Skip to content

Keasyikan Menyenangkan Hati Tuhan

Setiap kesenangan yang kita teguk dalam hidup ini, dengan berbagai fasilitas yang kita miliki yang dunia sediakan, akan berlalu. Dan kemudian kita akan haus lagi untuk menikmatinya. Kalau yang kita konsumsi itu sesuatu yang buruk, pasti akan berdampak buruk juga di hari tua kita. Padahal untuk kenikmatan sesaat tersebut, kita harus membayar harganya di kemudian hari. Ini merupakan hukum atau tatanan yang tidak bisa dihindari, dan banyak orang terjebak. Sehingga orang bisa terbelenggu oleh satu keinginan ke keinginan yang lain. Dan tanpa disadari, Tuhan disingkirkan. Sesungguhnya, betapa mengerikan hidup seperti ini. Mereka pikir hidup ini gratis.

Kenyataannya, hampir semua kita pernah terjebak dalam irama hidup seperti itu. Firman Tuhan mengatakan, “Keinginan mata, keinginan daging, keangkuhan hidup bukan berasal dari Bapa.” Semua ini akan berlalu, tetapi orang yang melakukan kehendak Bapa, beroleh hidup kekal. Jadi kita harus mengarahkan kesenangan kita kepada sesuatu yang akan menghasilkan kehidupan kekal. Itu yang dikatakan Tuhan Yesus, “Bekerjalah, bukan untuk roti yang dapat binasa, tapi bekerjalah untuk roti yang tak dapat binasa.” Bagaimana hidup kita bisa menyenangkan Tuhan dari menit ke menit. Dan ini merupakan hal yang bukan saja sulit, tapi bisa mustahil. Mustahil mengerti apa yang Dia ingini untuk kita lakukan, namun jika kita lakukan, itu luar biasa. 

Karena kita adalah manusia, seperti yang lain, maka kita tahu apa yang diingini orang karena kita juga mengingininya, “Apa yang kamu suka orang perbuat kepadamu, buatlah untuk orang lain.” Ini sama dengan “Kasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Orang yang memiliki kehidupan seperti ini adalah orang yang berkualitas. Dalam hidup kita masing-masing, dengan pergumulan hidup kita masing-masing, di situ kita bisa memainkan apa yang Allah kehendaki untuk kita lakukan. Begitu spesifiknya setiap individu, begitu uniknya setiap orang memiliki arena dan area di mana Allah mau keinginan-Nya, kehendak-Nya, dan rencana-Nya dilakukan.

Itu keberhargaan hidup setiap individu yang memiliki meterai Roh Kudus, sebab hanya Roh Kudus yang dapat membuka mata pengertian kita untuk memahami apa yang Allah kehendaki. Dan jika kita hidup melakukan keinginan Tuhan, kita memainkan apa yang Allah kehendaki untuk kita lakukan dalam pergumulan hidup kita masing-masing yang khusus itu, berarti kita mengumpulkan harta di surga, dan kita akan memetik buah kehidupan di kekekalan. Kalau Tuhan Yesus sudah mati untuk kita, artinya kita yang hidup tidak lagi hidup untuk diri kita sendiri, tapi untuk Dia yang telah mati untuk kita (2 Kor. 5:14-15). Renungan ini mudah diucapkan atau dibaca, tapi sulit dilakukan, bahkan mestinya mustahil. Tetapi apa yang mustahil bagi manusia, tidak mustahil bagi Allah. 

Kita harus meng-update terus kerinduan ini, walaupun kedengarannya hiperbola, berlebihan, fanatik. Tapi kita harus selalu berkata, “Tuhan, aku hidup hanya bagi-Mu, untuk kesenangan-Mu. Aku hidup hanya untuk melakukan kehendak-Mu, memenuhi rencana-Mu. Aku berjanji dan buatlah aku bisa melakukannya. Aku tahu aku tidak akan sanggup, tapi aku mohon agar aku bisa melakukannya.” Dan betapa berharganya setiap hari yang Tuhan berikan, dari menit ke menit. Mari kita periksa hidup kita; apakah langkah kita berkenan dari menit ke menit? Suatu hari nanti, di pengadilan, akan nyata siapa orang yang hidup bagi Tuhan.

Dengan cara itu, kita benar-benar memuja Allah. Kita tidak pernah tidak punya masalah. Masalah satu selesai, masalah berikut akan muncul. Mungkin juga ada masalah yang Tuhan izinkan berlangsung panjang dan tidak berhenti sampai saat ini, belum lenyap dari hidup kita. Jangan kita persoalkan itu. Jangan kita merasa hidup kita ini invalid, cacat, dengan keadaan di mana kita punya masalah yang belum selesai. Ketahuilah, kita cacat kalau kita tidak menyenangkan hati Tuhan, dan kalau kita membawa diri kita kepada kebinasaan.

Sejatinya, betapa sulit mewujudkannya karena kita biasa hidup dalam kewajaran, mencari kesenangan bagi diri kita sendiri. Biar kiranya Tuhan memiliki kesenangan di dalam hidup setiap kita. Irama egois, irama menyenangkan diri sendiri, irama hidup untuk kepentingan diri sendiri, irama yang sudah begitu kuat mencengkeram hidup kita, sekarang kita mau berubah. Kita pindahkan fokus, walaupun kita sibuk. Bahkan pelayanan juga tidak boleh menggantikan keasyikan kita untuk menyenangkan hati Tuhan. Biasanya kita asyik dengan hobi, kita asyik dengan berbagai hal yang memenuhi hati kita, namun sekarang kita mau asyik dengan Tuhan. Hal ini sungguh tidak ternilai berkat-Nya.

Lakukan ini, jangan menunda, dan buat keputusan yang bulat. Jangan takut berjanji karena takut tidak memenuhinya. Kita tidak akan bisa memenuhinya, memang, tapi Roh Kudus akan menolong kita. Ibarat telur, pecah menjadi rajawali-rajawali yang terbang. Ibarat lampu, menyala; ibarat bunga, mekar memancarkan keharuman dan memancarkan keindahan dari diri kita. Kita yang memecahkan telur itu, kita yang menyalakan lampu itu, kita yang membuat hidup kita mekar seperti bunga. Tuhan akan menolong kita dari menit ke menit sehingga keputusan, pilihan, ucapan, dan tindakan kita menyenangkan Tuhan.