Bertahun-tahun kita hidup suka-suka sendiri. Tuhan izinkan kejadian terjadi supaya kita berubah. Tapi kita tidak melihat maksud Tuhan, karena gelap atau remang-remang jalan kita. Kita punya waktu 24 jam sehari, masakan 30 menit saja kita tidak bisa datang menghadap Tuhan? Bisa; bahkan 1 jam pun bisa, kalau mau. Dan itu bisnis utama hidup kita, bertemu Tuhan. Jangan sombong! Jangan merasa bisa menyelesaikan semua masalah dengan kekuatan kita. Memang bisa, tapi kita pasti kehilangan berkat-berkat besar.
Teriring salam dan doa,
Pdt. Dr. Erastus Sabdono
Allah sangat serius dengan setiap kita, dan setiap kita sangat dipedulikan-Nya.