Saudaraku,
Kalau pelayanan bisa diimbali dengan uang, maka pelayanan menjadi tidak ada artinya. Pelayanan yang benar tidak bisa diimbali dengan uang. Tidak bisa dibayar. Dan memang kami para pelayan Tuhan tidak boleh jadi pelayan bayaran, sebab yang kami nantikan adalah kemuliaan bersama dengan Kristus. Jika pelayanan dilakukan dengan sungguh-sungguh—yaitu dengan sikap hati dan tujuan yang benar—yaitu bagaimana hidup kita terus diubah dan hati kita dipindahkan ke Kerajaan Surga, maka pelayanan ini akan berdampak. Oleh sebab itu, para pelayan Tuhan harus lebih dahulu benar-benar mengalami perubahan, benar-benar memiliki hati yang dipindahkan di Kerajaan Surga, supaya ia memancarkan gairah rohani.
Gairah rohani tercermin dalam kerinduan, kehausan dan kecintaannya kepada Allah, serta kerinduannya untuk pulang ke surga. Gairah rohani seperti ini sangat diperlukan dalam kita menghadapi dunia yang gelap dan jahat. Kuasa kegelapan terus bermanuver; bergerak untuk menarik sebanyak-banyaknya manusia masuk dalam persekutan dengan kegelapan. Sampai mereka menjadi manusia yang tidak bisa lagi diselamatkan; sampai titik tidak bisa diubah.
Allah sendiri terikat dengan tatanan-Nya. Allah bisa melakukan—kalau mau, tetapi itu melanggar tatanan-Nya—dengan keperkasaan dan kuasa-Nya yang tidak terbatas, memaksa manusia untuk bertobat. Memaksa orang-orang untuk menjadi anak-anak Allah yang baik. Allah sanggup melakukan itu. Allah bisa kunjungi satu per satu manusia, diancam mendapatkan penglihatan yang dahsyat sampai dia ketakutan dan bertobat. Tetapi Allah tidak melakukan itu dan Iblis pun juga tidak boleh dan tidak bisa melakukan itu. Jadi tergantung masing-masing individu meresponi Allah. Dan ini adalah tatanan yang tidak bisa diubah. Dan Allah konsekuen sekali dengan tatanan tersebut.
Saudaraku,
Maka kita sebagai orang percaya harus terus bergerak untuk mengalami perubahan-perubahan supaya bisa memancarkan kemuliaan Allah. Dan menarik orang masuk dalam persekutuan dengan Kerajaan terang. Kita adalah alat-alat di dalam tangan Tuhan. Banyak manusia menjadi alat kuasa kegelapan untuk menarik orang masuk dalam kegelapan. Dan orang-orang itu tentu tidak sadar kalau mereka sejatinya dipakai oleh kuasa kegelapan untuk menarik sesamanya masuk dalam persekutuan dengan kegelapan dan terhilang, karena dia sendiri juga terhilang.
Kita ada di pihak Allah, yang menyediakan diri untuk benar-benar diubah oleh Allah dan terfokus kepada Tuhan. Supaya hidup kita ini memancarkan terang Allah, kemuliaan Allah. Dan Allah memakai kita untuk menjadi alat-alat di dalam tangan-Nya untuk membawa orang masuk dalam persekutuan dengan Kerajaan terang. Allah tidak menggunakan cara-cara yang melanggar tatanan-Nya. Allah bekerja dengan menggunakan manusia. Tentu manusia yang mau memberi diri untuk dipakai-Nya. Tuhan Yesus berkata, “Seperti Bapa mengutus Aku, Aku mengutus kamu.”
Oleh sebab itu, kita harus benar-benar memosisikan diri kita. Kita tidak boleh hanyut dalam suasana dunia yang jahat dan gelap ini. Kita bersyukur kalau kita masih diingatkan untuk mencari Tuhan. Dan ini harus menjadi kesukaan kita. Hal yang tidak dianggap bernilai di mata manusia tetapi kita harus mengerti dan menerimanya sebagai sesuatu yang bernilai di hadapan Allah. Bahkan bernilai sekali. Maka, jadilah orang yang menggarami orang lain. Kita nanti lihat satu per satu proyek yang Allah berikan. Dan ingat! Nilai jiwanya lebih dari seluruh harta dunia kalau dikumpulkan.
Teriring salam dan doa,
Dr. Erastus Sabdono
Gairah rohani tercermin dalam kerinduan, kehausan dan kecintaannya kepada Allah, serta kerinduannya untuk pulang ke surga.