Skip to content

Keterlibatan Tuhan

Banyak orang sebenarnya belum menemukan Tuhan secara benar. Memang ada tahapan-tahapan, tetapi mestinya kita mengalami Tuhan dalam perjumpaan riil yang semakin kuat. Dalam perjumpaan dengan Tuhan dan kehidupan yang berjalan dengan Tuhan, maka seseorang akan menerima impartasi; impartasi pikiran, perasaan Allah, dan juga berkat-berkat-Nya; berkat jasmani, berkat rohani. Bukan berarti bahwa orang miskin tidak mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Tidak, belum tentu. Kadang-kadang keadaan miskin atau kesulitan ekonomi menjadi cara Tuhan untuk mendewasakan kita. Tetapi kalau sampai berlarut-larut lalu menjadi beban bagi orang lain, kita mesti periksa, hidup kita benar, tidak? Sebab kalau seseorang berjalan dengan Tuhan, pasti memancar, pasti jadi berkat. 

Karenanya, kita harus mencari Tuhan. Kita harus berpikir, harus berani berprinsip. Walaupun kelihatannya tidak berhubungan antara menemukan Tuhan dengan tubuh sehat; menemukan Tuhan dengan ekonomi yang membaik; menemukan Tuhan dengan karakter kita yang cemerlang. Memang tidak bisa dijelaskan koneksitasnya, harus kita alami sendiri. Betapa besar dampak seorang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Apa dan bagaimana mencari Tuhan dan mengalami perjumpaan itu? Tentu bisa kita lakukan, berjam-jam duduk diam di kaki Tuhan. Kalau Tuhan hidup, Dia nyata, maka Dia bisa “menyentuh” kita. Seperti memberikan aliran, arus bagi jiwa, bahkan fisik kita. 

Kalau Allah itu hidup, maka kita punya pengalaman-pengalaman yang adikodrati saat berdoa. Ada kawasan ilahi yang tidak mudah orang menyentuh, kecuali jika habis-habisan untuk Tuhan, maka dia bisa “naik.” Ini bukan teori. Pengalaman-pengalaman adikodrati itu bagian dari perjumpaan dengan Allah. Perjumpaan dengan Allah juga bisa melalui perenungan akan Tuhan siang dan malam. Segala sesuatu harus dikaitkan dengan Tuhan. Apa pun yang kita lihat atau dengar. Apalagi kejadian yang memengaruhi pikiran dan perasaan kita. Pasti Allah bermanuver di situ. Tidak ada kejadian yang Tuhan tidak ikut terlibat. Tuhan tidak pernah “cuci tangan.” Firman Tuhan mengatakan, “Allah bekerja dalam segala sesuatu.” Dalam teks bahasa Indonesia, ada kata “turut,” tetapi dalam teks aslinya, tidak ada. 

Dalam segala hal ada kehadiran Tuhan. Masalahnya, kita serius tidak, untuk menghubungkan setiap peristiwa dengan Tuhan? Kita harus terus mempersenjatai diri dengan serius. Jangan hanya doa 15-30 menit duduk diam di kaki Tuhan. Tuhan lebih menghargai lagi kalau kita punya tempat khusus, jam khusus. Kita merancangkan, “Hari ini jam 10 sampai jam 11, saya mau bertemu Tuhan.” Itu berarti kita serius memperlakukan Dia sebagai Allah yang hidup. Bukan hanya lagi senang berdoa, maka kita berdoa. Sedangkan jika sedang tidak senang berdoa, kita tidak berdoa. Tidak bisa seperti itu. 

Perjumpaan dengan Tuhan harus dipandang secara nyata dan penting. Tidak mungkin ada kejadian yang Tuhan tidak ikut terlibat dan tidak ada maksud Tuhan di situ. Waktu kita bertemu dengan Tuhan di dalam doa, kita membuat persoalan, kita tanyakan, “Tuhan, mengapa begini, mengapa begitu?” Tuhan tidak mungkin tidak menjawab. Tuhan tidak mungkin membuat teka-teki. Tuhan pasti bicara kepada kita. Jadi, urusan kita sebenarnya hanya satu: Tuhan. Tidak ada urusan lain dalam hidup ini. “Allah bekerja dalam segala sesuatu mendatangkan kebaikan,” tidak ada suatu pun kejadian dalam hidup kita yang Tuhan tidak bekerja di dalamnya. 

Memang ada kejadian-kejadian yang diizinkan Tuhan, dirancang Tuhan, dan Allah mau menunjukkan karya-Nya di situ. Dan itu menguntungkan, nilainya plus. Tetapi, kita tidak bisa suka-suka sendiri, lalu mengharapkan Tuhan bekerja. Misalnya, Tuhan menghendaki kita pergi ke tempat A, tetapi kita ke B. Tetap Allah ikut bekerja, tetapi tidak optimal karena kita tidak menemukan apa yang baik yang Allah sediakan bagi kita. Mestinya kita ke gereja, banyak hal yang bisa kita dapat, tetapi kita malah menonton film. Apakah Allah ikut bekerja di gedung bioskop? Bisa saja. Tetapi, kita tidak menemukan berkat yang Allah sediakan waktu di gereja. Maka, kita harus dipimpin Roh Kudus setiap hari supaya kita menemukan gerak Tuhan, tindakan Tuhan di dalam segala hal yang kita alami

Di situlah kita mengalami perjumpaan dengan Tuhan. Perjumpaan dalam doa dan dalam kehidupan setiap hari. Selanjutnya, kita bisa melihat luar biasa manuver Tuhan dalam hidup kita. Kita harus menghubungkan setiap kejadian dengan Tuhan, jangan kita jalan sendiri. Kita harus terus minta pimpinan Roh Kudus, supaya Roh Kudus membawa kita ke peristiwa hidup, kejadian, pengalaman, atau keadaan yang Tuhan berkarya dan bekerja di situ. Oleh sebab itu, orang tidak bisa setengah-setengah ikut Tuhan. Dia harus sepenuhnya, atau tidak sama sekali, tidak boleh jalan suka-suka sendiri.

Tidak ada kejadian yang Tuhan tidak ikut terlibat di dalamnya