Skip to content

Aku Berserah

Yeremia 29:11, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” 

Tuhan punya rancangan dalam hidup kita masing-masing. Sudah ada rancangan itu. Dan Tuhan katakan itu rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan. Jadi jangan gegabah, jangan melangkah salah. Kalau kita gegabah, melangkah salah, maka kita akan rugi sekali. Kalau Tuhan memandang bahwa sudah saatnya kita memiliki sesuatu, pasti Tuhan akan beri. Jadi kalau belum, kita harus tenang, tidak usah memaksakan kehendak atau keinginan kita. Misalnya, jodoh. Kalau seorang wanita sudah memiliki usia di atas 30 tahun, rasanya sudah dalam kondisi krisis. Tahukah kita bahwa Tuhan punya rancangan pria mana yang pantas untuk menjadi pendamping wanita tersebut? Jadi, jangan buru-buru. Kita adalah milik Tuhan, Tuhan pasti tahu apa yang kita butuhkan. 

Tuhan berfirman di dalam Matius 7:11, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di surga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” Jadi kalau Tuhan belum memberi, jangan kita pikir Tuhan itu lupa, lalai atau suka-suka sendiri, lalu kita mendesak-Nya terus. Kita doa puasa supaya dapat jodoh. Bukan tidak boleh kita berdoa puasa untuk satu kepentingan, itu tidak salah. Tapi kalau untuk masalah jodoh, ini bukan masalah yang mestinya kita paksa kepada Tuhan. Kita cukup menyerah saja. “Apa yang terjadi di dalam hidup ini, ya Tuhan, aku pasrah, aku berserah kepada-Mu.” Tuhan punya waktu. Tuhan tidak mungkin meleset.

Namun, sering kali Tuhan disalahkan. Memang tidak langsung kita memarahi Tuhan, tetapi di kedalaman hati sebenarnya ada kemarahan; “Aku sudah mencari Engkau, Tuhan. Aku sudah jadi Kristen, aku sudah ke gereja. Tapi Engkau tidak membuat aku melihat kemuliaan-Mu. Aku tidak punya pacar. Sementara teman-temanku, bukan hanya pacaran bahkan sudah punya anak.” Jangan pakai pikiran atau nalar manusia. Kita akan menyesal jika kita mengambil keputusan sendiri karena tidak sabar menunggu.

Segala keadaan bisa terjadi, maka kita harus mendiskusikannya dengan Tuhan. Semua kejadian bisa terjadi, artinya banyak hal bisa terjadi di luar prediksi, di luar perhitungan manusia. Tapi yang kita lakukan sekarang adalah menyerah kepada Tuhan. Waktu kita berdoa, kadang-kadang Tuhan seperti diam. Tuhan hanya mau kita ini tekun. Nanti Tuhan pasti menjawabnya. Apa pun yang terjadi, Tuhan pasti menopang kita. Jadi sekarang dalam doa kita berkata, “Tuhan, aku tidak punya keinginan. Aku memang ingin punya rumah dan fasilitas lain. Dengan gaji ini aku tidak cukup, tapi aku tidak akan melangkah apa-apa. Aku hanya mohon petunjuk dan pimpinan-Mu. Yang penting aku lewati dari hari ke hari. Aku bisa makan dengan keluargaku. Rumah masih kontrak, tapi aku masih bisa tinggal di bawah satu atap.” 

Kenapa kita merasa kurang dengan keadaan itu? Tidak usah merasa kurang, lewati saja. Tuhan pasti menolong kita. Dan Tuhan mempunyai rancangan yang indah di dalam hidup kita. Jadi kalau kita berkata, “aku berserah kepada-Mu,” bukan berarti kita jadi pasif. “Aku berserah” berarti kita harus berusaha mengerti apa rencana-Nya yang harus kita penuhi atau kita lakukan. Jadi kalau orang berkata, “aku berserah kepada-Mu, Tuhan,” hanya karena putus asa, karena tidak mencapai atau tidak memperoleh apa yang diingini, karena merasa gagal dan perlu pertolongan Tuhan, maka berserah di situ karena mau memperdaya Tuhan. Tentu hal itu tidak boleh.

Berserah itu artinya menuruti apa yang Tuhan kehendaki. Menuruti apa yang Allah kehendaki. Dan kalau kita berani berserah dengan benar seperti itu, dunia bergolak, berubah setiap saat dengan kecepatan tinggi, tidak masalah. Yang penting kita ada dalam track rencana Allah. Kita sering terjebak dengan visi misi yang kita anggap itu dari Tuhan, atau paling tidak kita persembahkan untuk Tuhan. Tapi di dalamnya ada ambisi pribadi, agenda pribadi, dan tidak benar-benar mempercakapkan dengan Tuhan. Dan itulah kegagalan yang kita sudah sering alami. 

Tapi puji Tuhan, dengan firman-Nya kita telah banyak diubahkan Tuhan. Makanya, jangan lakukan apa pun sebelum Tuhan berbicara dan memberi petunjuk. Dan kita hanya harus melakukan apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan. Pasrah saja, biar Tuhan yang mengatur hidup kita. Hari esok kita tidak tahu, tapi pasrah saja. Kita serahkan hidup kita ke dalam tangan-Nya, dan Tuhan akan mengajar kita. 

“Aku berserah” berarti kita harus berusaha mengerti apa rencana-Nya yang harus kita penuhi atau kita lakukan.